Dunia Sempit

27.8K 2.7K 214
                                    

GENA

Setelah kejadian pak gio yang mendatangi gue, perasaan gue jadi antara kasihan sama takut juga.

"Heh, gue panggil dari tadi kagak nyaut lo".

Tiara merkacak pinggang didepan pintu kos gue.

"Ha? Kenapa?".

"Bareng ya mbak, males mau naik kereta". Gue mengangguk

Gue mengangguk sambil merapikan barang yang mau gue bawa pulang nanti sore. Gue lebih suka balik ke rumah itu sore dan sampai didaerah Gumitir malam. Walau kadang agak ngeri karena jalannya banyak tikungan dan bawah langsung jurang, tapi viewnya bikin adem.

********
Seperti libur semester biasanya, gue pulang bareng rombongan temen temen gue yang kuliahnya satu kota sama gue.

"Ntar lo jangan langsung pulang ya mbak, gue kenalin sama kakak gue yang terganteng sejagad rayaaaa". Ucap Tiara sambil terkekeh.

"Lo punya kakak Tir". Tanya sasa

"Iya mbak, jarang nongol sih emang".

"Jomblo gak, kenalin gue aja. Mayan ntar kalau kita iparan bisa hedon barengan". Sahutku.

"Jombssss bangettt". Sambungnya.

"Kalau dedek ini, jomblo gak". Celetuk Sofyan.

"Punya gue ini, gue kepret juga lo". Sahut Sandy.

Kita sama sama tertawa sambil memakan indomie di Warung Gumitir.

Rombongan kali ini cuma berenam, dua dari Politeknik, anak anak yang UIN belum pada balik.

"Mamas gue tuh sebenernya baik mbak, tapi kurang gaul aja. Kaku, tapi kadang asik kok. KADANGGG...".

"Kek ape sih, gue kepo jadinya".

Tiara menyunggingkan senyum ngerinya

"Tar kaget lo".

"Dih, seganteng apesih sampai bikin gue kaget".

"Jangan percaya gen, masih gantengan gue". Sahut reyhan.

"Liat aja ntar mbak". Sahut tiara sambil tertawa.
_______________________________________

"Belok ke kiri kan ya?".

"Iya mbak, pager coklat tuh".

Gue memberhentikan motor tepat di depan pagar rumah Tiara.

"Masuk dulu, gue kenalin sama mamas gue orangnya udah pulang dari siang tadi".

"Udah malem Tir, mana gue kucel juga ini".

"Tiap hari juga lo kucel".

Plak..

"Sembarangan".

"Masuk dulu mbakkk, lo dicariin bunda gue pasti".

Akhirnya gue mengiyakan dan masuk ke halaman depan rumah Tiara.

"Gue disini aja".

Gue mengangguk dan duduk di kursi teras.

"Gue naroh tas dulu".

Gue mengedarkan pandangan dan berhenti disalah satu mobil Tiara.

"Kek gak asing sama nih mobil".

"Nduk Genaaaa, kok disini to. Masuk, disini dingin". Gue tersenyum dan menyalimi Bunda tiara.

"Disini aja tante, ngadem".

"Lama ya gak kesini".

"Namanya juga 6 bulan gak pulang bun". Sahut tiara yang baru datang sambil membawakan gue teh.

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang