***Argan terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari menusuk matanya. "Enghhh..."
ya tadi malam ia sedikit sadar saat Irzan, Bara dan Jupiter membawanya pulang kerumah. Fyi rumah yang dimaksud adalah rumah Nasya sama Argan, jadi selama ini Argan emang gak kemana mana ia dirumah situ saja.
Seketika ia terkejut saat melihat Nasya yang berada didepan jendela "Ngapain lo kesini." Ketusnya.
Nasya menatap Argan dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan. "Keterlaluan kamu Argan. Ngapain aja kamu semalem." Ucapnya sambil melemparkan bantal kearah suaminya itu.
"Apasih lo dateng dateng mukul, Keluar lo sana." Ucapnya mengusir Nasya.
Perempuan itu tertawa sinis dan berkata. "Sana sini bilangin orang selingkuh sendiri gak ngaca." Cibirnya.
Walaupun teman teman Argan tidak cerita tentang kejadian tadi malam pada Nasya tapi ia sudah tau, leher Argan tidak bisa berbohong Disana ada bercak kemerahan. "Lo gak usah sok tau ya." Ucapnya sinis.
"Oh ya? Terus yang dileher kamu apa?" Ucap wanita itu. "Kamu emang gak punya otak!" Lanjutnya.
Argan menatap lehernya dari kamera ponselnya. seketika ia langsung tersenyum smirk "Bagus deh jadi gue gak perlu tutup tutupin lagi." Ucapnya yang mampu membuat hati Nasya sakit sekali.
Tanpa ia sadari sebuah air mata turun begitu saja membasahi pipinya.
Argan berjalan kearah Nasya lalu mencengkram rahang istrinya menggunakan satu tangan. Ia menatap wanita itu dengan senyum smirk lalu ia mendekatkan wajahnya dengan Nasya sampai tersisa beberapa senti saja. "Makanya jangan mulai duluan sayang..." ucapnya sambil membelai pipi istrinya itu.
"Hiks, K-kamu ngelakuin itu sama c-cewe lain?" Tanya Nasya dengan sesenggukan.
Argan mendekati telinga Nasya dan berbisik. "Mau jawaban jujur apa enggak? " ucapnya sambil dinaikkan satu alisnya.
Nasya mendorong Argan. "Kamu emang gak punya otak!" Ucapnya setelah itu pergi keluar dari kamar.
***
Irzan, Bara dan Jupiter berpencar untuk mencari keberadaan Argan. Maklum club ini cukup besar dan banyak pengunjung yang lain jadi mereka akan susah menemukan temannya itu.
"Bar lo ke lantai atas, gue ke table sebelah sono, terus lo jup cari Argan di sebelah sana tu." Instruksi Irzan yang langsung dapat persetujuan teman temannya itu.
Mereka bertiga berpencar mencari keberadaan Argan. Malam ini club sangat ramai susah sekali mencari Argan apa lagi dengan cahaya lampu yang minim dan suara musik yang sangat kencang.
Irzan sudah mencari Argan di bar dan table table tapi nihil, Argan tak juga terlihat.
"Nyusahin banget si anjir." Umpat Irzan sambil mencari temannya itu.
Baru saja Irzan ingin pergi ke lantai atas untuk menyusul Bara tiba tiba saja sorot matanya tak sengaja melihat dua pasangan yang berada di lorong toilet.
Irzan menajamkan pandanganya memastikan orang itu bukan orang yang ia cari.
"Zan di atas kaga ada." Bara turun dari lantai atas ia menghampiri Irzan yang sibuk menatap objek lain di depan tangga.
"Woy zan!" Bara menepuk pundak Irzan sampai lelaki itu menoleh. "Liatin apa sih lo?" Bara mengikuti objek yang dipandangi temannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN
Teen FictionArgan alfajar seorang pemuda tampan dijodohkan dengan seorang gadis bernama Nasya Aisyah Evalina gadis berhijab yang cantik,sopan, santun, solehah, dan penurut berbanding terbalik dengan Argan sang suami yang bersifat kasar, arogan, urak urakan, ker...