24.

154K 9.6K 39
                                    

Hari ini Alhamdulilah Nasya sudah diizinkan masuk sekolah oleh Argan. Dan gadis itu sekarang telah bersiap-siap didepan kaca rias.



"Sya lo ngapain sih pake begituan." Saat melihat Nasya menggunakan lip balm dibibirnya.
"Kenapa emang? ini supaya enggak kering."



"Enggak boleh." Argan mengambil tisu yang ada dimeja rias lalu ia menghapus lip balm yang
sempat gadis itu pakai di bibirnya.
"Kenapa sih? It's just lip balm."




"Enggak boleh pokoknya. Lo gak liat tu gara-gara lo pake itu bibirnya jadi tambah pink. Lo mau ngegatel disekolah apa gimana hah." Ucapnya dengan penekanan diakhir kalimat.



Nasya hanya beristigfar dalam hati, mengapa rasanya sakit mendengar Argan berbicara seperti itu padanya. Bukankah kemarin Argan sudah bersikap baik padanya

  

Sudahlah karna Nasya malas berdebat ia memutuskan mengambil kunci motornya dan tas sekolah miliknya. "Mau kemana?" Tanya Argan saat melihat Nasya mengambil kunci motor gadis itu.



"Mau berangkat sekolah lah Argan mau kemana lagi."
"Terus ngapain ambil kunci motor lo?"
"Ya aku berangkatnya naik motorkan Argannn."
"Enggak lo berangkat bareng gue."



"Beneran?" Tanya gadis itu dengan mata yang berbinar. Wallahi dari awal mereka menikah ini yang paling Nasya tunggu-tunggu yaitu Argan dengan senang hati mengajaknya berangkat kesekolah bersama, dulu lelaki itu sangat tidak sudi jika mereka berengkat sekolah bersama.




"Iya." Gadis itu tersenyum mendengar jawaban Argan barusan. Akhirnya setelah sekian lama mereka menikah Argan memperbolehkan Nasya ikut bersamanya.





Apa ini mimpi? Apa Allah mengijabah doanya selama ini? Apa ini awal yang baru untuk hubungan mereka berdua?

.

.

.

"Sumpah Nasya lo keterlaluan banget. Gue nyariin lo tau dari kemaren, 3 hari lo gak masuk sekolah. Gue khawatir tau gak." Omel Abel.


"Iya maaf ya bel gue kemaren sakit."
"Sakit? Sakit apa lo? Lo diapain sama Argan?" Abel memegang bahu Nasya memutarnya ke kiri dan ke kanan melihat apa sahabatnya ini ada yang lecet.
"Ya Allah bel, gue gak papa bel udah sembuh nih gue udah sehat walafiat."


"Awas aja sampe si Argan apa-apain lo, gue cincang-cincang tu anak." Nasya hanya tertawa mendengar ucapan sahabatnya barusan.


"Btw kan sya kemaren laki lo serem banget pas ngamuk dirumah sakit kemaren, gue aja sampe gak berkutik. Tatapannya udah kaya orang mau nerkam anjir takut gue." Nasya hanya diam saja jujur jika mengingat kejadian saat itu ia sedih sekali.

saat ia didorong, saat kepalanya di hantupkan dengan keras ke kaca mobil, saat ia disiram shower oleh Argan, dan saat ia dikunci semalaman didalam kamar mandi.



"Nasya lo kenapa?" Tanya Abel saat melihat raut wajah Nasya yang langsung berubah.
"Enggak papa kok."
"Gue salah ngomong ya?" Ucap Abel.
"Enggak kok bel. Oh iya bel ini kita udah enggak belajar lagi?" Tanya gadis itu yang berusaha mengalihkan topik pembicaraan.


"Iya ini kita bakalan jamkos terus, soalnyakan kita udah mau luluskan guru-guru juga pada sibuk bikin rapot kayanya."
"Ohh gitu..." ucap Nasya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.


"Eh sya lo udah ada baju buat prom night belum?"
"Belum. Gue agak males bel ikut prom night."
"Loh kenapa?? Ikutlah sya kita udah 3 tahun sekolah masa gak ikut prom night, rugi-rugi lo SMA kalo enggak ikut prom night."


Nasya memang kurang suka acara-acara seperti itu, dulu aja saat teman-temannya mengundang keacara Sweet seventeen Nasya tidak pernah ikut.



"Enggak ah bel, kalo lo mau ikut prom night gue enggak papa kok."
"Iho gak bisa gitu Nasya. Ayolah Nasya sekali ini ajaaa ya? Ya? Yaaa?" Memang agak susah jika mengajak Nasya untuk ikut keacara party-party seperti ini.



"Ayolah Nasyaa pleaseeee kali ini aja ini acara terakhir kita loh sya, habis ini belum tentu kita ketemu sama temen-temen yang lainnya. Ya saya yaaa?" Bujuk Abel.






Gadis itu menggelengkan kepalannya pelan.
"Gue males sumpah bel lagian acara party-party gitu dosa."
"Kitakan gak ngapa-ngapain juga syaa. Lagian no alcohol kok." Nasya tetap menggelengkan kepalanya.




"Ahh Nasya mah gitu!" Abel masih harus berpikir keras untuk membujuk Nasya, alasan apa lagi ya agar Nasya ikut?


"Argan! Argan sama temen temennya pasti juga ikut syaa." Abel tersenyum sumringah, ia yakin jika ada acara seperti ini pasti anak Nevelas tidak akan melewatkannya pasalnyakan mereka sangat suka ke club malam sambil party-party, prom night kan termasuk party.




"Ayo loo... Argan pasti ikut. Masa lo gak mau ikut juga?"



👋🏻👋🏻👋🏻

Assalammualaikum guyss 😇
Maaf ya kalo rada lama upnya😁
Soalnya Nunggu mood

Tapi Ini aku berusaha ngebut kok guys bikinnya
Supya kalian enak bacanya gk gantung-gantung😇🥰

Karna saya sebayai pembaca wp juga
Sangat tau perasan dijangungin 😭😭



VOTE AND KOMEN YA GESSS
JANGAN LUPA 😘😘😘

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang