GENA
"Saya Terima Nikah Dan Kawinnya Gena Pramudya Binti Prameswara Dengan Mas Kawin Tersebut, TUNAI".
"Bagaimana saksi?".
"SAHHHHHH".
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*"HUAAAAAAA, GUE GAK MAUUUUU". Gue terlonjak dari kasur dengan nafas terengah engah. Buru buru gue bangkit dan menuang air ke gelas lalu menenggaknya dengan kasar.
"MIMPI APAAN SIH INI ANJIR, AMIT AMITTTTTT". Teriakku sambil mengusap usap tangan, merinding.
Gimana gak heboh, pagi pagi kayak gini gue dibangunin sama mimpi nikah sama pak gio. Gila, efek kemarin bisa sampe sekarang.
Gue keluar kamar dan menggedor kamar Tiara dengan kasar.
"BERISIKKKKK". Teriaknya dari dalam dan tak lama pintu terbuka menampilkan wajah Tiara udah macem Atta waktu konten jadi gembel.
"Anterin gue kepasar, ini genting banget. Cepet". Gue reflek menyeret Tiara.
"Mau ngapain sih mbakkkk, masih pagi ini".
"Nah maka dari itu cepetan, kalau udah siangan orangnya pulang anjir".
"Gue mandi bentar". Tiara hendak masuk ke dalam kamar lagi namun gue tahan.
"Sok bersihan lo anjir, udah gausah pake acara mandi. Gue juga belom mandi".
*******
"Lo gila mbak?". Tanya Tiara cengo memperhatikan gue membawa Timba ke pekarangan depan kos an, lebih tepatnya dipohon mangga depan."Diem deh lo, nurut aje".
"NAWAITU TOLAK BALA, SETAN ORA DOYAN DEMET ORA NDULIT, FYUHHH".
BYURRRRR....
"HUAHHH DINGIN DINGINNNN". Gue berteriak ketika Tiara mengguyur gue dengan air segayung berisikan bunga gatau gue bunga apaan yang pasti bukan bunga bank setelah gue bacakan mantra ngawur. Kata mbah mbah tukang bunga dipasar, bunga ini yang biasanya buat tolak bala.
"HEH, LO MAU BUKA SEKTE APAAN. WAH SESAT INI MAH". Gue mendongak kala ada teriakan dari atas.
"Sembarangan aja lo, TIADA TUHAN SELAIN ALLAH SWT. TAKBIRRRR". Balasku sambil mengepalkan tangan
_____________________________________"Hrrrghh Dingin bat anjir". Gue nongki nongki di bangku kantin bareng Tiara Reyhan Sasa Septa dan Juan sambil menunggu jam.
"Siang siang gini dingin, Kurimen Lo?". Tanya sasa.
*Kurimen kata dalam bahasa Jawa bermakna kondisi tubuh yang lemah, kurang tenaga, Tubuh terasa seperti dingin dan potensi mudah terserang penyakit.
"Gimana gak dingin, Lo sih aneh aneh. Pagi pagi minta diguyur air bunga". Sahut Tiara dan ditertawakan oleh mereka. Gue cuma mendengus dan merapatkan jaket ke tubuh.
"Itu namanya tolak bala. Kena sawan ruangannya pak gio gue keknya anjir". Kali ini gue menyahut.
"Sawan? Emang lo mau nikah? Lagi hamil ye lu jangan jangan". Tuduh Reyhan dan gue hadiahi geplakan pada tangannya.
"Setan juga pilih pilih kalik kalau mau Nyawanin orang". Sahut sasa sambil terkekeh.
"Sawan, apaan dah?". Tanya Juan.
"Diem aje lo Kang Sawit, susah jelasinnya". Sahut septa.
"Abis dari mane lo emang?". Kali ini sasa mengintrogasi gue lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Relationship
Teen FictionAUTHOR SALAH KASIH JUDUL⚠️😭 Kalau kalian mengira ini berisi cerita hot++, KALIAN SALAHHHHH. INI LEBIH KE COMEDI hotnya dikit doang😭🙏 Virtual?? WAJIB MAMPIRRRR!!! ________________________________________ Andai saja waktu itu Gena tak meladeni Chat...