Gue dengan keadaan masih syok keluar dari ruangan Pak Gio dan menuju ke tongkrongan biasa gue sama anak anak.
"GENAA". Teriakan sasa terdengar di telinga gue, tapi yang namanya abis dibantai omongan pedesnya Pak Gio gue tetap diam dan duduk disamping sasa.
"Lo gak papa gen?". Tanya Dika, gue cuma ngangguk ngangguk.
"Sebenernya gue pen bangunin lo tadi, tapi takut dibantai pak gio juga". Ucap reyhan, gue sekali lagi cuma ngangguk ngangguk.
"Nih, makan dulu. Gue tau lo masih syok". Ucap juan sambil ngasih gue bakso semangkok.
"Gak dihukum apa apa kan?". Tanya dika.
"Alhamdulillahnya engga". Balasku.
Gue makan dalam diam disamping Dika, si sasa sama reyhan ngebantuin juan.
"Mau?". Ujarku sambil mengarahkan sendok berisikan bakso.
Dika menerima suapan gue.
"Selesai rapat langsung pulang aja ntar, keknya lo kena mental banget". Ujar Dika sambil tertawa lepas.
Gue ngegeplak tangan Diak dan merengut, ke inget Pak Gio nyeramahin gue habis habisan.
"Senyum dulu, horor kalau muka lo kek gini". Sambungnya sambil melebarkan pipi gue. Dengan terpaksa gue senyum, dan dia terkekeh.
"DUNIA SERASA MILIK BERDUAAAA, YANG LAEN NGONTRAKKK". Teriak temen angkatan gue yang duduk dibawah pohon, namanya iyan.
"Pedih bat mata gue liat ginian". Sambung temen temen lainnya.
Gue cuma nyengir doang nanggepin celotehan anak anak.
"Beli dua mangkok kali woi, jan kongsi kek gitu". Celetuk juan.
"Enak di lo itu mah". Jawabku.
"Gue mau bangunin lo juga takut tadi gen, sorry ya".
"Iya dik, gapapa. Salah gue juga sih". Gue nyengir sambil memakan bakso.
"Kampus itu buat belajar, bukan pacaran". Gue menoleh ke arah belakang.
JANCSKSKSK
Gue memejamkan mata lelah dengan perdosenan ini. Lagi lagi gue bertemu sama Pak Gio.
"Nyindir kita ya?". Dika berbisik ke gue.
"Sajennya gak cocok, biarin aja".
Gue bodo amat dengan Pak Gio yang ada dibelakang gue lagi makan juga.
"Kumpul gen, disuruh bang bimbim". Ujar temen gue.
"Oh sekarang ya, oke oke duluan aja. Gue abisin ini bentar".
Gue menghabiskan bakso dan mencuci mangkoknya. Kasian juan kalau gue tinggal sama cucian yang banyak.
"Ini ju, gue tinggal ya sama anak anak. Mau ada rapat".
Juan mengacungkan jempolnya.
Gue melewati Pak Gio, tanpa babibu menunduk atau apapun, kesel bet gue liat mukanya. Pen gue guyur pake kuah bakso.
"Gak sopan".
APALO KATA.
Oh tenang kawan kawan, gue gak teriak beneran kok.
Gue dika sasa dan reyhan pergi ke ruangan tempat rapat panitia.
_____________________________________________
Hallo teman teman, masih nungguin ga nih. Ini latar waktunya gue buat ga kayak keadaan sekarang ya, mau gue buat Perkuliahan offline juga gaenak.
Stay safe semuanya❤
Jangan lupa ninggalin jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Relationship
Ficção AdolescenteAUTHOR SALAH KASIH JUDUL⚠️😭 Kalau kalian mengira ini berisi cerita hot++, KALIAN SALAHHHHH. INI LEBIH KE COMEDI hotnya dikit doang😭🙏 Virtual?? WAJIB MAMPIRRRR!!! ________________________________________ Andai saja waktu itu Gena tak meladeni Chat...