Jadi..

24.7K 2.8K 167
                                    

GENA

"Weihhhhh yang abis jalan sama pak dosen nihhh". Dengan gelagapan gue membungkam mulut sompral Tiara.

"Gue gak jalan ya anjir, orangnya yang maksa buat nemenin makan".

Gue membuka pintu dan disusul tiara masuk.

"Dulu aja amit amit, sekarang demen".

"Idih gak lah yaww".

"Dih, dibeliin makan juga".

Tanpa disuruh pun Tiara udah asal comot jajan.

"Gue tinggal ke kamar mandi bentar, jangan lo abisin".

***

"Lo jamet amat sih mbak".

"Jamet apaan".

Gue memandang Tiara

"Pake whatsapp GB segala". Jawab tiara sambil mengotak atik hp gue.

"Oh... Itu bukan whatsapp yang gue pake".

"Mbak, ini bukannya nomor....."

Acara makan gue terhenti, buru buru gue sahut ponsel dari tangan tiara.

Tiara melongo

Gue tak menyahuti ucapannya yang terhenti, kami sama sama diam dengan pikiran masing masing.

Bego banget sih gak gue hapus tuh Whatsapp.

"Gue balik ke rumah kakak gue mbak". Tiara bangkit dari duduknya dan keluar dari kos an gue.

"Bego bego".
________________________________

GIONINO AKSARIO

"SPADAAAAA".

"Orang tuh kalau masuk rumah salam dulu, bukannya teriak teriak".

"Iya iya maaf".

"Yang abis jalan nihhhhhh". Tiara menaik turunkan alisnya.

"Jalan? Jalan kemana?".

"Ya mana saya tau, saya kan bukan mbak gena".

"Oh... Gena".

"Dia bilang apa emang?". Sambungku

"Gak ada sih, maka dari itu aku kesini".

"Jadi sekarang beneran suka nih sama mbak gena". Godanya.

"Enggak, kata siapa. Mas cuma minta temenin makan doang, nggak lebih".

"Aku liat loh tadi di whatsapp mbak gena".

Aku mengernyit tak mengerti maksud Tiara

"Liat apa?".

"Pesan mas sama mbak gena. Tau ga sih mas, kontak mas tuh bukan dinamain Gio atau Pak Gio gitu. Mbak gena kalau sama mas manggilnya Rio kan? Ihhh punya panggilan tersendiri".

Aku makin tak mengerti maksud Tiara

"Mas gak pernah kirim pesan yang menyangkut hal pribadi sama gena, cuma kalau ada tugas atau informasi untuk kelas, baru mas chat dia".

Kali ini berganti adikku yang mengernyit bingung.

"Tapi mas, tadi aku liat sendiri di Whatsappnya. Aku hafal betul itu kontak mas, foto mas, nomor mas".

"Ah iya, nama ku Rio. Namamu?".

"Maudya".

Percakapanku dengan maudya dulu mendadak melintas dipikiranku.

"Nama mas disana siapa?". Tanyaku memastikan

"Rio".

Aku melotot kaget, pasalnya hanya Maudya yang berkenalan denganku menggunakan nama Rio.

"Kenapa mas?".

Aku buru buru mengambil ponsel dan menunjukkan foto di whatsapp maudya.

"Kamu kenal ini?".

Tiara memperhatikan foto yang aku tunjukkan.

"Ini bukan gena kan?". Tanyaku memastikan.

Tiara mengamati foto itu dan menatapku, lalu dia mengotak atik ponselnya.

"Mirip ga sih?". Dia menjajarkan ponselnya yang menunjukkan postingan Instagram dari akun @Gendya_prm

"Ini akun siapa?"

"Mbak gena".

Nggak nggak, pasti hanya mirip. Maudya dan gena orang yang berbeda.

"Kalau ini? Pasti bukan Gena kan?"

Aku menampilkan foto Maudya saat tertidur.

"Lah, ini selimutnya mbak gena. Selimut doraemon. Aku hafal betul mas, kadang aku pinjem juga kok".

Aku terbengong lemas, Gena? Pramudya? Maudya?

Jadi selama ini...

__________________________________

Hallo guys, terima kasih sudah mampir❤️
Jangan lupa ninggalin jejak ya

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang