CHAPT. 20

1.7K 190 4
                                    

Beberapa hari ini Jisoo masih menghindari Jennie. Dan Jennie juga menghindari Yoongi. Irene, Lisa dan Rose sudah mendengar penjelasan langsung dari Jisoo maupun Jennie secara terpisah tentang masalah mereka. Jennie juga sudah menyesal, berkali-kali dia ingin bicara dengan Jisoo tapi masih Jisoo hindari. Bukan, bukan karena Jisoo tidak mau menyelesaikan masalah ini hanya saja dia masih terlampau kesal.

"besok siang kita makan siang di 'Saung Sunda' ya, gue udah reserved tempatnya." JIn mengingatkan teman-temannya. Janjinya untuk mentraktir sebagai 'pajak jadian' nya dengan Irene.

"ok kita berangkat jam berapa?" tanya Namjoon.

"jam 11 aja gimana?"

"ok." Semua sepakat.

"Jen...yuk jalan. Jim, Chu elo mau jalan juga gak?" Taehyung mengajak Jennie berangkat ke kampus. Jennie tidak membawa motornya, sekarang Taehyung memintanya selalu berangkat dan pulang dengan dirinya.

"Yuk." Jennie beranjak, masih menatap Jisoo memelas. Sedangkan Jisoo cuek terus melahap nasi goreng yang dibuat Jin untuk semua penghuni kost.

"gue sama Jisoo selesaiin sarapan dulu Tae." Jimin yang menjawab Taehyung.

Entah mengapa Jisoo sebenarnya tidak tega dengan Taehyung. Kalau mengingat Jennie hanya menjadikannya pelarian saja membuat Jisoo kesal dan sedih.

Suara motor Taehyung sudah pergi menjauh.

"Jim...yuk jalan." Ajak Jisoo. Mereka akhirnya berangkat ke kampus dengan menggunakan motor masing-masing.

Sesampainya di kampus Jisoo dan Jimin masih bersantai-santai karena memang kelas mereka mulai 30 menit lagi.

"Chu...elo belakangan kenapa sih?" Jimin membuka pertanyaan.

"gak kenapa-kenapa."

"elo beda, kayaknya juga jadi jarang ngobrol sama Jennie."

"jangan bilang elo cemburu ya Chu." Jimin penasaran.

"enggak lah Jim...gue mah bisa ngendaliin perasaan gue ke Taehyung." Jisoo menghela napas.

"ya terus kenapa? Apa ada hubungannya sama Yoongi?"

Jisoo awalnya tidak ingin bercerita dengan Jimin. Tapi belakangan Jisoo sudah melibatkan Jimin dengan cerita-cerita antara Jennie, Taheyung, Yoongi dan dirinya.

"gue mau cerita tapi tolong elo jangan bilang Taehyung ya." Jimin mengangguk antusias.

"gue abis ribut sama Jennie..." Jisoo memberi jeda.

Setelah Jisoo menceritakan semuanya ke Jimin, dia tertunduk lesu.

"Jennie terlalu berani sih nerima Taehyung. Dia gak mikir kedepannya gimana kalo hubungan mereka gak berhasil."Jimin coba berpendapat.

"tapi Chu...biarin coba liat sampe mana hubungan mereka, kita gak usah ikut campur."

"iyalah gue gak akan ikut campur Jim."

"pantes sih gue liat Yoongi agak lesu belakangan ini."

"iya Jennie masih menghindar. Kasian juga sih Jennie pasti hatinya sakit Yoongi kasar gitu ke dia." Jisoo bersimpati.

"elo gak mau baikan sama Jennie?"

"gue mah sayang kali Jim sama temen-temen gue. Gak mungkin gue bisa marah lama sama Jennie. Gue cuma masih kesel, apalagi kalo liat Jenni sama Taehyung kok gue ngerasa pengorbanan gue Jennie sepelein ya. Jennie juga nyepelein perasaan Taehyung. Gimana kalo Taehyung tau yang sebenarnya?...Jim dia sayang banget loh sama Jennie, kasian." Jimin tidak habis pikir dengan temannya ini. Dimana seharusnya dia memikirkan perasaan patah hatinya tapi malah memikirkan orang lain. Hati Jisoo benar-benar tulus. Taehyung pasti akan nyesel kalau tau menyia-nyiakan Jisoo.

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang