Full House

CHAPT 29

"Lis, gue sama Lucas pamit duluan ya." Ten dan Lucas sudah berdiri ingin pamit.

"temen-temen semua, kita duluan ya....seneng banget gue bisa kenal kalian. asik banget kalian." Ten sebenarnya masih ingin bercengkrama tapi dia tahu diri takut mengganggu.

"Ten, Cas main-main lah nanti ke Yogya ya kalo libur ya...atau nanti deh kita main ke Solo ya." Ucap Hobi.

"beres bang nanti kita janjian ya." Lucas menimpali.

Setelah keduanya beranjak pergi, rombongan kost-kostan ini masih mengobrol sana-sini dengan menikmati cemilan-cemilan yang di pesan berkali-kali.

Ada pisang goreng, singkong goreng, martabak telur dan banyak lainnya.

"Lis...gimana si Ten?" Tanya Irene.

Belum sempat Lisa menjawab Jungkook sudah menyela. "masih kecil lu jangan pacar-pacaran."

Jin yang sedang minum hampir menyembur mendengar celetukan Jungkook. Dasar bocah.

"iri bilang booozzz." Lisa cuek. Jungkook keki.

"cemburu bilang sayaaang." Jennie menggoda Jungkook.

Jungkook menggemaskan, wajahnya sudah merah padam. Yoongi yang biasa cuek saja sudah cekikikan.

"Kook si Ten, keren loh dia dulu di SMA jadi kapten basket." Akhirnya Yoongi bersuara.

"wah bang Yoongi kemajuan." Ucap Jisoo.

"kapten basket aja bangga...gue sering menang festival nyanyi gak pernah pamer." Jimin sudah terkekeh paham.

"iya iya Jeon Jungkook senggada lawan deehh..." Jisoo menghampiri Jungkook merangkul Jungkook bangga.

"jadi tetep shipper Lizkook nih Chu?" tanya Jin, berniat menggoda Jungkook.

"IYALAAAHHH!!!" Jisoo yakin.

"laah kak Chu gajelas." Timpal Lisa.

"gimana Kook?" Taehyung juga menggoda Jungkook.

"apaan lu bang?" Jungkook malu.

"lanjut gak Kook? Lizkook...Lizkook...Lizkook." Jimin tambah menggoda Jungkook.

"eh siapapun yang mau sama adek gue, musti sungkem dulu sama gue." Namjoon memberi maklumat.

"tuuh Kook baek-baekin bang Joon." Joy sudah ikut menggoda.

"apaan dah kak Joy?"

"ehh...ini apa-apaan deh, kok malah nyodorin gue ke Jungkook?" Lisa protes.

"napa lu? Senengnya disodorin ke Ten?" hampir semua sudah menahan tawanya, Jungkook benar-benar terpancing.

"laah masalah buat lo?" Lisa tidak mau kalah.

"Iya masalah...napa?" Jungkook sudah melotot.

"kebiasaan tu bocah gajelas." Lisa sudah memutar matanya malas.

"woi elo berdua gue doain jodoh dah!" Rose seolah-olah sedang berdoa.

"eh ntar dulu tunggu ACC gue dulu lah...enak aja. Punya sogokan apa lu Kook?" Namjoon angkat bicara.

"minta apa emang bang Joon?" tanya Jungkook serius.

"buseeet ngegas masnya." Hobi terkekeh. Lisa sudah tidak nyaman. Apa-apaan ini kenapa semua menggoda dirinya dengan Jungkook. Lisa tidak terpengaruh sikap aneh Jungkook sama sekali, sebab yang dia tahu Jungkook menyukai Rose.

"udaaah jangan pada ngegodain Jungkook, nanti dia marah lagi. Jungkook gak suka sama gue kalo kalian mau tau...dia udah ada yang disukain." Lisa teringat kejadian di ruang tari dimana emosi Jungkook meledak dan membentaknya karena salah paham. Dimana hatinya terluka dengan sikap Jungkook yang seolah menganggap Lisa tidak pantas. Tapi Lisa sudah benar-benar memaafkan, hanya masih membekas saja.

