Demi apapun Lisa benci sekali situasi seperti ini. Dirinya saat ini sedang duduk tertunduk, di sebelahnya juga duduk Jungkook. Sedangkan di hadapan Lisa sudah ada kedua orang tua Jungkook. Situasi diam seperti ini sudah berlangsung selama sekitar 10 menit. Mommy meletakan tangannya di meja dengan tatapan datar ke arah Lisa. Sedangkan Daddy melipat tangannya di depan dada menghunus Lisa dengan tatapannya.
Tangan Jungkook sudah menggenggam tangan Lisa di bawa meja.
"Mom, Dad sampe kapan diem-dieman gini?" tanya Jungkook memecah keheningan. Lisa mengangkat sedikit kepalanya, dan masih di dapati Mommy Jungkook menatapnya datar. Rasanya Lisa ingin kabur saja.
"jadi kamu nolak perjodohan itu karena dia?" Mommy Jungkook menunjuk Lisa dengan dagunya.
"iya Mom, ini Lisa cewek yang aku cinta." Lisa tambah mengeratkan genggamannya, ditambah keringat membasahi genggamannya.
"Lisa coba tatap saya!"
Mati!
Lisa takut-takut mengangkat kepalanya mencoba menatap Mommy Jungkook.
"kamu cinta sama anak saya?" Mommy Jungkook bertanya dengan dinginnya. Sedangkan Daddy masih saja bungkam.
"iya tante." Jawab Lisa singkat.
"kamu tau Jungkook mau dijodohkan?" tanya Moomy lagi.
"iya saya tau tante."
"terus kemarin kita sudah ketemu dengan calonnya Jungkook, tapi kamu tahu setelah pulang dari acara makan malam Jungkook ingin membatalkan perjodohan ini." Lisa menatap Jungkook meminta bantuan.
"kamu tau calonnya adalah putri tunggal dari pemilik perusahaan besar yang sudah mendunia. Anaknya juga sangat cantik, pintar, anggun dan sopan..." Mommy menghela napas.
"tapi saya gak habis pikir Jungkook pilih kamu..." tatapan Mommy seperti merendahkan.
Lisa merasa ciut. Dia juga merupakan anak pemilik perusahaan yang cukup besar hanya saja tidak mendunia. Dia juga cantik tapi mungkin tidak secantik wanita itu. Rasanya Lisa ingin menangis. Matanya panas, memerah. Ditahan kuat tangisannya.
Lisa masih bungkam.
"Kook, suruh pacar kamu itu ngomong!" akhirnya Daddy Jungkook bicara tapi dengan nada yang malah membuat Lisa tambah tertunduk lesu.
Hancur sudah harapannya bersama Jungkook. Orang tuanya sepertinya tidak menyukainya. Mereka marah.
"sa...saya minta maaf om dan tante. Saya memang juga mencintai Jungkook. Memang itu saja yang saya punya om,tante." Lisa mencoba memberanikan diri.
"kamu tau saya ingin yang terbaik untuk anak saya, kamu bisa tunjukan kalau kamu pantas?" perkataan Mommy Jungkook masih saja dingin.
"saya tidak tahu apa yang saya bisa tunjukan sekarang tante, saya hanya punya hati yang tulus untuk anak tante."
"tante belum mengenal saya mendalam maupun di pihak lain. Saya tidak perlu dengan sengaja menunjukan kalau saya pantas, dengan tante dan om melihat ketulusan hati saya itu sudah cukup. Perilaku saya mencerminkan hati saya. Saya juga tidak perlu 'menang' dari calon yang tante dan om pilihkan. Toh kita tidak dalam pertandingan memperebutkan Jungkook."
"dan satu lagi tante, om. Saya tidak akan egois memaksakan kehendak, saya percaya bahwa orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Kalau kehadiran saya menjadikan hubungan orang tua dan anak merenggang, saya akan tahu diri untuk pamit. Tapi ijinkan saya sekali berjuang. Sekali saja tante, om kasih saya kesempatan." Kalimat pamungkas dari Lisa membuat Mommy dan Daddy sedikit terperanjat. Lisa sangat tenang, dia juga bicara dengan pikiran jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House
FanfictionKehidupan kost mahasiswa dan mahasiswi rantauan. bercerita mengenai percintaan, persahabatan, kesetiaan, perjuangan, pengkhianatan. #vsoo #lizkook #jinrene #jirose #yoonie bahasa ringan *pictures source from pinterest