CHAPT 75

963 100 37
                                    

Waktu berjalan dengan cepat. Tak terasa Jisoo, Irene, Jennie, Taehyung dan Jimin sudah dihadapkan pada sidang akhir skripsi. Jadwal Jisoo dan Jennie lebih dulu di minggu kedua sedangkan Taehyung berbeda 3 hari dengan Jisoo dan Jennie. Jimin dijadwalkan di minggu keempat dan Irene yang berbeda jurusan sendiri ada di minggu ketiga.

Semuanya tampak tegang. Apalagi Jisoo dan Jennie yang dijadwalkan di hari yang sama. Jisoo pada pukul 13.00 sedangkan Jennie pukul 16.00.

Taehyung dan Jimin coba menenangkan kedua temannya ini yang sedang gugup terutama Jisoo karena dalam hitungan mundur 25 menit akan masuk ruang sidang.

"Chu, tangan lo dingin amat." Jennie menggenggam tangan Jisoo yang awalnya ingin menyalurkan kekuatan.

"gila gerogi banget gue Jen...haduuuh...mules kan nih, gimana dong gue mules nih mau pup." Jisoo tiba-tiba dilanda sakit perut sangking gugupnya.

"ya udah sana kamar mandi dulu biar lebih tenang." Jimin menyarankan. Memang kebiasaan banyak orang kalau sedang gugup, takut, gerogi suka sakit perut.

"yuk gue anter." Ajak Jennie. Akhirnya Jisoo menuju toilet untuk menyelesaikan hajatnya.

Tidak lama dia kembali.

Taehyung mendekat dan membawa telapak tangan Jisoo ke genggamannya. Masih dingin.

"rileks sayang...kalo kamu gerogi gini malah nanti ngeblank."

"ya kamu belum aja ngerasain. Mana dosen pengujinya si Pak Changmin lagi, doser killer."

"iih dia juga nanti jadi penguji ku sih. Tuh Jimin juga kebagian dia."

Pukul 12.50. semua dosen penguji sudah memasuki ruangan. Jisoo menghirup napas dalam dan membuangnya, dia lakukan sampai membuat hatinya sedikit tenang.

Kurang 5 menit Jisoo sudah dipanggil masuk ruangan.

"doian ya guys..." ketiga temannya mengangguk.

"fighting!!!" Jennie mengepalkan tangan di udara memberi semangat.

Selama Jisoo di dalam ruang sidang, ketiganya duduk di koridor.

"gue dalam itungan jam masuk ruang itu juga. Haduuuhh gue ikutan mules nih." Jennie memegang perutnya.

"santai Jen, penguji lo enak-enak." Sahut Taehyung.

"tetep aja namanya mau disidang." Jennie menenangkan diri dengan memainkan ponsel. Dia tidak mau lagi membuka skripsinya, ingin lebih rilkes katanya.

"Jisoo lama banget, udah 40 menit." Ucap Jimin sambil berjalan mendekati pintu ruang sidang.

"sabar Jim, elo jadi ikutan nervous ya?"

"iya Tae...jangan aja gue ikutan mules kayak Jennie."

"Jen, bang Yoongi gak nemenin elo?" tanya Taehyung.

"nemenin nanti dia kesini." Taehyung mengangguk.

"elo juga pada nemenin gue kan? Awas lo pada pulang?!" Jennie memicingkan mata.

"iyalaaaaahhh...kita kan 4 sekawan. Harus lulus bareng-bareng." Sahut Jimin.

Waktu sudah berjalan hampir 1 jam, tapi Jisoo belum keluar. Tak lama Engsel pintu bergerak turun tanda pintu dibuka. Jisoo keluar dengan bibir tertutup rapat, tatapan datar. Ketiga temannya langsung berhamburan menghampiri.

"Chu..gimana?" Jennie lebih dulu sampai.

"Chu...kamu gapapa?"

"Chu...Pak Changmin gimana?"

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang