GENA
"Kebangetan gak sih gue?". Gue menatap ponsel, ucapan gue udah blonggg gak ada remnya sama Rio tadi.
"Bodo amat, toh itu juga buat kebaikan dia".
Gue buru buru mengambil wudhu dan sholat magrib. Dari kecil didikan agama gue sedikit keras. Walaupun gue selalu brontak dan akhirnya gajadi dimasuki pondok, sedikit sedikit gue paham dari abang gue. Sayangnya gue belum konsisten pake hijab, kalau dirumah mau keluar maen sama temen aja wajib pakai. Sekarang balik jadi setan lagi. Salah sih, entah berapa banyak dosa gue malaikat sampe bosen nyatet kayaknya.
_____________________________________
Ke Esokkan Harinya
Hari ini gue udah janjian berangkat bareng si Dika, gue udah lebih awal nunggu dia.
"Lama ya?". Tanyanya setelah sampai didepan kos gue.
"Engga kok, yuk".
"Jep, kalau lu ngambek lagi gue jual. Awas aja lo ye". Gue terkekeh ketika Dika ngajak ngobrol si motor kesayangannya ini.
Hari ini gue gak ada kelas sih, tapi berhubung gue jadi panitia buat acara Fakultas jadi gue berangkat buat persiapannya.
"Bubur dulu ya, belom sarapan gue".
Gue mengiyakan.
Dari dulu Dika gaboleh telat makan karena Maagnya parah, beberapa kali pernah dirawat juga gegara kambuh.
Kita sarapan di Mang Winto, langganan anak anak sini.
"Mang win, bubur dua komplit".
"Gue bawa makan siang, dibawain bunda. Ntar lo gausah beli, makan sama gue aja".
Gue mengangguk, gak lama bubur kita pun datang dan kita makan dalam diam.
______________________________________"Assalamualaikum, kalian nungguin akyuuu gakkk". Teriak gue memasuki ruang panitia.
"GAK.".
Gue ketawa terbahak bahak, kompak bat temen temen gue.
"Ya begini kawan kawan dan adik adikku semua, kita udah bagi tugas ya. Semua udah kebagian di jatah acara masing masing dan punya tanggung jawab masing masing, sekarang tinggal kalian yang bagi tugas PER-acaranya masing masing".
"Tugas lo apaan bang bim". Celetuk gue.
"Loh gue ketua, bebas mau ngapain". Sombongnya.
__________________________________"Lo cetak banner, yang ini 10 50x50cm yang ini 10 1meteran yang ini 1 buat dipanggung 10x5meter". Gue manggut manggut.
"Duwit?". Gue mengadahkan tangan ke bundahara.
"Gak ada uang es nih".
"Meres lo mah gen". Gue ketawa ngikik.
"Sep, ikut gua ke kang poto kopi".
"Males bet gue panas panas gini".
"Ada uang es".
"Gasss". Gue mencebik, denger uang es aja langsung semangat.
Akhirnya gue keluar cetak banner sama septa.
Gue melewati pangkalannya juan.
"JUAN..... SEMANGAT YEEE".
"Kuping gue pengang anjir". Protes septa.
"KEMANEEE". balas juan sambil teriak juga.
"NIKAH SAMA SEPTA".
"Lo suka sama gue gen? Abis ke Koh Afuk kita gas kerumah gue, gue kenalin ke Ummi". Dengan spontan gue ngegeplak pala septa yang terlindungi helm.
"Lo cantik gen".
"Dari dulu"
"Tapi sayang lo rada gila".
Untuk kedua kalinya gue ngegeplak helm Septa.
____________________________________
Hallo guys, jangan lupa ninggalin jejak ya❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Relationship
Teen FictionAUTHOR SALAH KASIH JUDUL⚠️😭 Kalau kalian mengira ini berisi cerita hot++, KALIAN SALAHHHHH. INI LEBIH KE COMEDI hotnya dikit doang😭🙏 Virtual?? WAJIB MAMPIRRRR!!! ________________________________________ Andai saja waktu itu Gena tak meladeni Chat...