69.

92.3K 9.2K 8.1K
                                    

Jangan lupa di play musiknyaa👆🏻

Dan semoga gak protes sama endingnya

***

Saat ini seluruh keluarga sudah berkumpul, keluarga Nasya dan keluarga Argan. Setelah beberapa jam berhasil menjalankan operasi Nasya meminta seluruh keluarga dikumpulkan entah untuk alasan apa hanya Nasya dan Allah yang tau.

"M-mama sini deh..." Nasya menarik tangan mamanya dan memeluknya erat.

Linda mengusap puncak kepala anak sulung perempuanya itu dan tak terasa air matanya pun menetas. Walau sudah menjalani operasi tapi anaknya itu tetap terlihat sangat pucat dan kesakitan.

"Mama Nasya pamit yaa, Nasya mau pulang. Mau ketemu sama papah." Ucapnya yang mampu membuat semua orang yang mendengarnya menangis, tak termasuk Argan.

Setelah menjalani operasi wanita itu terus meracau hal hal seperti ini dan itu sangat membuat Argan khawatir ia tidak mau ditinggal oleh istrinya itu.

"Kamu ngomong apasih sayang gak boleh ngomong kaya gitu, mama yakin kamu kuat." Ucap mama Linda bergetar.
"Enggak mah Nasya gak kuat kepalanya sakit..."

"Nasya minta ridho yaa mah... maaf kalo selama ini Nasya suka bikin mama kesal, marah atau bahkan kecewain mamah."

"Kamu gak boleh ngomong kaya gitu. Emang kamu tega ninggalin kita semua? Kamu gak kesian sama Argan?" Nasya menatap Argan yang sedang menangis di sampingnya.

"Gapapa Argan bisa kok gak ada Nasya buktinya sebulan terakhir ini dia ninggalin Nasya." Jawabnya yang mampu membuat hati Argan tertusuk.

"Hikss b-beda syaa... yang kali ini kamu mau t-tinggalin aku untuk selama-lamanya h-hikss." Nasya melepaskan pelukanya dengan mamanya, sekarang ia membelai rambut Argan dan berusaha menenangkan Argan yang tengah menangis.

"Jangan nangis malu diliatin yang lainya." Ucap Nasya. Argan memeluk Nasya erat ia tidak perduli jika dibilang cengeng atau semacamnya, ia memeluk Nasya erat seperti tidak mengizinkan wanita itu untuk pergi.

"Hiks-hiks... Please syaa jangan pergi. Aku janji gak bakalan tinggalin kamu lagi, aku bakalan selalu temenin kamu cek kandungan, aku gak bakal kasar lagi, aku gak bakal bentak bentak kamu lagi, pokoknya aku bakalan berubah syaa. Jadi please jangan pergi ya sayangg..." setelah mengucapkan kalimat tersebut Argan menangis sejadi jadinya didalam dekapan istrinya itu.

Nasya mengusap usap punggu suaminya yang terisak tersebut dan berkata. "Mingkin ini udah waktunya aku pergi, kamu harus ikhlas..."

Argan menggelengkan kepalanya kuat. "ENGGAK, GAK BOLEH SYA!" Tak sedikitpun Argan melepaskan dekapanya pada istrinya itu ia benar benar tidak mau ditinggal Nasya. "H-hiks, hiks.... Baby-nya aja belum lahir syaa masa udah mau dibawa pergi."

"Gapapa nanti in syaa Allah kita bertiga ketemu di jannah-nya Allah yaa..." jawab Nasya pilu yang langsung membuat semua orang menangis.

Pelan pelan Nasya melepaskan dekapan mereka berdua dan beralih memegang tangan mama mertuanya. "Bundaa... Nasya minta ridho juga yaa, maaf kalo selama ini Nasya belum bisa jadi menantu yang baik. Nasya juga minta ridho sama Ayah, makasih udah jadi papa mertua yang baik untuk Nasya selama ini."

Giselle tak bisa membendung air matanya ia memeluk menantu satu satunya ini. "Enggak kok sayang kamu adalah menantu yang paling sabar dan baik yang pernah ada. Makasih selama ini udah mau jagain Argan, dan maaf kalo selama pernikahan kalian kamu lebih banyak tersakiti yaaa, maafin anak bunda yaa sayangg..."

"Iyaa bunda gapapa..."

Nasya beralih ke para sodaranya. Ia tersenyum simpul dan berkata "Caca pamit yaa. Jangan sedih sedih nanti kalo Caca gak ada." Ia memeluk kedua kakak dan satu adiknya itu. "Makasih udah jagain Caca selama ini." Mereka berempatpun salung berpelukan dan menangis bersama.

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang