Author
Hari ini adalah hari pertama Gena dan Gio masuk kampus dengan status Suami Istri
Sebelum berangkat Gena mewanti wanti Gio untuk bersikap layaknya Dosen kepada Mahasiswi denganya.
"Turun sini aja mas". Pinta Gena.
Namun bukan Gio namanya jika tidak keras kepala, ia terus saja menjalankan mobilnya memasuki Fakultas.
"Dibilangin didepan aja tadi".
"Gak mau".
Gena mencebikkan bibir kesal.
Walaupun 80% orang kampus tau pernikahan mereka, Gena tetap saja tak ingin menjadi pusat perhatian dan bersikap profesional. Karena disini Gio adalah Dosennya.
Gio memarkirkan mobilnya ditempat khusus dosen.
"Aku duluan ya". Gena mengulurkan tangannya meminta salim pada Gio. Gio menyambutnya namun malah menarik tangan Gena yang membuatnya terhuyung kedepan.
Gio memagut bibir Gena dengan lembut.
Untuk beberapa menit keduanya saling melumat bibir.
"Tadi belum di kiss". Cengir Gio menyudahi ciumannya.
"Aelah, berantakan lipstik aku".
Gio hanya nyengir tanpa dosa.
Gio turun dari mobil terlebih dahulu, sedangkan Gena masih membenarkan tampilannya. Pintu samping Gena terbuka oleh Gio, Gena menatapnya bingung.
Berasa Princes Kebon gue. Batinnya.
Gena keluar dari mobil dan langsung mendapat sorotan.
"Ceilahhh Pengantin baru nih senggol donggg, suit suit...".
"Mendadak soswittt ya Gioo".
"Ceilahhh ada pawang ya sekarang".
Sahutan dari teman teman Gio membuat Gena merona, sedangkan Gio hanya nyengir.
Semenjak ada Gena dihidupnya, Gio makin manusiawi. Yang awalnya tak pernah tersenyum pada siapapun, kini menjadi sedikit ramah.
Gio dan Gena berjalan untuk masuk ke gedung Fakultas dengan menjaga jarak satu meter seperti pinta Gena dan langsung mendapat sambutan ejekan geli dari teman temannya.
"Aelah, napa jauh jauhan sih jalannya Pak".
Nahh.. sahutan demi sahutan mengiringi jalannya dengan Gio.
"Gandeng lah pak, nanti kalau saya gandeng Gena bapak marah".
Gena menahan tawa mendengar sahutan bimbim, Gio menatap Bimbim tajam.
"Pake acara jauh jauhan segala ih".
Sasa ikut ikutan nimbrung saking gemasnya dengan pengantin baru ini.
"Deketan lah Gen, nanti kalau gue gandeng lo ngamuk". Trista sang cabe cabe an kelas namun bukan lawntis itu juga ikut ikutan menyahut.
"Pak Gio... Saya gandeng nih ya istrinyaaaa". Teriak Septa.
Gio langsung membalikan badannya menatap tajam pada Septa yang siap merangkul Gena dan dengan cepat menyahut tangan Gena untuk digenggamnya.
Apapun yang menyangkut Gena, Gio selalu mode Senggol Bacok.
Para anak didiknya tertawa puas karena selama mereka belajar disini, baru kali ini dalam sejarah mereka bisa menggoda Gio terang terangan.
Hilang sudah perjanjian yang disepakati Gena Dan Gio untuk tidak terlihat suami istri dikampus sejak di parkiran tadi, kini malah Gio sendiri yang menghapus perjanjian itu.
"NAHHHH GITU DONGGGG".
"CIE CIEEEE TAKUT BANGET SI BAPAK".
"MAKKK MO NIKAHHH".
"AAAAAA CEKEK GUE CEPAT".
"ARGHH UHUK UHUK, NAPA LO CEKEK BENERAN SIH".
"KAN LO YANG SURUH".
"GENNNN TUKERAN NASIB DONG WOI".
"Aelahhh Gioooo... Bucin juga ya looo".
Sahutan demi sahutan teman teman Gena lontarkan, bukan hanya teman gena tapi juga Teman teman dosen Gio lainnya yang melihat.
Gio dan Gena sedikit mempercepat langkahnya sambil menahan tawa karena salting.
"Ih bapakkk.. Udah dibilangin jangan kayak gini kalau dikampus". Ujar Gena sambil menyamakan langkahnya karena Gio berjalan cepat sambil menggandeng tangannya.
"Saya bukan bapak kamu".
"Satu lagi, kamu tetap istri saya dimana pun kita berada. sekalipun dikampus".
- TAMAT -
________________________________________
Hallo Guys. Gue mengucapkan terima kasih banget buat kalian yang sudah mampir ke cerita ini.
Gue ucapkan terima kasih buat support kalian buat cerita ini. Terima kasih sudah mengawal Gena dan Gio dari musuhan sampai nikahan.
Tingkyu semuanyaaa❤️.
Btw kalau gue bikin "After Marriage" ada yang mampir gak ya?
Komen dongggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Relationship
Teen FictionAUTHOR SALAH KASIH JUDUL⚠️😭 Kalau kalian mengira ini berisi cerita hot++, KALIAN SALAHHHHH. INI LEBIH KE COMEDI hotnya dikit doang😭🙏 Virtual?? WAJIB MAMPIRRRR!!! ________________________________________ Andai saja waktu itu Gena tak meladeni Chat...