"ayo pada semua udah siap kan, kita mau naik." Namjoon sudah di depan pintu mengabsen semua temannya.
"beraaangcuut bang!" Ucap Jimin.
Semua sudah memakai jaket tebal, topi rajut dan jangan lupa sarung tangan rajut tebal. Tapi Jisoo balik lagi ke kamarnya sepertinya ada yang lupa.
"SOOOO....CEPET!!!" Jin sudah berteriak. Jisoo tergopoh-gopoh keluar.
"gue lupa bawa sarung tangan." Jisoo mempautkan bibirnya.
"yailaaah So, gue gak bawa cadangan lagi." Timpal Jennie.
"ada yang bawa lebihan gak?" tanya Hobi. Semua menggeleng. Nasib pikir Jisoo.
"ya udah deh yuk jalan aja." Ajak Jisoo.
Semua sudah masuk mobil elf, nanti mereka diantarkan sampai pos untuk berganti dengan mobil jeep.
Sesampai pos, sudah berjajar beberapa mobil jeep. Untuk rombongan Namjoon disediakan 4 mobil jeep. Setiap 3 mobil diisi 4 orang termasuk supir dan 1 mobil diisi 5 orang termasuk supir. Di mobil pertama ada Namjoon, Joy dan Lisa. Mobil kedua, Jimin, Taehyung dan Jisoo. Mobil ketiga Jennie, Yoongi dan Hobi dan mobil terakhir ada Jungkook, Rose, Irene dan Jin.
Mobil Jeep sudah beriringan mulai menanjak. Udara pegunungan di pagi hari sangat dingin. Semua membisu melawan dingin masing-masing. Di mobil kedua ada Jisoo yang tangannya sudah membeku. Walaupun sudah dimasukan ke kantong jaket tetap saja udara dingin masih bisa merasuk masuk. Dia membawa minyak kayu putih, diolehkan ke kedua telapak tangannya tetap saja masih kalah dengan dingin. Dalam hati dia merutuki kesalahannya.
Setelah sampai mereka dipersilahkan turun dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menanjak. Jimin yang pertama kali sampai di puncak sudah membolakan matanya, karena pemandangan yang dilihatnya sangat indah.
"cepetan...ini sebentar lagi sunrise." Pekik Jimin. Rose yang tidak sabar sedikit berlari ke arah Jimin. Setelah sampai dan melihat pemandangan di depannya Rose terkagum.
Lain halnya Jisoo, dingin yang sudah menggerogoti tangannya membuat dia terganggu.
"ceroboh banget sih emang gue sampe sarung tangan gak bawa, tangan udah mati rasa kayaknya." Monolog Jisoo. Tapi kedongkolannya terobati sesampai dia di puncak melihat indahnya pemandangan.
"bagus banget ya Jen.." Jennie yang ada di sebelahnya mengangguk. Jennie melirik Jisoo yang tidak bisa diam, sepertinya menahan dingin.
"Chu kedinginan? Tangan lo?" tanya Jennie.
"gapapa Jen, ntar gue tuangin minyak kayu putih lagi." Padahal minyak kayu putih tidak berpengaruh.
"Gue kesana dulu ya." Jisoo berjalan sedikit menepi berharap angin tidak langsung menerpa dirinya.
Teman-temannya berpencar, Jisoo sendiri menepi sambil terus bergerak berharap panas tubuhnya naik.
"ceroboh jadi orang, barang yang penting malah gak dibawa, padahal udah diingetin bang Joon." Taehyung mengagetkan Jisoo.
"ya namanya lupa kan forget." Jawab asal Jisoo.
"kesana yuk tuh bentar lagi mataharinya keluar." Ajak Taehyung. Jisoo ragu tapi akhirnya mengangguk. Sayang pikirnya sudah sampai sejauh ini kalau hanya menepi.
Jisoo dan Taehyung berada di sisi kanan, dia hanya melihat Jungkook, Lisa dan Rose yang berjarak beberapa meter dari dirinya juga sedang menunggu sunrise, yang lainnya entah kemana.
"Nih." Taehyung memberikan 1 sarung tangannya ke Jisoo. Dia pun bingung.
"ini dipake di tangan kanan." perintah Taehyung. Jisoo bingung, maksudnya gimana? Ini dia dikasih 1 sarung tangan hanya buat dipakai di tangan kanan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House
FanfictionKehidupan kost mahasiswa dan mahasiswi rantauan. bercerita mengenai percintaan, persahabatan, kesetiaan, perjuangan, pengkhianatan. #vsoo #lizkook #jinrene #jirose #yoonie bahasa ringan *pictures source from pinterest