CHAPT 43

1.6K 199 28
                                    

Waktu sudah berjalan beberapa hari. Sikap Jisoo sudah seperti biasa, dia kembali ceria, banyak omong dan kembali suka menjahili Taehyung. Berbeda dengan sikap Taehyung yang terlihat banyak diam dan melamun. Jimin sebagai teman yang paling dekat dengan Taehyung menyadari hal tersebut.

Taehyung masuk kamar dengan keadaan lesu. Banyak yang dia pikirkan, banyak yang dia ingin telaah. Semua berpusat pada dirinya sendiri. Pertanyaan Jisoo tentang bagaimana perasaannya ke Jisoo menganggu pikirannya. Perasaan yang bisa Taehyung deskripsikan di dekat Jisoo adalah 'nyaman' dan 'tidak sanggup jauh'. Taehyung akhirnya tidak tahan ingin bercerita dengan Jimin.

Dia melangkahkan kakinya ke kamar Jimin.

"Jim.." Taehyung mengintip dari pintu yang dia buka.

"kenapa Tae? Yailah masuk kali"

Taehyung masuk dan mendudukan bokongnya di Kasur Jimin.

"kenapa? Jisoo?" tebak Jimin.

"iya."

"kenapa lagi?"

"gue bingung sama perasaan gue sendiri...kan elo tau sendiri Jisoo pengennya kita temanan doang."

"emang elo gak mau temenan doang?" tanya Jimin.

Taehyung diam, berpikir. Kenapa dia resah dengan status 'teman'.

"kenapa Tae? Elo maunya jadi siapanya Jisoo?" cecar Jimin.

"iya juga ya, kenapa gue gak nyaman sama status teman? Kenapa nuntut lebih ya Jim?" Taehyung mulai berpikir.

"aaah elo mah goblok!!!" Jimin sudah menoyor kepala Taehyung.

"sialan lo!"

"emang bener!! Elo aja gak bisa telaah perasaan elo. Sekarang gue tanya, kayak gimana elo menggambarkan perasaan elo ke Jisoo?"

"kalo itu gue tau. Gue nyaman sama dia dan satu lagi gue gak mau jauh dari dia." Jimin lagi-lagi menoyor kepala Taehyung.

"susah emang kalo goblok dari lahir!"

"Kim Taehyung yang bodoh, itu tandanya elo suka sama Jisoo. Elo sayang sama dia karena elo gak bisa jauh dari dia." Taehyung berpikir keras.

"kalo elo gak mau jadiin Jisoo pacar, elo gak akan ribet sama status teman kalian." jelas Jimin lagi.

"tapi Jisoo gak masalah sama status temen kita."

"ya itu karena dia pikirnya hatinya gak berbalas. Dia Taunya elo gak suka." Jimin geleng-geleng melihat kelakuan temannya.

"Tae...bahkan gue bisa tau elo udah suka sama dia dari lama. Elo aja yang gak sadar."

Semua Analisa Jimin memang benar. Jadi bagaimana ini? Dia beneran suka, sayang sama Jisoo?

"Tae, kira-kira elo bakal seneng gak kalo Jisoo jadi pacar lo?"

"pake nanya lagi lo Jim. Ya pastilaaaahh!" jawab Taehyung percaya diri.

"ya udaaah sana sosoooorr." Jimin mengerucutkan bibirnya.

"Jim, berguna juga ya elo jadi temen." Jimin ditepuk-tepuk pundaknya.

"elo yang gak guna!"

"sana lo keluar gue mau tidur." Jimin mengusir Taehyung.

"iyaa...iyaaa...makasih ya cintakuuuu." Jimin dihadiahi flying kiss oleh Taehyung.

Taehyung balik ke kamarnya dengan senyum merekah seperti habis selesai mengerjakan ujian

"hahahaaa....gue sayang sama Jisoo...hahahaa...." Dia sudah guling-guling lagi sambil tertawa.

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang