CHAPT 36

1.4K 165 4
                                    

Jisoo, Jennie, Taehyung dan Jimin sudah duduk manis di kantin bersiap menikmati makan siang yang sudah terhidang di meja. Ada Nasi goreng pilihan Jennie, Jisoo memilih mie ayam, Taehyung dengan soto ayam dan Jimin menyantap nasi+ayam bakar. Tiba-tiba dari arah belakang Jisoo dan Jennie terdengar nama Taehyung dipanggil.

"kak Tae..." Tzuyu tersenyum manis menyapa semuanya.

"sini gabung makan sekalian yuk." Ajak Taehyung.

"tadi aku udah makan. Kak tae, nanti kalo udah selesai makan tolong samperin aku di depan kantin ya, ada yang mau diomongin." Taehyung melirik Jisoo, sedangkan yang dilirik hanya menunduk menatap mie ayam.

"oh gitu...ya udah." Ucap Taehyung canggung.

"ok. Aku duluan ya semua." Tzuyu meninggalkan kantin. Jennie sudah berbisik ke Taehyung.

"mau ngapain tuh?"

"gak tau gue."

Jisoo masih cuek menikmati makannya walaupun dalam hati dia penasaran.

"hati-hati ya Tae." Jimin menepuk pundak Taehyung penuh makna.

Setelah Taehyung menghabiskan makanannya diapun pamit.

"nanti langsung ketemu di kelas aja ya gaiiss." Yang diangguki ketiganya.

Jisoo menatap punggung Taehyung nanar.

Sedangkan Taehyung sudah menemui Tzuyu yang duduk di depan kantin. Melihat kedatangan Taehyung, dia berdiri.

"kak Tae ngomongnya di mobil aku gapapa ya, soalnya disini rame banget."

"di mobil? Disini aja..."

"jangan nanti gak konsen."

"mau ngomong apa sih?" Taehyung mengerutkan dahi.

"penting, nanti di mobil ya." Mereka sekarang sudah menuju parkiran mobil. Tzuyu membuka membuka pintu mobil SUV silver keluaran terbaru.

Setelah di dalam mobil, Tzuyu menghidupkan mesin dan menyalakan AC.

"kak Tae, sori kalo ganggu waktunya." Tzuyu mulai bercerita.

"ya udah kamu mau ngomong apa? Aku ada kelas 20 menit lagi."

"tolong jangan dipotong dulu ya."

Tzuyu mengambil napas dan menghembuskan kembali.

"kak Tae...aku masih sayang sama Kakak..." kalimat Tzuyu menggantung, dan sukses membuat Taehyung terkesima. Tiba-tiba napasnya berat, dadanya berdegub kencang.

"aku tau lancang ngomong kayak gini, tapi aku gak bisa nahan perasaan aku. Perasaanku masih sama. Aku sedih banget waktu harus keluar sekolah dan gak bisa ketemu kakak lagi, gak bisa deket kakak lagi. Emang semua salah aku, semua kemarin keputusan aku yang buat untuk gak melanjutkan hubungan kita. Walaupun kita belum pacaran tapi kita saling tau perasaan masing-masing."

"kak, aku mau kita lanjutin cerita kita." Tzuyu menatap Taehyung penuh harap. Otak Taehyung harus bekerja cepat. Respon apa yang harus diberikan. Ditatapnya balik Tzuyu, wanita yang dulu pernah sangat ia idamkan, wanita cantik yang sempurna. Tapi selain perpisahan karena Tzuyu memutuskan keluar dari sekolah ada permasalahan lagi. Jungkook. Taehyung pernah memergoki Tzuyu menyatakan cintanya ke Jungkook tanpa sepengetahuan Tzuyu.

"tzuyu, kamu mau jujur masalah Jungkook?" Mata Tzuyu membola, bagaimana Taehyung bisa tahu batinnya.

"ma..maksud kakak?"

"aku tau kamu pernah nembak Jungkook, disaat kita masih dekat."

Tzuyu mencoba membuang pandangan. "itu gak seperti yang kakak tau, sebenernya Jungkook yang suka sama aku. Dia sering chat  dan telpon aku tapi gak aku gubris. Dan waktu itu kita main ToD sama temen-temenku juga, terus aku dapet dare dari Jungkook. Dia minta kita jadian seminggu aja tapi aku yang nembak dia..." Tzuyu sangat lihat bersilat lidah tanpa Taehyung tahu fakta yang sebenarnya.

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang