Irene sedang mencatok rambutnya di kamar ditemani oleh Lisa. Tidak sebenarnya Lisa bukan menemani tapi ia sedang ingin curhat dengan Irene.
Irene mendengarkan setiap kata yang diucapkan Lisa, dia mengangguk-angguk tanpa ada interupsi. Mencoba memahami inti permasalahannya. Irene bukan orang yang paling bijak, tapi terkadang ada sisi Irene yang bisa melihat sesuatu lebih luas.
Tiba-tiba ada yang mengetuk kamar Irene.
"kak Rene.." suara Rose ternyata.
"masuk aja gak dikunci." Ucap sang punya kamar.
Rose memasuki kamar Irene dengan wajah terkejut karena mendapati Lisa seperti sedang konsultasi.
"Lis ngapain?" Niat Rose tadinya ingin mengajak Irene menonton drakor.
"lagi curhat, udah elo dengerin aja." Jawab Irene, masih menghadap cermin mencatok rambut bagian kanan.
"eh gue panggil kak Chu sama kak Jen ya...tunggu jangan dilanjutin dulu ceritanya!" cegah Rose. Lisa hanya membuang napas lelah. Ok dia harus menceritakan dari awal kembali sepertinya.
"udah cepet sana." Usir Lisa.
Tidak lama Rose sudah menggandeng Jennie dan Jisoo mengekori di belakangnya.
"ada apa sih?" tanya Jisoo, dia tadi sebenarnya sedang video call dengan Taehyung tapi Rose menyela dan langsung mematikan sepihak ponsel Jisoo dan di sebrang sana Taehyung sedang mengumpati Rose. Lagi kenapa harus video call, orang Taehyung dan Jisoo ada di kost. Dasar keduanya aneh.
"Lisa lagi curhat..."
"napa lo Lis?" tanya Jennie duduk di samping Lisa.
"Rene catokin gue sekalian ya kalo elo udah beres." Jisoo mendekati Irene.
"mau kemana lo? Pacaran mulu." Tanya Irene.
"biasalaaah anak muda heheeee..."
"kak Chu jangan berisik Lisa mau cerita."
Seperti dugaan sebelumnya Lisa jadi menceritakan kisahnya dari awal. Tapi dia skip adegan kecupan.
Ada guratan sedih di wajah Lisa. Rose berpikir baru kali ini melihat Lisa bisa serius sedih, selama berteman dengannya Lisa selalu bisa mengatasi permasalahannya sendiri. Kalau sampai dia berniat sekali untuk cerita, berarti dia tidak bisa meenyelesaikan masalahnya sendiri.
Jisoo, Jennie, Rose dan Irene mengangguk-angguk tanda paham. Mereka mengerti posisi Jungkook dan Lisa.
"menurut gue ya, biarin Jungkook nyelesaiin masalah itu sama orang tuanya. Gak ada yang salah sebenernya kalau orang tua punya planning buat anak-anaknya." Setelah Lisa selesai menceritakan permasalahannya Irene mencoba menanggapi.
"tapi kalo Jungkook sampe gak bisa ngerubah rencana orang tuanya gimana?" tanya Lisa lesu.
"xixixiii...temen gue bener-bener udah jatuh cinta ya. Mentok banget Lis sama Jungkook?" canda Rose sambil menjawil dagu Lisa.
"iiih Rose bukan gitu." Lisa salah tingkah.
Masa iya dia mentok?
"kalo Jungkook serius sama elo dia gak akan sekali dua kali memperjuangkan kalian di mata orang tuanya. Percaya deh Lis, situasinya emang gak mudah, tapi elo harus percaya dia." Jisoo menambahkan.
"lagian nih ya dengan situasi begini, elo jadi bisa nilai juga keseriusan Jungkook dan kadar cintanya ke elo gimana." Masih Jisoo yang bicara.
"tau lo Lis, gak usah berandai-andai dulu entar kalo gak berhasil gimana, kalo Jungkook harus mau dijodohin gimana...udah gak usah berandai-andai yang belum pasti. Mending elo positif aja." Ucap Jennie sambil membantu Jisoo mencatok rambut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House
FanfictionKehidupan kost mahasiswa dan mahasiswi rantauan. bercerita mengenai percintaan, persahabatan, kesetiaan, perjuangan, pengkhianatan. #vsoo #lizkook #jinrene #jirose #yoonie bahasa ringan *pictures source from pinterest