CHAPT. 17

1.6K 186 6
                                    

Sedangkan di tempat yang berbeda ada dua insan yang sedang duduk di café sambil menikmati minuman yang ada dihadapannya mengobrol serius tapi santai.

"Chu...gue udah beberapa kali jalan sama Jennie tapi belum bisa baca perasaan dia. Kadang dia sikapnya manis yang bikin gue geer, tapi kadang terlewat cuek yang ngebuat gue ngerasa gak dianggep." Iya dua insan ini adalah Taehyung dan Jisoo. Taehyung meminta Jisoo untuk menghampirinya di café dekat kampus. Jisoo sebenarnya sedang bersantai-santai di kostan ketika Taehyung mengiriminya pesan untuk menemuinya di tempat yang dia maksud. Jisoo berangkat menggunakan ojek online dengan asumsi nanti pulang bisa bareng Taehyung saja.

"Tae jujur sebenernya Jennie gak pernah cerita sama gue tentang elo. Jennie agak tertutup masalah pribadi, jadi gue gak tau perasaan dia gimana, dia lagi suka sama siapa. Paling ya waktu itu dia pernah PDKT sama Kai dan itupun baru cerita setelah beberapa bulan deket." Jisoo coba menjelaskan yang sebenarnya. Wanita, yang saat ini rambut panjangnya dikuncir kuda dan menggunakan pita berwarna merah ini terlihat cantik sekaligus menggemaskan, menatap sedih pria yang ada di hadapannya. Dari kacamata Jisoo ada kebingungan sekaligus kesedihan di mata Taehyung. Jisoo tahu Taehyung sudah menyimpan perasaannya ke Jennie semenjak awal tahun pertama mereka berkenalan dan tanpa Taehyung sadari Jisoo sudah menyimpan perasaan untuknya lebih awal.

"gue beberapa kali liat Jennie pergi sama bang Yoongi juga, mereka deket ya?" Taehyung mencoba tenang sambil menyedot minuman yang ada di depannya.

"gue kurang paham juga, tapi emang beberapa kali mereka pergi atau pulang bareng."

"elo punya rencana apa Tae?" Jisoo bertanya.

"gue pengen bilang aja ke dia Chu kalo gue cinta sama dia." Jisoo sebenarnya tidak perlu kaget, tapi tetap saja hatinya nyeri. Tapi apa Taehyung bilang? CINTA?

"udah siap sama kemungkinan terburuknya?"

"gue harus siap sih. Gue udah suka dia lebih dari 1 tahun Chu dan salah gue selama ini gue gak gerak."Jisoo tersenyum kecut.

"gue bisa bantu apa?" pertanyaan bodoh Jisoo.

"gak perlu kok, gue minta doa aja. Gue ngajak elo kesini cuma perlu cerita aja, biar gue lega."

"iya gue selalu support elo. Support apapun supaya elo bahagia." Senyum Jisoo dibuat semanis mungkin.

"makasih banyak ya Chu, gue tau elo selalu ada buat gue. Selain Jimin, elo orang terdekat gue." Taehyung menyunggingkan senyum kotaknya.

"nanti kalo Jennie jadi pacar lo, orang terdekat lo bukan gue lagi Tae heheheee..." baru Taehyung mau memprotes Jisoo sudah memotongnya.

"gue mau pesen banyak makanan ah, elo traktir ya!" Jisoo memanggil pelayan.

"pilih deh sebanyak yang elo mau." Jisoo sudah sibuk melihat menu dan memesan beberapa ke pelayan. Dia harus makan banyak, hatinya sedang tidak baik-baik saja, pikiran dan hatinya harus dialihkan ke sesuatu yang menyenangkan. Dan salah satunya adalah makan.

Taehyung cuma geleng-geleng mendengar Jisoo memesan banyak makanan.

"Tae rencananya kapan mau nembak Jennie?"

"ehm...mungkin minggu ini Chu." Jisoo hanya mengganguk.

***

Pintu kostan terbuka, semua yang ada di depan TV saat itu terbengong-bengong melihat sepasang makhluk yang masuk dengan bergandengan tangan. Rose, Lisa, Jennie, Jimin, Namjoon, Hobi, Jungkook dan Yoongi sedang ngemil seblak yang dibeli Hobi tadi di depan komplek mereka. Semblak dengan level 10 membuat 8 orang ini berkeringat dan sudah menghabiskan 2 botol besar soda dingin yang memang simpanan mereka di kulkas.

Full HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang