Lelaki berkulit putih pucat ini sedang berjalan menyusuri Lorong kampus fakultas Ekonomi. Bukan, bukan dia ingin bertemu teman kostannya tetapi dia sengaja melewati dan masuk ke dalam dengan maksud siapa tahu bisa bertemu dengan orang yang memang masih ada di pikirannya selama ini. Dengan menggunakan masker, lelaki ini menyusuri Lorong dengan bola matanya meneliti setiap sudut. Sesampai di luar Gedung lelaki itu membuang nafas kasar ternyata sampai saat ini dia belum bisa bertemu gadis itu. Apa mungkin sebenarnya gadis itu tidak berkuliah di kampus ini ya, tapi dia yakin jaket almamater yang digunakan gadis itu di foto instagramnya merupakan jaket almamater kampus ini.
"wooii Yoongi, kok elo disini?" Jin yang baru saja keluar kelas menepuk pundak Yonggi yang tertangkap basah.
"pengen aja."
"elo mau ngecengin cewek di jurusan gue ya??mau gue kenalin Yoong?"
"apaan sih elo, udah gue cabut dulu." Yoongi sudah menuruni tangga Gedung dan menuju fakultasnya.
Tidak sadar di belakang Jin sudah ada Irene, Wendy dan Seulgi yang berjalan menuju ke arahnya. Diantara ketiga cewek ini ada yang sedang menetralkan detak jantungnya karena melihat sosok dari belakang yang begitu ia kenal. Cowok yang selama ini masih mengisi hati dan pikirannya walaupun saat ini dia sudah memiliki kekasih. Wendy, menerka-nerka apakah sosok yang sedang ngobrol dengan Jin adalah sosok itu?
"Jin..tadi enggak salah liat gue? Itu Bang Yoongi?" Mendengar nama 'Yoongi', Wendy tersentak, benar dia batin Wendy.
"Iya Rene, gue tanyain ngapain dia gak jawab. Dasar aneh." Jin sambil mengeluarkan hpnya. Wendy seketika pucat.
"ya udah kita ke kantin dulu ya Bang Jin." Pamit Seulgi yang diangguki Jin.
Sesampainya di kantin Seulgi sedang memesan nasi goreng dan siomay pesanan Irene, Wendy mendadak tidak nafsu makan. Dia hanya memesan es jeruk.
"Elo sakit Wen?" Irene menatap Wendy aneh.
"agak pusing sih gue."
"gue ada obat sakit kepala, mau?" Irene seraya mengambil obat di tasnya.
"enggak Rene, gue nanti pulang aja abis kelas ini. Gue bolos kelas sore."
"beneran? Atau kalo gak kuat mending elo pulangnya sekarang aja."
"gue udah bolos 2x kelas Pak Minho. Gapapa abis kelas dia aja gue balik"
"ya lo makan lah masa sakit malah enggak makan?" Seulgi sudah duduk di antara mereka membawa nasi goreng dan siomay.
"Yuk berdua gue makan nasi goreng." Tawar Seulgi.
"enggak usah lagian masih kenyang abis makan gorengan gue." Wendy mengaduk-ngaduk es jeruknya.
"eh Rene, tadi siapa itu?..Yoongi? temen elo?" Wendy memberanikan bertanya ke Irene.
"oh itu..iya anak baru di kostan gue sama Jin. Pindahan bukan MaBa tapinya. Kenapa Wen?" Irene memicingkan mata curiga.
" oohh enggak...gue kayak baru ngeliat aja."
"ya udah abisin gih bentar lagi kelas mulai loh." Akhirnya Irene dan Seulgi menghabiskan makannya dan Wendy juga sudah menghabiskan es jeruknya. Mereka bergegas menuju kelas.
Di dalam kelas Wendy tidak bisa konsentrasi sama sekali. Pikirannya memikirkan Yonggi yang tiba-tiba sekarang sekampus dengannya. Apa dia sengaja pindah untuk bertemu dengannya? Atau memang ada urusan lain? Bagaimana kalau mereka bertemu? Apa yang akan Wendy katakana ke Yonggi? Penjelasan apa? Ah Wendy benar-benar pusing.
2 jam pelajaran Wendy sama sekali tidak mendengarkan, pikirannya melanglang buana.
"Gue balik ya." Wendy pamit ke Irene dan Seulgi.
"Hati-hati ya Wen, kalo masih sakit ke dokter aja. Kabarin gue pokoknya elo gimana ya." Irene khawatir.
"Iya Rene, paling tidur udah sembuh gue. Byeee.." Wendy melambai ke Irene dan Seulgi.
Wendy berjalan menyusuri Lorong kampus, menuruni tangga Gedung dan sudah hampir sampai di gerbang kampus langkahnya terhenti. Karena Wendy berjalan menunduk, dia melihat sepasang sepatu kanvas warna hitam-putih sudah menghadangnya, tidak mau minggir.
"sori mas.." Wendy masih menunduk, menghindari si sepatu itu minggir ke kiri tapi sepatu itu mengikuti langkahnya. Wendy minggir ke kanan, si sepatu itu juga ada di depannya.
Wendy agak kesal menampilkan wajah ke pemilik sepatu itu.
"Mas bisa minggir sayaa...." Belum menyelesaikan kalimatnya Wendy sudah melongo tersadar siapa yang ada di depannya. Cowok berkulit putih pucat yang sedari tadi memenuhi pikirannya sedang menatap Wendy dengan tatapan tajam.
"Yoong...ngi." Wendy tergagap. Sedangkan Yonggi masih tak bergeming. Sorot matanya meminta penjelasan.
MAMPUS.
Wendy menunduk kembali sedangkan Yoongi masih menghalangi jalannya.
"Yoong...apa kabar?" Hanya itu kalimat yang terlintas di benak Wendy.
"kacau." Wendy mengangkat kepalanya menatap mata kecil Yoongi.
"Sorry...tapi gue harus pulang." Wendy melangkahkan kakinya cepat kabur dari hadapan Yoongi, beruntung Yoongi tidak lagi menghalangi jalannya. Kali ini Wendy selamat, tidak tahu lain waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House
FanfictionKehidupan kost mahasiswa dan mahasiswi rantauan. bercerita mengenai percintaan, persahabatan, kesetiaan, perjuangan, pengkhianatan. #vsoo #lizkook #jinrene #jirose #yoonie bahasa ringan *pictures source from pinterest