First Night (18+)

69.7K 2.9K 143
                                    

Sebelumnya author ingatkan, ini 18+ keatas. Yang masih dedek gemes Skip aja ya. Tapi author sadar kita hidup di Indonesia yang warganya menganut sistem "Larangan Adalah Perintah" jadi terserah lo pada dah wkwk.

Btw, hidupin Musiknya diatas ya biar Vibes Mbak Nganten Dan Mas Nganten Barunya Kerasa wkwk.

Selamat Membaca❤️
_______________________________________
Author

"Masuk gak ya, kalau gue masuk ntar gue diapa apain". Gena masih saja sibuk mondar mandir didepan pintu kamarnya setelah menghapus make up dan melepas pernak pernik kepalanya di kamar tempatnya merias tadi.

"Masuk aja lah ya, gue juga cape".

Rumah tampak sepi karena para keluarganya masih berbincang bincang didepan, hanya para adik sepupunya yang terlihat molor disofa depan.

Ceklek...

Gio menoleh kala pintu kamar terbuka.

"Dari mana?". Tanyanya.

"Ngobrol bentar sama anak anak".

Gena melihat sekilas ke suaminya yang sudah mengganti pakaian dengan kemeja lengan pendek serta celana training.

Gena mengambil pakaiannya di lemari dan berjalan ke kamar mandi untuk mengganti baju.

"Gila, kenapa gue deg deg an gini sih". Lirihnya didalam kamar mandi.

"Ini resleting kenape susah sih". Gena mencoba meraih resleting belakang yang susah digapainya.

Setelah bergulat dengan resleting sialan yang tak kunjung dapat ia buka, akhirnya ia keluar dari kamar mandi.

"Kenapa belum ganti?" Tanya Gio yang sedang duduk disofa memainkan Ponsel Gena.

"Gak sampe mau buka resleting".

Gio menggeleng pelan dan berjalan mendekat ke Gena.

"Sini Mas bantu".

Gio menurunkan resleting belakang baju Gena, punggung putih Gena membuat Gio tertegun.

"Mas udah?". Tak ada jawaban dari Gio.

Gio makin merapatkan tubuhnya ke Gena dan meluncurkan kecupan sekilas di leher yang membuat Gena memaku.

Gio melingkarkan tangannya memeluk pinggang Gena dan meletakkan dagunya di pundak.

"Sebentar saja, Mas pengen peluk kamu begini".

"Mas seneng sekarang bisa milikin kamu sepenuhnya. Mungkin mas tidak bisa menjanjikan kemewahan, tapi mas usahakan untuk menciptakan sebuah kebahagiaan".

Satu kecupan lagi lagi meluncur di kulit putih Gena.

Gio membalikan tubuh Gena menghadapnya. Satu senyuman tulus terukir di wajah Gio.

"Mulai siang tadi, kamu tanggung jawab Mas. Apapun yang ada pada diri kamu itu milik mas, dan sebaliknya apapun yang ada pada diri Mas itu milik kamu. Dan mulai siang tadi, Mas berjanji pada orang tua kamu, berjanji pada diri mas sendiri dan berjanji pada kamu untuk mengusahakan kebahagiaan".

Gio menyelipkan anak rambut Gena dan mengusap lembut pada pipinya.

"Bapak menyerahkan dan mempercayakan putri satu satunya untuk hidup bersama Mas, dan Mas akan jaga kepercayaan itu".

"Mas boleh minta dua hal?". Wajah Gena nampak kaget dengan pertanyaan itu namun ia mengangguk.

"Apapun kekurangan yang ada pada diri mas, tolong kamu bantu sempurnakan. Apapun yang terjadi dimasa depan, mas mohon jangan pernah tinggalkan mas. Begitu pula dengan janji mas, akan menyempurnakan segala kekurangan kamu dan menjadi patner hidup kamu sampai maut memisahkan".

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang