Gak Bisa Dipercepat Pak?

29.5K 2.7K 111
                                    

Author

Gena menatap jengah laki laki yang tak bisa diam disebelahnya ini.

"Bisa diem gak sih, penyok lama lama nih muka".

"Gak".

Gio masih saja menusuk nusuk pipi Gena dengan jarinya.

"Tau ah, aku pulang aja".

Gio menarik tangan Gena yang beranjak dari duduk.

"Gitu aja ngambek".

"Bapak sih".

Gio menyorot tajam ke arah Gena.

"Kok bapak lagi sih".

"Ck, kenapa sih mas? Rusuh banget dari tadi, mau kamu apa?".

"Kamu". Sahut Gio dengan sumringah.

"Sayang.. belum di kiss ih seharian. Aku tadi gak semangat tauuu waktu ngajar".

"Alah alasan, dulu sebelum kenal aku juga semangat banget ngasih tugas ke mahasiswa ampe mahasiswanya hampir setres. Emang di kiss siapa dulu? Kebo?".

Gio memanyunkan bibirnya karena tak mendapat yang ia minta.

"Kan bedaaa, dulu mah gak sesemangat sekarang".

"Kiss". Sambung Gio sambil tersenyum menampilkan giginya.

Cupp..

"Singkat banget sih kayak chat kamu kalau lagi ngambek. Yang ini juga belum di kiss". Sahut gio sambil menunjuk bibirnya.

"Ngelunjak".

Cupp..

"Lagi". Sahut gio sumringah.

Cupp..

Tangan gio terangkat menahan tengkuk Gena, ia memperdalam ciumannya menyalurkan perasaan yang menggebu.

Baginya Gena adalah sebuah candu yang tak bisa tergantikan. Sosok yang selalu galak jika Gio melakukan ke usil an.

Gio menyelipkan anak rambut Gena ketelinga. Gena sedikit mundur ingin melepas pagutannya namun Gio tahan sampai satu pukulan pelan di dadanya membuat ia melepaskan Gena.

Mereka saling pandang sambil menghirup udara banyak banyak.

Gio menyandarkan Gena ke pundaknya, tangannya menggenggam jemari Gena dan memperhatikan cincin yang dibelinya melingkar disana.

"Ayangg..".

"UHUK.. UHUK. UHUKK..".

Gena terbatuk kaget kala Gio memanggilnya.

"Minum dulu, minum minum. Kenapa bisa keselek sih". Gio dengan khawatirnya mengambil jus yang ada didepan mereka.

"Mas juga sih, kenapa alay banget manggil aku gitu".

"Biar romantis".

"Jatohnya geli tau gak".

"Kamu ih, ngerusak vibes serius aku".

Gena bersandar kembali ke pundak Gio.

"Gen aku serius".

Gena mendongak heran ke arah Gio, tak biasanya ia memanggil nama.

"Aku mau nikah".

"HAH?! KAMU MAU NIKAH SAMA SIAPA? TEGA BANGET SIH KAMU SAMA AKU".

"Ya sama kamu lah, mau sama siapa lagi".

Kekagetan Gena teredam mendengar penuturan Gio.

Gio menggenggam jemari Gena dan menatapnya.

"Aku mau serius sama kamu, umur aku udah gak muda lagi buat pacar pacaran Gen. Aku mau menikah sama kamu, jadi suami kamu jadi ayah dari anak anak kita nanti. Aku udah ngenalin kamu ke keluarga aku, aku pingin kenal sama keluarga kamu Gen. Aku pingin ngobrol sama orang tua kamu dan menyampaikan niat baik aku".

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang