And jan lupa follow my instajram
@argan_alfajar
@nasyaevalina***
Jam 3 sore Argan belum kunjung bangun juga dari tidurnya. Semalam ia pulang jam 2 pagi entar apa yang di lakukan orang itu, Nasya tak berani bertanya karna kalau gadis itu bertanya Argan pasti marah dan bilang 'jangan ikut campur urusan gue'
Hari ini Nasya ingin jalan dengan mama, kakak dan adiknya sudah lama ia tak pergi jalan jalan bersama. Argan? Nasya sudah tak pernah mau memaksa Argan lagi terakhir kali ia memaksa lelaki itu mereka bertengkar hebat setelahnya jadi Nasya tau mau itu terjadi lagi.
"Argan bangun dulu bentar..." Nasya menggerakan tangan Argan.
"Hmmm." Jawabnya sambil menggeliat di dalam selimut.
"Gue mau jalan hari ini sekalian mau belanja bulanan." Nasya menadahkan tangannya meminta uang untuk Argan.Walaupun Argan masih sekolah ia sudah banyak menghasilkan uang, setelah menikah dengan Nasya Argan sudah bekerja dengan ayahnya. Ayahnya terkadang meminta Argan untuk kekantor untuk menyelesaikan keuangan di perusahaan dan gajih Argan juga cukup besar.
"Sama siapa?" Argan tak membuka matanya sedikitpun.
"Sama mama.""Hmm yaudah nanti kabarin." Ujar Argan parau. Entah Argan kesambet apa ia berbicara seperti itu biasanya ia tak memedulikan Nasya tapi Nasya hanya menganggap itu angin lalu paling Argan ngigau.
"Dompet." Argan menunjuk dompetnya di nakas, laki laki itu bahkan tak membuka matanya sedikitpun.
Nasya mengambilkan dompet tersebut lalu memberikan pada pemiliknya. Argan mengambil kartu atm nya lalu ia lempar kesembarang arah lalu ia tidur lagi.
"Kalo mau makan udah gue siapin di bawa." Siapa tau kali ini Argan berubah pikirankan untuk menyicipi makananyakan mana kita tau.
Nasya turun dari kasur mengambil tasnya lalu mengucapkan salam para Argan. Sedangkan dibawah sana sudah ada Karin dan Winda menunggu kehadiran adik tercintanya. "Assalammuaikum..."
"Waalaikumussalam." Jawab mereka bersamaan.
"Ya Allah ca lama banget gak ketemu kamu." Ucap Karin antusias."Tau sombong banget lu sekarang ca udah gak mau lagi kita ajakin jalan sekarang. Males udah gue sama lu." Ucap ibu hamil tersebut yaitu Winda, ini kakak kedua Nasya dia memang paling dekat denganya, Nasya lebih sering shareing dengan winda tentang masalahnya.
"Dih gak salah denger nih gue. Lu yang kaga pernah ngajak gue kali." Hanya disini lah Nasya bisa menunjukkan sifat aslinya, yaitu dengan keluargannya.
"Heh gue udah ngajak lo minggu lalu temenin gue beli skincare lu nya yang kaga mau ya malih!"
"Ya lo aneh gue lagi ada ujian masa diajak jalan kan sesat kak." Adu Nasya pada Karin. FYI Nasya gak manggil winda pake embel embel kakak.
"Udah udah ini anak berdua berantem mulu cape gua." Karin menjalankan mobilnya lalu menjauh dari pekarangan rumah Nasya.
"Terus ini mama sama Faiz mana? Entar nyusul kita apa gimna?" Tanya Nasya karna didalam mobil itu belum ada keberadaan mama dan adiknya.
"Belum rencananya habis jemput kamu kita langsung kerumah mama." Jawab Karin kakak sulung Nasya."Ohhh"
"Gimana ca hubungan lo sama Argan, masih kaya dulu?" Nasya membelalakan matanya bisa bisanya Winda bertanya seperti itu didepan kakaknya Karin.
"Hah gimana apanya?" Karin bingung apa maksud Winda.
Winda panik dia lupa bahwa Nasya tak membolehkan kakak dan mamanya tau bagaimana hubungan sebenarnya Nasya dan Argan. "H-hah maksud gue waktu itu caca bilang dia berantem sama Argan jadi biasalah namanya rumah tanggakan pasti gitu, yakan ca?"
"Iya bener." Jawab Nasya sebenarnya winda tak tahu bahwa Argan sudah pernah main tangan padanya, Nasya tak berani memberitaunya soal waktu itu Nasya di tampar dan masalah punggungnya waktu itu karna Winda pernah berucap
'Gak papa ca lu harus sabar gue yakin suatu saat Argan bakal berubah. Tapi ca kalo Argan udah main tangan lu kasih tau gue, kalo Argan udah main tangan gak ada lagi kata maaf buat dia, paham lo.' Makannya Nasya tak mau memberi tahunya bisa ngamuk Winda.
"keyla mana kak gak lu ajak?" Tanya Nasya pada Karin, sudah lama ia tak melihat keponakannya.
"Enggak tadi dia tidur siang jadi gue suruh Rama jagain Tapi entar Rama gue suruh kerumah." Nasya ber'oh'ria memang benar ia sangat merinduka keponakannya.
.
.
.
"Mama!" Nasya berlari kearah mamanya memeluknya erat, entah mengapa rasannya ia ingin menangis saat melihat mamanya tapi ia tahan. Saat Nasya merasa putus asa dengan hubungannya dengan Argan Nasya selalu memikirkan wajah mama itu yang menjadi salah satu alasan ia masih bertahan dengan hubunganya dengan Argan.
"Waalaikumussalam." Sindir mamanya karna Nasya lupa mengucapkan salam. Ia tersenyum pepsoden
"Hehe Assalammuaikum"
"Udah pelukannya? Buruan bisa gak ini gue laper." Protes Faiz, lalu mereka bertiga masuk kedalam mobil.👋🏻👋🏻👋🏻
Guys komen dong guyss
Biar gue semangat lanjutin ceritannyavote ya sama komennn
Biar gue semangat ✊🏻✊🏻✊🏻Jangan lupa ya guyssss😘😘😘❤️❤️❤️🔥❤️🔥

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN
Teen FictionArgan alfajar seorang pemuda tampan dijodohkan dengan seorang gadis bernama Nasya Aisyah Evalina gadis berhijab yang cantik,sopan, santun, solehah, dan penurut berbanding terbalik dengan Argan sang suami yang bersifat kasar, arogan, urak urakan, ker...