Sudut Gio

25.2K 2.4K 53
                                    

Gionino Aksario

"Pak?".

"Iya Gen, kenapa?".

"Saya Ranti pak".

Aku menghela nafas pelan, tersadar bahwa bukan Gena lagi yang selalu memanggiliku.

Sepeninggalan mahasiswiku yang mengumpulkan tugas terakhir sendiri, kelas terasa sepi karena semua mahasiswaku telah keluar.

Bunyi hujan terdengar sangat deras. Dari kemarin hujan sering mengguyur kota disore hari seperti ini. Hawa dingin seperti menusuk tulang, aku berjalan sambil tangan membawa beberapa makalah tugas mahasiswaku dan sebelah lagi tas laptopku.

Nampak beberapa mahasiswa terjebak hujan dan berteduh diteras gedung.

BRUK..

SIALAN.

Aku memejamkan mata sebentar dan menghela nafas menahan amarah.

Mudah marah makin tua. Mana belum laku juga.

Aku memunguti beberapa lembar kertas dan makalah makalah yang terjatuh.

"Eeyyyy dugong kagak ada sopan sopannya main lari aja".

ITU BUKAN AKU.

Aku mendongak melihat siapa yang membantu aku memunguti makalah.

Aku memaku sejenak sampai suaranya menyadarkanku

"Kotor dikit pak". Dia membersihkan beberapa makalah yang dipungutnya lalu menyerahkannya padaku.

"Terima kasih". Dia mengangguk.

"Sa-".

"Kamu apa kabar?". Tanyaku memotong ucapannya.

"Alhamdulillah pak, ini sehat walafiat". Jawabnya sambil tersenyum memperlihatkan giginya.

"Kamu mau pulang?".

"Niatnya gitu pak, masih ujan".

Aku mengangguk.

"Duduk dulu, nunggu reda".

Dia mengangguk dan mengikutiku duduk dibangku depan gedung fakultas.

"Libur kemarin kemana saja". Tanyaku berbasa basi.

"Dirumah pak, bantu bantu orang rumah. Sama kalau pulang kampung pasti ada aja temen SMA yang ngajakin main, jadinya hayuk aja saya".

Aku mengangguk, pantas waktu itu postingannya berada di Ranu Kumbolo bersama teman temannya. Meski sekarang aku dan Gena tidak lagi menjadi Tom & Jerry yang pastinya berdekatan namun tak akur, tapi aku maupun dia masih saling menyimpan nomor Whatsapp masing masing.

"Pak Gio, apa kabar?".

"Ya.. seperti yang kamu lihat ini". Balasku disertai senyuman tipis.

Gena bukan lagi Gena yang menyebalkan seperti dulu, Gena bukan lagi Gena yang selalu ngegas nada bicaranya jika bersamaku. Sekarang ia lebih seperti mahasiswi pada umumnya, hanya sekedar basa basi jika bersama Dosennya.

Memangnya aku berharap yang bagaimana?

Dring..

Aku menoleh ke arahnya.

"Halo".

"Gedung depan".

Hanya singkat percakapannya dengan orang yang berada ditelfon.

"Udah jam segini, hujan juga masih deras. Saya antar ya?". Tawarku.

Jika dikata aku sudah melupakan kejadian beberapa bulan yang lalu, akan ku katakan dengan lantan TIDAK. Jangankan lupa, perasaanku saja masih.

"Terima kasih pak, tapi saya udah dijemput. Sebentar lagi sampai".

Aku menghela nafas pelan dan mengangguk. Tak ingin ada pemaksaan untuknya, lebih baik aku mengalah.

"Nah, itu jemputan saya".

Aku mengikuti ke arah yang ia tunjuk. Sebuah mobil keluaran terbaru berhenti didepanku dan Gena.

Seorang laki laki dengan pakaian formal berserta jaket dilengannya turun dari mobil dan menggunakan payung.

"Lama ya?".

"Enggak, aku juga gak nyuruh jemput".

"Ya masa aku tega biarin kamu pulang sendiri ujan ujan kayak gini".

Aku memperhatikan interaksi dua orang didepanku ini.

"Ah iya pak gio, saya duluan ya".

Aku masih terdiam mencerna arti dari kedekatan dua orang ini. Informasi yang kudapat dari adikku, Gena tak mempunyai kakak.

Aku menatap punggung dua orang yang berjalan membelah hujan, sampai laki laki itu memakaikan jaketnya dipundak gena dan merangkulnya.

Oh, pantas menjauhiku.

Oke, aku kalah.

____________________________________

Hallo guys, nungguin yeee.
Kek diterror banget gue sama komen kalian nyuruh update wkwk. Tapi gapapa, gue malah seneng ternyata banyak yang suka sama cerita hasil iseng doang ini wkwk.
Mau tidur aja kepikiran gue mau dibegimanain lagi alurnya.

Tingkyu ya yang udah nungguin, sorry updatenya hampir tengah malem gini. Nyempet nyemepetin ini biar gak pada kecewa❤️

Masih abu abu ya untuk endingnya, nanti dipart berikutnya pasti ketebak endingnya.

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang