Pengakuan Hujan

34.9K 3K 44
                                    

GENA POV

Dring.... Dring...

Gue mengambil ponsel di saku baju dan melihat siapa peneleponnya.

RIO.

Buru buru gue matiin panggilannya.

"Kenapa? Mendadak cemberut gitu". Tanya Dika.

Gue berada diRuang Serba Guna punya Fakultas untuk membahas acara Dies Natalis Fakultas.

"Gapapa".

Gue mendadak dongkol gegara buka hp eh si Biang Kerok yang buat gue ketiduran dikelas telepon. Yaps, Rio.

Ting..

RIO

Kenapa ditolak Maudya

Gue sibuk. Jangan ganggu gue dulu

Setelah membalas chat Rio gue matiin lagi ponsel.

"Besok pada bawa makan, tanggungan konsumsi cuma makan siang. Lo pada kalau pagi udah laper ya biaya sendiri". Ujar bang bimbim.

Mulai besok persiapan untuk acara Fakultas dimulai, panitia terbagi menjadi beberapa bagian. Ada yang dibagian penata Acara Pentas Lomba Seni, pameran, Olahraga, Seminar, Lomba Karya Ilmiah, Bazar, Festival Dan Lomba, sama yang terakhir Music. Gue paling demen acara puncaknya, karena gue bisa teriak teriak kek orang kesurupan barengan sama alunan musik Pop dan Juga Dangdutan tentunya.

Rapat sekitar satu jam, dan sekarang gue keluar dari Ruang Rapat barengan sama anak anak lainnya.

"Gue sama reyhan duluan Gen". Pamit sasa, gue mengangguk mengiyakan.

"Langsung pulang aja ya". Gue mengangguk sekali lagi mengiyakan Dika.

Gue berjalan ke tempat juan mangkal, mau pamitan sama juan karena gabisa bantu.

"Diem aje lo kek orang sariawan". Ucap Dika dan menjepit leher gue dilengannya.

"Bau lo asem Dik". Dika tertawa dan melepaskan gue.

"Sembarangan aje lo, orang ganteng wangi kek gini dibilang bau asem".

"Ju, gue pulang duluan gapapa kan?"

"Gue juga udah mau pulang ini, lo duluan aja".

Gue mengangguk dan berjalan ke arah parkiran untuk pulang.

"Lo jangan rewel ye jep, gue mau boncengin cewe. Yang ini beda, kalau biasanya bunda yang sekarang mbak mbak cantik". Ucap dika sambil menepuk nepuk jok motornya.

Gue tertawa sama celotehan dika dan menerima helm yang diberikan dika.
__________________________________________

"Mau makan dulu gen?". Tanya dika.

"Enggak deh dik, masih kenyang gue".

"Langsung pulang?".

"Emang mau kemana?"

"Ya siapa tau mau kerumah gue nemenin bunda".

Gue terkekeh pelan

"Lain waktu ya, gue temenin bunda seharian".

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang