Gue mengerjab beberapa kali dengan posisi kepala gue ngedongak bersandar tembok belakang kursi.
"Huahhh". Gue menguap sambil menutup mata.
Gradakk...
"ANJING". Spontan kata kata selembut sutra itu keluar dari mulut gue.
Kaget bukan main dan gak sengaja menendang meja saat membuka mata Pak Gio sudah bersendekap dada di kursi depan gue.
Gue mengamati sekeliling, kelas udah kosong.
Mampus gue.
Keadaan jantung gue? Udah kek jedag jedug editan anak epep.
Gue cuma bisa nunduk.
"Ikut keruangan saya. S E K A R A N G". Gue mendongak setelah Pak Gio beranjak dari depan gue.
Gue keluar kelas mengikuti langkah Pak Gio menuju ruangannya.
Pak Gio membuka pintu ruangannya yang terletak gak jauh dari ruangan yang biasanya buat rapat anak anak.
"Duduk". Gue mengikuti perintahnya. Sumpah gak berani ngedongak gue, nunduk mulu kek perawan mau kawin.
Ruangan ini sedari gue baru masuk auranya udah mencekam, dan sekarang hanya terdengar suara AC.
Gue maupun Pak Gio sama sama diam.
________________________________________
Udah 10 menit semenjak gue masuk diruangan ini, dan pak gio ga ada ngomong apa apa.
Gue memberanikan diri mengangkat kepala yang sedari tadi nunduk.
"Pak-".
"Jadi kenapa tidur dikelas?".
Baru aja gue punya keberanian ngedongak, udah ditodong pertanyaan.
Gue nunduk lagi.
"Saya di depan kamu, bukan dibawah". Buru buru gue mendongak ngeliat ke arah beliau.
"Maaf pak".
"Kamu kira saya ngajar itu ngedongeng buat pengantar tidur".
"Kalau memang tidak berniat kuliah mending gak usah masuk".
"Kasihan orang tua kamu, susah payah mencari uang untuk anaknya kuliah. Tapi anaknya ogah ogahan".
"Masih banyak diluar sana yang kemauannya jauh diatas kamu, tapi terkendala sesuatu untuk kuliah. Kamu yang bisa malah menyianyiakan".
"Kalau orangnya dan otaknya gak terlalu berkualitas, setidaknya attitudenya berkualitas".
SAKIT BANGET EPRIBADE.
BRAKK...
Gue berjengit kaget. Bapak gue aja gapernah ngegebrak meja depan gue, yakali gak kaget gue.
Gue bukan tipe orang yang akan ngejawab mulu kalau ngga kepepet, dan yang utama ini emang salah gue.
"KENAPA DIAM".
Ntar kalau gue jawab, lo tambah ngamuk.
"Otak kamu kemanaaa. Kurang bersyukur ya kamu jadi manusia, diluar sana banyak yang meninginkan posisi kamu. Dan kamu malah menyianyikan".
"Ini nih, anak jaman sekarang. Kuliah cuma buat gaya gaya an, hedon sana sini kerjaan pacaran melulu. Orang tua dirumah taunya anaknya menuntut ilmu, padahal kerjaan tidur dikelas".
"Pantesan lo gak laku, mulut lo kek cabe. Cewe setres yang mau sama lo".
"Keluar dari ruangan saya, muak saya liat mahasiswa kayak kamu".
Tanpa nanti nanti, gue langsung berdiri dan membungkukkan badan memberi SEDIKIT rasa hormat lalu keluar.
Gue keluar dari ruangan tuh Dedemit dengan keadaan syok abis digebrak meja tapi masuh terus ngedumel.
"Gue sumpahin gak laku laku lo"
"Dapet bini cabe cabe an"
"Gue sumpahin dapet bini yang lebih galak, biar lo tau rasanya digalakin"
"Ini semua gara gara lo juga Rio, pakek acara telfon gue malem malem jadinya gue ngantuk kan. Awas aja lo telfon gue lagi".
Habis ngedumel gue mengsyok lagi keinget aksi gebrak gebrak meja dan memutuskan pergi ke DPR tempat tongkrongan gue.
***************************************
Hallo guys. Apakabar?
Tingkyu yang udah nungguin update an, jangan lupa ninggalin jejak.
Bila ada kritik dan saran silahkan disampaikan. Tingkyu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Relationship
Teen FictionAUTHOR SALAH KASIH JUDUL⚠️😭 Kalau kalian mengira ini berisi cerita hot++, KALIAN SALAHHHHH. INI LEBIH KE COMEDI hotnya dikit doang😭🙏 Virtual?? WAJIB MAMPIRRRR!!! ________________________________________ Andai saja waktu itu Gena tak meladeni Chat...