21.

153K 10.4K 313
                                    

Tok

Tok

Tok

Seorang pemuda bangun dari tidurnya karna sebuah ketokan pintu yang tak lain dan tak bukan berasal dari pintu kamar mandi. Argan membelalakan matanya kaget saat melihat jam 06:12 sungguh ia tak bermaksud membiarkan Nasya semalaman di dalam toilet.

Rencananya kemarin setelah solat Isya Argan akan membukakan pintu kamar mandi tetapi ia malah ketiduran sampai pagi seperti ini. Dengan sigap Argan langsung mengambil kunci kamar mandi dinakas samping kasurnya.

Saat Argan ingin membuka pintu terlihat Nasya yang terduduk lemas pas disamping bathtub bahkan gamis yang dikenakanya itu masih basah. Kondisi gadis itu sangat menyedihkan ia sangat berantakan, bibir pucat dan tubuhnya sedikit bergetar karna kedinginan.

Nasya yang melihat pintu tersebut baru saja terbuka ia berusaha berdiri tetapi tak bisa kakinya yang merah kemarin sudah membiru dan bengkak.
"Sya lo gak papa? Maaf tadi malem seharusnya gue bukain lo tapi gue ketidur-"

"Iya aku gak papa." Ucapnya lemah. Tidak gadis itu bahkan tidak terlihat baik-baik saja, ia terlihat sangat pucat.
"Argan aku belum solat." Lanjut gadis itu. Selama didalam kamar mandi yang dipikirkan Nasya hanya solat ia belum solat dari Magrib, Isya, dan Subuh bahkan ia tidak mengaji dan melaksanakan solat malam.

Argan hanya terdiam bahkan saat kondisi gadis itu seperti ini saja ia masih memikirkan solatnya yang tertinggal kemarin, sungguh ia merasa bersalah. Karna melihat kondisi Nasya sekarang ini Argan memutuskan menggendong Nasya. Baru saja lelaki tersebut menuntun tangan Nasya agar memegang lehernya ia langsung terkejut mengapa tangan gadis itu panas sekali? Apa Nasya demam?

Untuk memastikan apa benar Nasya demam lelaki itu memegang dahi gadisnya itu dan benar ternyata Nasya demam.
"Sya badan lo panas banget." Dengan sigab Argan menggendong sang istri dan gadis itu pun hanya pasrah karna memang ia sangat lemas sekali setelah itu Argan mendudukan gadis itu dikepala kasur lalu ia mencari baju ganti untuk Nasya tetapi ia bingung ia tak tahu letak baju-baju Nasya karna ingin cepat jadi akhirnya Argan mengambil baju kaosnya saja yang mungkin akan kebesaran untuk Nasya.

Argan duduk disamping gadisnya itu dan sekilah ia melihat kaki Nasya yang bengkak dan membiru, ia merasa bersalah mengapa semalam ia bisa sekasar itu pada Nasya.

Setelah itu laki-laki itu berniat membantu Nasya membukakan kerudungnya. "Kerudungnya dilepas dulu ya syaaa." Argan melepas kerudung Nasya dengan hati-hati.
"Aku mau solat." Gumam gadis itu dengan wajah yang pucat dan mata yang lesu.
"Nanti aja solatnya lo lemes banget lagian kaki lo bengkak gak bisa jalan, kalo gue gendong nanti wudhunya batal percuma." Gadis itu menggelengkan kelapannya lemah.

"Tayamum aja." Ucapnya parau.
"Ya udah iya tapi lo ganti baju dulu masa solat bajunya basah kek gini." Gadis itu menganggukan kepalanya pertanda ia setuju dengan ucapan sang suami.

"Ini bajunya?" Tanya Nasya.
"Iya."
"Ini bukan baju aku." Ucap gadis itu parau saat melihat baju itu bukan miliknya melainkan baju Argan.

"Udah gak papa pake itu aja gue gak tau baju lo dimana. pake kaos ini aja dulu yaa? nanti kalo enggak lo tambah masuk angin." Bukanya Nasya tak ingin memakai kaos milik Argan tapi jika ia memakai kaos itu dipastikan pahamya itu akan kelihatan pasalnya Nasya tak pernah sekali pun menggunakan pakaian yang cukup minim seperti itu ia selalu menggunakan piama tidur.

"Gak mau bajunya terlalu terbu-"
"Syaaa udah gak papa gue gak tau baju lo dimana. Pake ini aja yaaa." Ucap lelaki itu dengan lembut.

Akhirnya Nasya menyetujui dan Argan pun mulai membantu gadis itu untuk berganti baju. "Eh." Gadis itu terkejut saat Argan membuka 3 kancing teratas gamis yang ia kenakan. "A-argan aku b-isa sendir-"

"Udah gak papa lo gak usah takut gue apa-apain, gak mungkin juga gue apa-apain lo dengan kondisi lo yang kaya gini." Argan berusaha untuk bertingkah sebiasa mungkin saat melihat lekuk tubuh istrinya ini. Jujur mungkin jika Nasya tidak sedang sakit ia bisa khilaf.

.

.

.

Saat Nasya solat tadi Argan meninggalkannya untuk membeli obat dan sarapan untuk gadis itu dan Nasya sudah minum obat dan makan, gadis itu sekarang sedang tertidur disamping Argan tetapi terlihat dari wajahnya gadis itu seperti tidak pulas.

Hari ini mereka berdua memutuskan untuk tidak sekolah sebenarnya Argan bisa saja sekolah tapi ia tidak tega jika harus meninggalkan Nasya sendirian.


suhu tubuh Nasya tak turun-turun sedari tadi bahkan cendurung makin panas dan Gadis itu terlihat jauh lebih pucat dan lemas dari tadi pagi. Sedari tadi juga gadis itu terus menyebut nama mamanya dan itu membuat Argan bingung jika ia menelpon mama mertunya nanti jika mama linda bertanya apa yang membuat Nasya seperti ini ia harus jawab apa tidak mungkin dong ia menjawab karna ulahnya.

"Argan..." gadia itu terbangun dari tidurnya dan memanggil Argan.
"Kenapa syaa?" Argan mengelus rambut Nasya dengan lembut.

"Mama. Panggilin mama." Ucap gadis itu parau.
Sepertinya Argan harus benar-benar menelpon mama Linda kali ini. Argan mengambil ponselnya dan mulai menghubungi mama mertuanya.

"Halo assalammuaikum Argan. Kenapa nak?"
"Waalaikumussalam ma. Maaf ganggu ma, ma ini Nasya lagi sakit dia dari tadi cariin mama terus. Mama dimana?"
"Sakit? Sakit apa Nasyanya."
"Demam ma."
"Kok bisa? Nasyanya main ujan-ujanan apa gimana bisa demam gitu?"

'Mampus gue' batin Argan. Apa yang harus ia jawab.

"Jatoh dari kamar mandi ma." Nasya mengambil ponsel Argan. Ia tau lelaki itu bingung ingin menjawab apa.
"Mama kesini bisa enggak?" Lanjut Nasya dengan suara parau.
"Iya nanti sore mama kesana ya sama faiz"



👋🏻👋🏻👋🏻

Assalammualaikum guyss 😇
Maaf ya kalo rada lama upnya😁
Soalnya Nunggu mood

Tapi Ini aku berusaha ngebut kok guys bikinnya
Supya kalian enak bacanya gk gantung-gantung😇🥰

Karna saya sebayai pembaca wp juga
Sangat tau perasan dijangungin 😭😭



VOTE AND KOMEN YA GESSS
JANGAN LUPA 😘😘😘

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang