HALAL

33.4K 2.6K 140
                                    

Author

"Aku gak bisa tidur, deg deg an". Ponsel Gena menampilkan Video Call Gio yang tengah bergulung selimut.

Hari yang ditunggu tunggu oleh dua keluarga akhirnya akan tiba besok.

"Yaelah.. awas aja sampe harus ngulang besok. Malu sama penghulu".

Candaan demi candaan dilemparkan Gena untuk menenangkan Gio yang grogi.

"Jangan dimatiin telfonnya ya, aku gak bisa tidur. Didepan juga berisik orang pada Gaple".

"Ikutan aja sana, biar lebih santai".

"Nggak ah, dari tadi ditakut takutin mulu. Kata pakde Riadi malah gini Besok kalau salah ngucapnya mending pulang aja kan tambah grogi akunya".

"Biar digantiin cowo lain kalau gitu".

Gio terlihat menyorot tajam ke arah kamera

"Aaaaa... Kamu mah gitu, bukannya nenangin aku". Rengeknya.

"Tau ah pak, ngantuk saya. Tidur dulu, besok mau nikah saya. Terserah situ mau tidur atau nggak".

Gena merebahkan tubuhnya dan mengganjal ponsel dengan bantal agar tetap menghadap kearahnya.

"Ayang ih, temenin dulu". Rengek Gio.

"Tidur. Awas aja besok telat, aku suruh gantiin cowo lain".

Dengan berusaha memejamkan mata akhirnya Gio ikut tertidur dengan Video Call yang masih aktif.
________________________________________

Pagi ini semuanya tengah sibuk dengan tugas masing masing. Dikarenakan acara akad dan resepsi pertama dilaksanakan di Desa, Gena maupun Gio tak menyewa gedung. Melainkan menyulap halaman rumah menjadi seperti digedung, menggunakan Tenda Pernikahan VVIP.

"Njengg... Ini bulu matanya you bawa lari kemanose".

Gena yang sedikit mengantuk karena harus bangun subuh untuk dirias dan sekarang makin dibuat pusing oleh bahasa bahasa aneh dari para Perias Waria ini.

"Lah ko ngegas, you manggil ai JENG atau AN JENG tuhh". Sahut waria satunya.

Seorang remaja yang menjadi sinoman datang membawa nampan berisi kopi.

"Mbak, kopinya saya taroh sini".

"Ssssttt mbak mbak, sembarangan aja. Panggil eke sissss, untung ganteng kalau enggak udah ai caplok". Sahut waria itu dan mentoel dagu remaja itu.

"Idih amit amit". Sinoman itu berlalu dibuat merinding ngeri oleh waria.

"Mbak, lo dapet dua asisten dari mane sihhh. Pusing gue denger bahasa mereka berdua". Protes Gena ke mbak herlin sang pemilik salon yang disewa Gena untuk merias.

"Eyyy cantikkk, gini gini ai and friend ai tuh udah terkenal ke manca kabupaten loh. Searching aja difacebook, Tina Tini Rias Cetar Membahenol Keliling Dunia".

"Tina Tini, TONO TONI KALI AH". Sahut sasa yang sedang dirias.

"WOI. JANGAN BUKA NAMA ASLI GUE".

Yang dicibir akhirnya menyahut dengan suara LAKIK aslinya.

"Ekhem ekhem, sorry kodam ai keluar".

Sasa sudah kenal betul dengan Duo Perias Cetar Membahenol ini, karena salah satu dari mereka adalah tetangga sasa.

Dringgg...

Semua menoleh pada ponsel yang berada di atas kotak rias tertutup.

"Ai ambilin". Salah satu waria itu mengambilkan ponsel Gena.

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang