Jisoo merebahkan tubuhnya menindih Lisa di kamar Jennie yang sedang khusyuk nonton.
"Jen...elo sama Kai gimana?" Jennie kaget Jisoo menanyakan hal itu. Tumben.
"jalan di tempat. Kenapa Chu? Tumben." Irene dan Lisa masih menatap layar laptop Jennie.
"kalo ada yang suka sama elo, elo mau coba gak?" kali ini Irene dan Lisa sudah menengok ke Jisoo penasaran.
"ada yang suka sama gue? Siapa?" Jennie masih tenang.
"Taehyung." Jisoo memejamkan matanya. Irene kaget menutup mulutnya menatap Jisoo meminta penjelasan lebih.
"becanda lo Chu." Jennie terkekeh. Lisa sudah mau angkat bicara tapi Irene keburu mencegahnya.
"beneran. Selama ini dia suka sama elo kan ceritanya sama gue. Elo mau coba PDKT sama dia?" Irene menangkap tatapan Jisoo yang sendu.
"udah kak Jen coba aja..bang Tae ganteng banget loh. Kalo gue mah hayok aja." Irene sudah menjitak Lisa.
"haahh..gimana ya..gue nganggep Taehyung Cuma temen."
"kalo enggak ada rasa ya gak usah dipaksa Jen." Irene ingin menyelamatkan Jisoo.
"Tapi dicoba gak salah kali kak Jen. Gak rugi." oceh Lisa dibalas pelototan Irene.
"kenapa sih kak Rene?"
Jisoo sudah turun dari Kasur Jennie dan duduk di bawah memainkan kukunya yang baru saja dikuteks.
"Jen..kalo elo mau nanti malem Taehyung ngajakin jalan tuh."
"hah?? Double date sama elo?"
"Jisoo mau ngedate?" tanya Irene.
" dia tadi diajak Taeyong jalan Rene." Jisoo masih menunduk.
"gara-gara Jimin, Rene. Gue mau gak mau iyain ajakan Taeyong."
"wah kakak tingkat gue di hukum tuh yang tampangnya sombong itu kan tapi ganteng." Celoteh Lisa.
"enggak double date sama gue. Kalian berdua pergi sendiri aja." Jisoo mana tahan nanti melihat Taehyung jalan dengan Jennie.
"Kak Jen..ayoklah daripada sama Kai..Kai itu gak jelas. Coba aja sama bang Tae." Lisa sekarang bersemangat. Irene hanya diam saja. Nanti dia akan meminta penjelasan Jisoo.
"ya udah bilangin Taehyung abis magrib aja jalannya." Keputusan Jennie akhirnya final. Jisoo membuang nafas berjalan ke luar kamar Jennie ingin mengabari Taehyung.
"gue ke kamar juga ya guys ngantuk." Irene sudah mengikuti Jisoo sedangkan Lisa dan Jennie masih melanjutkan drakorannya.
"Jis...Chu...ada apa?" Irene menarik tangan Jisoo.
"bentar Rene gue kabarin Taehyung dulu." Mata Irene mengikuti Jisoo yang sedang mengetuk pintu kamar Taehyung, terlihat Taehyung tersenyum berbinar-binar setelah Jisoo mengabarkan bahwa Jennie bersedia nanti malan jalan dengannya.
Jisoo kembali ke Irene.
"ke kamar gue aja Rene, jangan lupa kunci."
Jisoo dan Irene sudah duduk di Kasur empuk Jisoo.
"tadi Taehyung minta gue buat bantu dia PDKT ke Jennie." Mata Jisoo sudah berkaca-kaca. Irene tidak tega.
"terus kenapa elo mau?"
"ya masa gue gak mau Rene. Kayaknya Taehyung sukanya pake banget sama Jennie."
"kenapa dia cupu gak mau bergerak sendiri."
"entahlah. Gue Cuma bilang sama Taehyung bantu sebisa gue aja" Irene sudah memeluk Jisoo.
"elo nanti mau jalan sama Taeyong? Terus gimana?"
"ya enggak gimana-gimana. Jalanin aja kali ya Rene. Gue juga bingung gimana. Masa gue bilang sama Taehyung kalo gue suka sama dia sedangkan gue tau gimana perasaannya. Bukannya itu hal yang sia-sia ya?"
"Chu..menurut gue gapapa kita mengungkapin perasaan kita ke siapapun dengan kondisi apapun. Tapi...tapi...kita gak boleh nuntut orang itu untuk balas perasaan kita. Kenapa? Karena cinta itu gak butuh alasan apapun. Cinta itu gak perlu balasan apapun." Jisoo masih dipelukan Irene.
"udah sekarang elo cukup bantu Taehyung awalan aja sama Jennie. Gak usah ikut campur urusan mereka. Semoga elo bisa bahagia ya Chu. Karena masih ada yang cinta sama elo." Irene ingin menegaskan kata 'masih', supaya Jisoo sadar bahwa masa lalunya masih mencintainya. Kim Seokjin. Walaupun Irene pasti juga akan terluka sama dengan yang Jisoo rasakan sekarang. Toh seperti nasehatnya ke Jisoo tadi bawah cinta tidak butuh alasan. Cinta tidak butuh balasan.
Masih dalam keadaan berpelukan 2 wanita berpenampilan mirip inipun tenggelam dalam perasaan dan pikiran masing-masing. Sebenarnya bukan hanya Jisoo yang patah hati, Irene pun juga. Bagaimana beberapa waktu lalu lelaki yang diidamkan menjadi pujaan hatinya ternyata masih bergelut dengan masa lalunya. Dan rumitnya lagi masa lalulnya adalah perempuan yang sedang dalam pelukannya ini yang juga mengalami patah hati. Sedangkan Jisoo memikirkan masalah lain, ketika Irene tadi bilang 'masih' ada yang mencintainya sebenarnya Jisoo sadar itu adalah Kim Seokjin. Jisoo hanya tidak bereaksi karena dia mengetahui bahwa Irene menyukai Jin. Dalam hatinya sudah tidak ada dan memang tidak ada rasa cinta untuk Jin. Jadi harusnya Irene bisa memperjuangkan cintanya kepada Jin, Jisoo tidak akan masuk dalam hubungan mereka.
Apakah aku harus menyerah? Kedua Wanita itu membatin dalam hatinya masing-masing.
***
Taeyong sudah menunggu di depan, dia mengirimi pesan Jisoo.
"gue jalan dulu ya guys." Jisoo berpamitan kepada teman-temannya yang sedang berkumpul di ruang TV kecuali Taehyung. Sepertinya dia sedang memanasi motornya di luar. Jennie berdandan cantik sekali malam ini begitupun Jisoo. Ah mereka berdua memang selalu cantik.
"Kak Jen sama kak Chu cantik banget mau ngedate." Rose memuji 2 kakaknya tersebut sambil meminum boba yang dibelinya melalui ojek online. Rose sudah diberitahu Lisa bahwa Jennie mau ngedate dengan Taehyung sedangkan Jisoo dengan Taeyong.
Jisoo dan Jennie hanya tersenyum datar. Sepertina perasaan keduanya biasa saja.
"Chu, siap-siap ditembak ya sama kak Taeyong." Goda Jennie hanya dibalas Jisoo dengan menjulurkan lidah.
"Jen..ayok udah siap?" Taehyung nongol di depan pintu. Jennie mengangguk dan berjalan kedepan bareng dengan Jisoo.
"have a lovely night you all." Irene tersenyum tulus.
Taeyong yang melihat Jisoo langsung keluar mobil dan membukakan Jisoo pintu mempersilahkan masuk. Sedangkan Jennie bersiap dengan memakai helm.
"udah siap ya jen. Kita jalan." Jennie mengangguk.
"Chu..Bang..kita jalan duluan ya." Pamit Taehyung, mengetuk jendela mobil Taeyong. Taeyong pun membuka jendelanya.
"Hati-hati bro.." Taehyung dan Jennie jalan lebih dulu. Jisoo di dalam mobil memperhatikan keduanya yang sudah berjarak beberapa meter di depannya.
"kamu mau kemana Jis?" Taeyong belum menjalankan mobilnya.
"terserah kakak aja, kan kakak yang ajak." Dengan senyum palsunya.
"ya udah kita nonton ya." Jisoo hanya mengangguk, dan Taeyong pun menjalankan mobilnya. Beberapa ratus meter terlihat motor Taehyung yang sedang membonceng Jennie. Jennie terlihat berpegangan di pinggang Taehyung. Jisoo merasa iri. Ketika melewati Taehyung, Taeyong membunyikan klaksonnya dan dibalas klakson juga oleh Taehyung. Jisoo mengintip dari kaca spion, terlihat Taehyung tersenyum di atas motor yang membuat Jisoo menahan rasa sakit di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House
FanfictionKehidupan kost mahasiswa dan mahasiswi rantauan. bercerita mengenai percintaan, persahabatan, kesetiaan, perjuangan, pengkhianatan. #vsoo #lizkook #jinrene #jirose #yoonie bahasa ringan *pictures source from pinterest