Daripada terulang maka kali ini dia yang meluruskan.

Jungkook yang mendengar penuturan Lisa, menatap nanar. Ternyata Lisa belum melupakan kejadian itu pikirnya.

Jimin dan Jisoo yang mengetahui kejadian tempo hari menatap Jungkook dan Lisa bergantian. Dari mata Jisoo keduanya terlihat menyimpan kesedihan.

***

Hari ini waktunya kembali ke Yogya, sebelumnya mereka membeli oleh-oleh.

Posisi duduk masih seperti berangkat kemarin. Lisa masih menatap ponselnya, kadang tersenyum kadang cemberut. Jungkook yang penasaran lagi-lagi meminjam ponsel Lisa, kali ini dia meminta ijin.

"Lis pinjem hp lo dong mau main uler." Jungkook sudah ada di sebelah Namjoon.

"ah elo mah punya hp sendiri minjem mulu." Lisa menggenggam ponselnya erat.

"di hp gue gak ada game uler, pinjem sih bete gue." Jungkook tidak berbohong memang di ponselnya tidak ada game ular, hanya saja dia meminjam ponsel Lisa karena dia takut Lisa bertukar chat dengan Ten.

"hp doang mahal, game uler aja gak ada."

"elo berdua kalo gak berisik gak bisa apa ya?" Namjoon mendelik.

"bilangin bang gue Cuma minjem hpnya bentar. Tukeran deh Lis sama hp gue, kalo elo mau ngeyutub kuota gue masih banyak." Mendengar tawaran Jungkook akhirnya Lisa menyerahkan ponselnya. Asik dia bisa nonton.

Jungkook sudah balik ke belakang di sebelah Yoongi.

"Kook, elo beneran suka sama Lisa?" Jennie melongok ke Jungkook sebab terhalang Yoongi.

"kagak lah sama anak curut gitu mah." Yoongi mendengar itu tersenyum miring.

"munafik." Satu kata berjuta makna Yoongi.

"dih apaan lu bang, gue gak muna yeeee..."

"Kook, elo kudu cepet. Si Ten gencar banget ngechat, telponin Lisa mulu." Jungkook kesal dengan penuturan Jennie.

"tuh kan Jen liat mukanya, udah kayak mau nerkam." Yoongi menaikan satu alisnya.

"iisshh...bawel ah, gue mau tidur dulu." Jungkook mengantongi ponsel Lisa di saku celananya. Dia memang niatnya hanya menyita ponsel Lisa agar dia tidak bertukar pesan dengan Ten.

Tidur Jungkook terganggu, ponsel Lisa terus bergetar tanda notifikasi masuk.

"ck, ini hp geter mulu." Jungkook mengeluarkan ponsel disana terpampang panggilan dari Ten.

Jungkook mereject.

Lagi Ten menelpon. " ck ganggu banget ni anak." Lagi Jungkook mereject.

Ting. Notifikasi pesan masuk.

Lis, chat aku gak dibales? Kamu dimana?

Telpon aku juga gak diangkat?

Udah pulang ya?

Di jalan?

Begitulah isi pesan Ten. Jungkook segera membuka ponsel dengan password yang sebelumnya sudah diberitahu Lisa.

Lisa tidur, gue Jungkook.

Begitu balas pesan Jungkook ke Ten.

Kok hp Lisa bisa sama elo Kook?

Ten membalas.

Apa yang gak bisa buat gue.

Jungkook ketus membalas.

Bilangin kalo Lisa bangun ya gue mau ngomong.

Jungkook membaca pesannya. Gak bakal gue kasih tau. Batin Jungkook.

Ya.

Balasan Jungkook. Akhirnya Ten berhenti mengirim pesan, Jungkook lega.

"awas aja lu ganjen." Jungkook bermonolog. Tapi Yoongi yang dikira sudah tidur menjawab Jungkook masih sambil memejamkan mata.

"cemburu bilang bos." Jungkook sudah kesal.