Halo Assalammualaikum l'm back guyss😁✌🏻Nih yang bilang chepter sebelah kependekan
Udah aku panjangin nihBtw sekedar mengingatkan di chepter
ini harus banyak banyak istigfar yaa😇😇***
Argan baru saja masuk kedalam kamar setelah ia di omeli oleh bundanya. Ia mencari keberadaan istrinya tersebut dan ternyata Nasya berada di kamar mandi ia sedang membasuh wajahnya.
"Sya lo marah yaa..?" Argan mendekati Nasya yang berada di wastafel.
"Syaa jangan marah dongg." Argan memeluk Nasya dari belakang."Apasih gak usah deket-deket bisa." Ketusnya lalu mendorong Argan agar menjauh darinya. Setelah itu Nasya keluar dari kamar mandi.
"Ck! Sya lo bisa dengerin gue dulu gak sih."Argan mengekori Nasya dari belakang. "Sya lo jangan cemburuan sama Fanny bisa gak sih. Fanny itu udah gue anggap kaya adik gue sendiri."
Nasya menghentika langkahnya dan menatap Argan. "Coba ulang lagi."
"Fanny itu udah kaya adik gue sendiri Nasyaaa jadi lo gak usah cemburu. Gue muji masakan dia itu cuman karna kesian semuanya pada bilang masakan dia gak enak masa gue juga bilang masakannya gak enak." Jawabnya.
"Apa kamu bilang barusan..? Adik? Fanny kaya adik kamu?" Tanyanya sambil berkekeh.
"Iyaa." Jawabnya sambil menganggukkan kepalanya."Owhh gitu... bahkan Kiara yang adik kandung kamu aja gak kamu perlakuin kaya gitu." Ketus Nasya.
"Kamu mikir gak sih gan. Coba deh aku muji muji Derren atau Brian didepan kamu. how do you feel?" Argan hanya terdiam dan menundukkan kepalanya ia tidak bisa menjawab. Untuk pertama kalinya Argan melihat gadis itu marah.
"Aku dari kemaren-kemaren diam waktu kamu bawa dia jalan dan ninggalin aku, waktu kamu shopping-in dia, dan banyak lagi, aku diem gan. Aku tunggu sampe kamu sadar sama kelakuan kamu tapi ternyata kamu gak sadar sadar. Tadi malem kamu bilang mau jauhin Fanny aku kira itu serius ternyata enggak."
"Kalau emang kamu suka sama dia aku gapapa kok aku ikhlas karna dari awalkan kita disatuin karna perjodohan yang kamu bilang konyol itukan-" belum selesai Nasya berbicara sudah dipotong oleh Argan.
"Kok lo ngomongnya gitu sih sya."
"Diam aku belum selesai ngomong." Ucapnya penuh penekanan yang makin membuat bulu kuduk lelaki itu merinding."Ini emang salah aku juga karna terlalu baper sama perlakuan kamu. Aku pikir aku satu-satunya perempuan yang kamu perlakuin special tapi ternyata aku salah, aku bukan satu-satunya tapi salah satunya." Setelah itu Nasya berbaring di kasur sambil memainkan handphonenya, membuang muka kearah Argan.
"Syaaa maaf...." Argan memeluk Nasya dan dengan sigap gadis itu mendorongnya.
"Maaf banget malam ini aku gak mau satu kamar sama kamu. Boleh kamu tidur diluar aja dulu... tapi kalau kamu enggak mau gak papa aku aja yang tidur di luar." ucapnya halus tapi menusuk untuk bagi Argan. Apa Nasya semarah itu? Sampai ia tidak mau Argan tidur bersamannya?"Ya udah gapapa aku aja yang keluar." Baru saja Nasya mengambil bantal Argan langsung menahanya.
"Gapapa gue aja yang tidur di luar. Di luar dingin nanti lo sakit." Argan mengambil bantal tersebut lalu mengecup kening Nasya beberapa detik.
"Nanti aku telponin pihak hotel minta tambahan selimut." Ucap Nasya saat Argan beranjak dari kasur.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN
Novela JuvenilArgan alfajar seorang pemuda tampan dijodohkan dengan seorang gadis bernama Nasya Aisyah Evalina gadis berhijab yang cantik,sopan, santun, solehah, dan penurut berbanding terbalik dengan Argan sang suami yang bersifat kasar, arogan, urak urakan, ker...