Penolakan

25.8K 2.5K 77
                                    

Masih di tempat yang sama, dirumah sakit. Kali ini gue gak cuma berdua sama Dika, ada ayah bunda jefa dan tiga koala -Sasa, Reyhan dan Juan-.

"Bunda bawa gorengan loh tadi". Ucap bunda dika dan meletakkan bungkusan kresek berisikan bermacam gorengan.

"Wahhh, makasih tante". Reyhan mencomot Tahu Isi.

"Lo gausah makan ginian dik, biar gue wakilin aja". Ujar Juan dan membuat kekehan tawa dari semua yang ada diruangan.

"Dihhh, kagak ada hubungannya sama gorengan". Timpal dika.

Kondisi dika makin membaik, gue bersyukur banget dan membuat sedikit ketenangan mengetahui informasi itu.

"Gena nanti pulang aja ya, dika juga udah baikan. Semalem kamu juga nggak tidur sama sekali loh, bisa sakit juga kamu nanti". Ujar ayah dika.

"Iya mbak, nanti biar gantian jefa ayah sama bunda yang jagain kakak". Timpal jefa.

"Gak apapa kok bun, aku juga bisa tidur disini". Bukan apa apa, tapi gue berat banget ninggalin dika.

"Gen... Pulang aja ya, gue udah baikan". Ucap dika sambil tersenyum.

Mau gak mau akhirnya gue mengangguk.

"Saaaaa.... Lo abis berapa anjir, diem diem nelen lo mah. Yang lain gak kebagian". Pekik heboh reyhan.

Semua mata tertuju pada sasa yang nyengir tanpa dosa.

"Aduh gapapa, nanti bisa beli lagi kok. Udah udah, abisin aja gapapa". Timpal bunda dika sambil tertawa.
_____________________________________

21.00 WIB.

"Gue pulang dulu ya, besok pagi pasti gue kesini lagi". Ucapku pada dika.

"Gak, gue marah kalau lo bolos lagi. Besok lo harus masuk, baru pulangnya boleh kesini". Gue berdecak dan mengangguk.

"Gitu dong, hati hati dijalan. Bilang sama reyhan suruh pelan pelan bawa motornya". Ucapnya sambil mengusap puncak kepala gue.

Gue mengangguk dan keluar dari ruang rawat Dika.

"Om Tante, kita pamit pulang dulu ya". Ucap Juan dan menyalami bunda sama ayah dika. Gue sasa dan reyhan juga menyalami untuk pamit.

Kita berempat menyusuri koridor rumah sakit untuk menuju parkiran.

"HEH ANJIR, kita kan ada tugas dari pak Gio. Terakhir pengumpulan besok". Pekik heboh Sasa.

"Kenapa gak bilang dari tadi tod". Timpalku.

Beginilah kalau kebiasaan SD dibawa kalau dulu ada tugas bawa pot dikumpulin besok pagi, jam 21.00 malam baru ngomong ke emak.

"Ya kan gue lupa, mending ngerjain bareng aja deh".

"Ju, dirumah lo ada printer kan? Numpang ngerjain tugas ya". Sambung sasa, juan mengangguk menyetujui. Akhirnya kita berempat menuju kerumah juan, gue boncengan sama reyhan. Sasa boncengan sama Juan pake motornya.
______________________________________

Saking berhasilnya usaha gabut juan, sampai sampai dia membangun mess untuk karyawannya dan juga membeli rumah yang ditinggalinya sekarang. Oiya, juan tidak tinggal sendiri karena dirumah yang dibelinya juga ada Pak Tirto sama Mbok Darmi sepasang suami istri yang mengurus rumah juan.

"Silahkan masuk tamu not have akhlak". Ucap juan sambil membukakan pintu.

Gue sasa maupun reyhan memang sering kesini, jadi sudah biasa dan hafal luar dalam rumahnya.

"Anggap rumah sendiri". Sambung juan.

"Sertifikatnya manaaaa? Cepet serahin ke gue". Sahut reyhan sambil memekik.

Hot Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang