CHAPT 69

998 97 11
                                    

Taehyung mulai melakukan pendekatan ke Ayah dan Bunda membicarakan hubungannya dengan Jisoo. Awalnya Bunda merasa curiga, malah Bunda sempat berpikir Jisoo hamil. Tapi tentu saja langsung dibantah Taehyung. Dia meyakinkan Bundanya kalau selama ini anaknya ini 'good boy', tentu saja Bunda percaya yaaa namanya dengan anak sendiri. Toh Taehyung tidak berbohong.

Bunda berjanji akan membicarakan dengan Ayahnya. Dari awal sebenarnya Ayah lebih suka Taehyung konsentrasi dengan kuliahnya, menyelesaikan dan ketika lulus nanti langsung bisa 'tandom' dengannya di perusahaan miliknya.

Ini tugas Taehyung dan Bunda untuk meyakinkan Ayah. Kalau Bunda, karena sudah jatuh cinta juga dengan Jisoo tentunya setuju-setuju saja. Bunda sangat menginginkan anak perempuan. Melihat Jisoo yang cantik, manis, ramah dan easy going membuatnya menyayangi Jisoo.

Jisoo juga sudah beberapa kali main ke rumah Taehyung. Junkyu juga mulai akrab, bahkan sepertinya Junkyu lebih manja ke Jisoo. Kalau kebetulan Taehyung dan Junkyu bertengkar dan Jisoo sedang di rumah Taehyung pasti Junkyu mengadu ke Jisoo dan meminta perlindungan.

Tentu saja Taehyung dibuat jengah oleh kelakukan adiknya. Bahkan pernah suatu waktu Junkyu meminta Jisoo menyuapinya karena memang saat itu Junkyu sedang sakit. Bunda berkali-kali menyuruhnya makan tapi ditolak. Ketika Jisoo datang dan merayunya untuk makan, Junkyu luluh dan meminta Jisoo menyuapinya.

Jisoo dengan senang hati menurutinya toh dia juga sudah menganggapnya adik sendiri. Junkyu tentu merasa senang dan mengejek kakaknya.

Bunda yang melihat Taehyung uring-uringan hanya bisa menepuk-nepuk pundaknya. Sedangkan Ayah juga mulai dekat dengan Jisoo. Walaupun Ayahnya Taehyung sedikit kaku tapi tidak membuat Jisoo kehilangan akal mengobrol bahkan becanda.

Sedangkan Taehyung juga sudah mulai mengakrabkan diri ke keluarga Jisoo. Sudah terhitung 2x Taehyung main ke rumah Jisoo. Tentunya Taehyung juga disambut hangat oleh Mama dan Papa Jisoo serta kakak Jisoo, Taeyon. Taehyung pernah diajak sekali ke acara arisan keluarga besarnya Jisoo di rumah Tante Jisoo.

Jisoo masih ingat sekali, begitu Taehyung menginjakan kaki di rumah Tante Dara. Sepupu-sepupu Jisoo langsung mengerubunginya. Selain ingin melihat wajah tampan Taehyung lebih dekat, mereka juga senang menggoda Jisoo ingin mendengar cerita mereka. Hubungan Jisoo dengan sepupu-sepupunya memang dekat.

Selain Taehyung yang melakukan pendekatan dengan orang tuanya. Jisoo juga mulai membahas, atau tepatnya berdiskusi dengan Mama tentang pernikahan. Tentunya Mama mendukung, dengan latar belakangnya juga yang menikah dalam kondisi masih menjadi mahasiswi malah memberi pandangan lain ke Jisoo. Tentu bukan hanya pandangan-pandangan baik tapi juga kendalanya, segala keribetannya.

Jisoo bersyukur punya Mama yang berpengalaman, dia bisa bertukar pikiran dan memikirkan lagi tentang pernikahan.

"Tae, kata Papa kamu suruh ke rumah nanti. Dia mau ngobrol." Taehyung menelan ludah. Belum apa-apa dia sudah gugup. Tapi mau tidak mau harus mau.

"liburan semester ini kita balik ke Jakarta lagi dong?" Jisoo mengangguk.

"Cuma ngobrol doang kok, gak usah takut." Jisoo mencoba menenangan tappi tetap saja Taehyung gugup.

"ya udah nanti aku ngobrol sama Papa kamu."

Jisoo menerawang. Apa keputusannya ini tepat? Apa tidak tergesa-gesa? Atau ini hanya napsu sesaat saja? Dia memang harus lebih memastikan. Siapapun ingin menikah sekali seumur hidup bukan, apalagi Jisoo sangat mencintai Taehyung, dia tidak mau gegabah.

"Chu...kalo kamu boleh milih emang pengennya nikah sambil kuliah atau pas udah lulus?" Jisoo berpikir sejenak atas pertanyaan Taehyung.

"sebenernya mau sambil kuliah, sambil kerja itu kan juga punya resiko masing-masing. Bukan berarti kalo nikah sambil kuliah terus nanti gak keurus kan? Apa bedanya kalau bikah sambil kerja, keduanya bukannya punya tanggung jawab masing-masing ya..."

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang