CHAPT 44

1.5K 166 35
                                    

Hai...hai...

Maaf baru up lagi...

Enjoy ya!!

Keesokan paginya Taehyung sengaja duduk di teras sambil mengutak-atik motor miliknya. Bukan ada yang rusak itu hanya akal-akalnya saja. Dia tahu Jisoo akan dijemput lebih pagi oleh Taeyong.

Suara mesin mobil kembali terdengar berhenti di depan kostnya. Mobil sedan merah kali ini yang menjemput Jisoo.

"ciihh, ganti mobil lagi dikira Jisoo matre apa." Taehyung mencibir sambil berjongkok seolah mengecek bagian mesin.

Taeyong keluar sekedar ingin menyapa.

"Hai Tae lagi apa?" Taeyong sudah berada di luar mobil berjalan memasuki garasi yang memang pagarnya sudah terbuka.

"oh lagi ngecek aja mesinnya gak enak." Taehyung menatap sekilas Taeyong.

"oohh.."

Taeyong mengeluarkan ponselnya seraya menelpon seseorang.

"aku udah di kost kamu ya." Ucap Taeyong di ujung telpon. Lalu terdengar suara pintu dibuka dan tampaklah Jisoo yang sudah berdandan rapi dan cantik tentunya.

"eh ka..udah lama?" tanya Jisoo sambil memakai kaos kaki dan lanjut sepatu kanvasnya.

"baru sampe."

Jisoo melirik Taehyung sekilas. "motor lo kenapa Tae?"

"gapapa." Jawab Taehyung singkat. Jisoo mengerutkan dahinya, aneh pikirnya.

Lalu Jisoo menghampiri Taehyung sambil meneliti motornya.

"rusak?" tanya Jisoo.

"gak." Taehyung masih menghindari tatapan Jisoo.

"oh ya udah..kita jalan duluan ya." Pamit Jisoo, tapi sebelum Jisoo menjauh lengan Jisoo ditarik Taehyung, dia berdiri tangannya terangkat menuju rambut Jisoo. Sebelum tangan Taehyung menyentuh rambut Jisoo, Jisoo reflek menepis tangannya. Taehyung membisu, dia ditolak! Lalu Taehyung menunduk sambil tersenyum pahit.

"rambut lo berantakan." Ucapnya lirih.

"gue bisa sendiri." Ucap Jisoo, tapi dia tidak enak hati menepis tangan Taehyung. Reflek.

Taeyong yang melihat kejadian itupun hanya tersenyum miring. Dia memang sudah tahu siapa saingannya.

"ya udah Tae, kita duluan ya." Taeyong juga pamit sambil membukakan pintu mobil untuk Jisoo. Dari dalam mobil Jisoo bisa melihat mimik datar Taehyung.

***

Sesampai di kampus Taehyung dan Jimin menuju kelas mereka. Disana sudah tampak Jennie dan Jisoo yang sedang mengobrol serius.

"Wooiii pagi-pagi ghibaaah terooosss..." Jimin menggebrak meja Jennie.

"astagaaaahhh jantung gue." Jennie memegang dadanya matanya mengerjap-ngerjap terkejut.

"ngomongin apa sih seru banget?" Jimin sudah menggeret kursinya mendekati Jisoo dan Jennie, sedangkan Taehyung enggan ikut.

"pagi-pagi ada yang abis makan ayam goreng sama Taeyong..." Jennie sengaja mengeraskan suaranya. Taehyung tidak kaget karena dia sudah tahu. Jimin menutup mulutnya melirik Taehyung yang menunduk memainkan ponselnya.

"huuusshh iih Jennie ember." Jisoo mencubit lengan Jennie.

"beneran Chu elo pagi-pagi udah pergi sama Taeyong?" tanya Jimin. Jisoo mengangguk.

"waaahh elo tambah deket sama dia ya... dia nembak elo gak?" tanya Jimin yang membuat Taehyung menghentikan kegiatan di ponselnya.

"apaan sih Jim?" Jisoo merengut.

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang