80.

106K 8.6K 6.3K
                                    

Oke setelah author liat liat ternyata
Kmrn upnya pendek bngt yaa:)
Jadi merasa bersalah author

ini up lagi ni dihari minggu and hitungannya
Double up gak sih??🤗🤔
Iya dong yaa

Btw Happy reading yaaa
Ini udh dipanjangan bngt nih di chepter ini
Itung itung bonus

***

Berbulan bulan telah berlalu tak terasa usia kandungan Nasya sudah semakin bertambah. Satu minggu lagi, tepat satu minggu lagi perkiraan dari dokter bahwasanya Nasya akan melahirkan sang jabang bayi kedunia.

Dan sudah dua minggu terakhir pula Nasya sudah mengambil cuti kuliah. Alasan ia mengambil cuti tersebut karna ia takut terjadi apa apa sebelum sang bayi lahir. Jadi untuk mengantisipasi Nasya memutuskan untuk mengambil cuti lebih cepat itu pun atas izin Argan dan mama Linda.

Dan selama berbulan bulan terakhir ini hubungan Nasya dan Argan benar benar terjalin harmonis. Tidak ada lagi pembahasan soal perceraian yang keluar dari mulut Nasya Aisyah Revalina. Ia seperti benar benar melupakan segala kesalahan yang telah Argan perbuat. Walau mereka masih belum tinggal serumah tapi ia sudah sangat Argan syukuri.

Seperti saat ini Argan dan Nasya tengah berbelanja peralatan untuk calon jabang bayi. baju bayi, stroller bayi, popok bayi dan banyak lagi. Awalnya Nasya berencana membeli itu semua bersama dengan mamanya tapi keputusannya berubah hari ini, entah mengapa ia lebih ingin membelinya bersama dengan Argan. Dan untungnya dengan senang hati Argan mau menemaninya.

Dan soal kondisi keuangan Argan, Alhamdulilah sudah sedikit membaik. Setelah ia berkerja sama dengan salah satu temanya Argan mendapatkan keuntungan yang lumayan, walau nominalnya tidak sebanyak jika ia bekerja dikantor sang ayah. Tapi Dengan usahanya sendiri Argan dapat berdiri sendiri tanpa campur tangan dari ayahnya, Tama. Dan ia cukup bangga dengan itu.

Tapi itu semua tidak cukup, Argan ingin membahagiakan Nasya sepenuhnya. Ia masih belum puas dengan hasil yang ia terima. Apalagi sebentar lagi Argan akan menjadi seorang ayah tanggung jawabnya akan jauh lebih besar, dan ia tidak mau kelak kehidupan Nasya dan anaknya tidak sejahtera. Dan Argan akan pastikan untuk kedepannya ia berjanji akan bekerja lebih keras lagi untuk menjamin kehidupan Nasya dan sang buah hati dikemudian hari.

"Argan udah banyak banget bajunya. Kebanyakan." Ucap Nasya saat melihat Argan yang benar benar kalap. Nasya sampai garuk garuk kepala. Biasanya perempuan yang akan kelap jika berbelanja terlebih perlengkapan bayi seperti ini, tapi ini tidak, Argan yang malah lebih banyak memborong.

"Tapi ini lucuu, mauu. Biar baby-nya pake ini nanti." Ucap Argan sambil mengambil baju berwarna biru yang bermotif dinosaur lalu memperlihatkan baju tersebut pada Nasya.

"Iya tau lucu, tapi itu kebesaran mana muat. Itu untuk anak diatas tiga bulan. Anak kamu aja belum lahir masa udah dibeliin baju umur segitu."
"Ya gapapa nanti kalo udah tiga bulan baru dipakein." Jawabnya. Argan tak mengubris ia tetap menaruh baju tersebut dikeranjang dan tak menghiraukan perkataan Nasya.

"Ckk, ya udah terserah kamu." Finalnya. Argan hanya nyengir kuda, begitulah sifatnya keras kepala dan susah diatur.
"Ya udah kalo kaya gitu kita kekasir yok. Udah semuakan belanjanya?" Tanya Argan.

"Lohh belum, kan strollernyabelum dibeli." Jawab Nasya.
"Strollernya beli ditoko lain aja yaaa." Ucap Argan dengan lembut.
"Kenapaa?" Tanya Nasya heran. Padahalkan mereka lagi di toko peralatan bayi jadi sekalian aja maksudnya.

Argan berjalan mendekati Nasya dan membelai kepala yang tertutup dengan hijab itu dengan lembut. "Bunda sama ayah udah nunggu ditoko lain, katanya mereka mau beliin kamu sesuatu."

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang