Dicariin (DIA)

39K 3.3K 80
                                    

"TIARA". gue berlari keluar kamar dan menuju kamar tiara.

Harap harap belom jadi bangkai tuh anak. Tadi pesen sama gue bawain makanan, duwitnya hampir habis belom dapet tranferan juga.

"TIRRR".

Tok.. tok..

"Lo masih idup kannn. Gue bawain makanan".

"LAMA AMAT SIH ANJIR, GUE UDAH ABIS SETENGAH GALON DEMI MENGHEMAT UANG GUE". ucapnya setelah membuka pintu. Gue masuk ke kamarnya.

"Yeee maafin gue lah, ini tadi aja hampir lupa. Ambil piring buat bagi nih ikan". Ucap gue, ternyata yang dika kasih ke gue ikan bakar tadi.

"Udah lo balik ke kamar lo aja mbak, males gue liat lo. Untung gak mati kelaperan gue". Gue mendengus dan kembali ke kamar.

Setelah menaruh makanan dan mengganti pakaian gue merebahkan diri yang penuh dosa ini.

Beberapa notif aplikasi berderet di layar ponsel gue. Gue lebih memilih membuka instagram, dan yang muncul pertama adalah postingan dika.

 Gue lebih memilih membuka instagram, dan yang muncul pertama adalah postingan dika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIK_ARY Dari orok barengan mulu @Gendya_prm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DIK_ARY Dari orok barengan mulu @Gendya_prm

_TIARAS Saya mencium bau bau percintaan @Gendya_prm

Ferir4s_DF Eittttsss diem diem ngeri juga si Dika
Rendyardi @Ferir4s_DF mana cantik pulaaa

Rey_h4n @meisantiqq_ @juuuuu___ si gena diem diem demen

Penumbuh_Segala_Rambut Rambut anda kurang lebat? Atau mengalami kerontokan? Solusinya ada di toko kami, kami bisa menanganinya mulai dari rambut kepala, rambut ketek, sampai Jem....

Lihat semua 75 komentar

Gue geleng geleng sendiri ngeliat komentar postingan Dika. Sampai sampai si tiara ikutan nimbrung. Gue mengzoom zoom foto gue sama Dika waktu dia nyamperin gue.

"NGAPAIN LAGI NIH ORANG". Emosi gue naik ketika asik mengzoom foto gue sama dika tiba tiba layar berubah menjadi panggilan masuk.

"Kenapeee". Todong gue setelah menekan tombol hijau.

"Kamu kemana saja, kok gak balas pesan aku".

Gue berdecak, risih lama lama. Ngapain juga kemaren gue tanggepin.

"Abis keluar".

"Kemana". Tanyanya.

"Kerumah mertua".

"Jadi kamu sudah menikah". Gue nahan ngakak.

"Belom. To the point deh, ada apa?".

"Nggak ada, bingung aja kamu nggak bales pesan dari aku". Apesihhhh. Pakek bingung segalaaa.

"Terussss, sekarang?"

"Pengen ngobrol aja".

Gue menyenderkan ponsel ke telinga sambil gue rebahan.

"Yaudah iya, mau ngobrol in apa". Mumpung baik ye kan gue, gue ladenin aje lah.

"Bingung juga, belum pernah PDKT in Perempuan". Gue ngakak sejadi jadinya.

"Lo selama ini PDKT in laki gitu? Lo gay yeee?".

"Bukan gitu, belum sempet mengenal Perempuan. Masa sekolah juga sibuk belajar, sekarang sibuk kerja. Dan tanpa sadar sekarang sudah waktunya menikah". Gue mulai tertarik dengan pembahasan kehidupan orang.

"Emang umur berapa?". Tanya gue.

"35 tahun".

"Harusnya gue manggil lo om sih ini, fix banget". Gue aja baru 21 tahun.

"Ya jangan dong, muka aku baby face kok. Gak keliatan om om".

"35 tahun dan lo belum pernah PDKT, fix terlambat sih lo ini". 35 tahun ngapain aja nih orangg.

"Maka dari itu, ini lagi belajar".

"Sama gue gitu?".

"Iya". Yakalik gue sama om om.

"Temen temen kerja lo banyak ye kan, ngapain malah PDKT in gue woi". Orang berpendidikan tinggi macam nih orang gamungkin kan ya gapunya temen. Sekelasnya lah minimal.

"Engga ada, udah pada nikah".

"Lo sih kelamaan".

"Oiya, btw dosen beneran?". Gue mulai mengalihkan pembicaraan.

"Ya masa bohong". Jawabnya.

"Ngajar dimana emang".

"UBB, tau gak?". Seketika mata gue melotot.

"Hah? Dimana dimana, gak jelas tadi".

"UBB, maudya". Ulangnya.

Gue udah gabisa ngomong apa apa lagi, meskipun UBB terdapat banyak Fakultas dan jurusan tetep aja gue kaget. Ya kali enggak, orang yang gue chat selama ini ternyata satu lingkungan sama gue.

Bukan takut tiba tiba dia dosen gue, karena didaftar nama dosen gue gak ada yang namanya Rio. Tapi gue takut kalau tiba tiba ketemu di Real Life.

"Maudya? Masih sadar kan?". Gue tersadar dari lamunan gue memikirkan hal hal yang bisa terjadi.

"Ha? Eh, iya iya masih". Gue tersadar dari lamunan.

"Kamu kuliah dimana?". Tanyanya.

"Ini gak mungkin gue jawab jujur ye kan, bisa berabe kalau gue jawab jujur". Gue masih terus berfikir.

"POLTEK Negeri deket UBB sebrangnya Ramayana". Gue spontan jawab ngasal setelah beberapa detik berfikir. Letak Poltek sama kampus gue sebenarnya gak terlalu jauh, sekitar 3KM an. Seenggaknya gue gak buka indentitas ye kan.

"Wah masih satu kota ya kita ternyata. Kapan kapan kita bertemu ya".

"GAK.". Spontan gue teriak, yakali gue mau ketemu nih orang. Belom pernah ketemu aja suka ngirimin Burung bisa bisa kalau gue nemuin dia, yang ada gue diunboxing.

Dia terkekeh disebrang sana.

"Udah malem, tidur gih". Gue mengambil hp yang gue senderin ditelinga, dan ternyata udah jam 23.10

"Iye, yaudah gue matiin".

"Iya, selamat malam maudya".

Tanpa membalas ucapan dia, gue langsung matiin sambungan telepon dan memejamkan mata.

*************************************

Tingkyu udah mampirrr
Jangan lupa ninggalin jejak❤

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang