40.

140K 9.9K 729
                                    

Serakang ini Nasya dan yang lainnya sedang di living room. Mereka sedang berbincang-bincang sambil menonton tv.

"Sya lo tahun ini masuk kuliah kan ya?" Tanya Adena.

"Iya den, makanya kemungkinan gue pulang duluan nanti soalnya udah mau siap-siap masuk kuliah kan." Jawabnya.

"Yahh gak seru dong kalo enggak ada lo." -Adel.
"Emang pulanya kapan?" -Brian.
"Belum tau sih, tapi in syaa Allah minggu-minggu ini." -Nasya.

"Tapi Argan ikutkan?" -Derren.
"Ikut juga."
"Lo satu kampus sama Argan?" -Brian.

"Iya sama cuman beda fakultasnya." Jelasnya.
"Emang lo sama Argan ambil jurusan apa?" Tanya Adel.

"Hmm kalo Argan bisnis, kalo gue kedokteran." -Nasya.
"Serius lo?" Tanya Adena terkejut.

Nasya mengangguk. "Iya emang kenapa?"

"Gila kedokteran tu susah loh, Berarti lo pinter banget." -Brian.
"Hebat Nasya iho " -Derren.

Saat mereka asik berbincang-bincang terdengar suaya dering ponselnya. "Guys mama gue telpon, gue angkat dulu ya." Izinya.

"Ehh iya-iya angkat aja." Setelah itu Nasya masuk ke bilik kamarnya untuk mengangkat telpon dari mamanya, sementara yang lain masih di living room.

"Kak Argan mana dah gak pulang-pulang." Ucap Farel.
"Tau abang lo bego banget emang, bisa-bisanya bininya ditinggal." Celetuk Brian.

"Liat aja nanti kalo kak Argan pulang." Ucap Kiara yang memang sudah kepala kesal dengan kakanya yang satu itu.

Tak lama setelah itu pintu depan berbunyi dan menampilkan dua anak bangsat yang baru saja pulang dan terlihat Fanny yang membawa paperback yang sangat banyak.

Kiara yang melihat kakaknya yang baru saja pulang langsung berdiri dari sofa dan menarik paperback yang Fanny pegang. Dari paperbacknya saja Kiara sudah tau berapa uang yang sidah mereka habiskan.

"Apasih ra!" Ucap Fanny saat tiba-tiba saja Kiara mengambil paperback yang tadi ia pegang.

"Belanja pake uang siapa lo?" Tanya Kiara.
"Kakak Argan. Tadi dia belanjain gue."

"Are you dumb?!" Ucap Kiara sambil menatap wajah kakanya itu. Ia sangat kesal dengan kakanya yang satu ini bisa-bisanya membelikan barang-barang branded yang harganya selangit pada Fanny.

"Sekali-sekali enggak papa ra. Lagian murah aja kok." Jawabnya santai.

Adel dan Adena melihat isi paperback tersebut. "Murah dari mananya?! Lo gak kurang ngabisin 400.000.000 juta. Ini barang-barang limited edition semua gila." Ucap Adel dan Adena yang memang pakar barang barang branded.

"Goblok lo kak!" Kesel Farel yang mendengar ucapan kedua anak kembar itu.
"Emang abang lo gak punya otak." Ucap Brian ngompor-ngomporin.

"Apasih kalian 400.000.000 tu cuman dikit aja." Ucap Fanny.
"Lo cari duit sendiri dulu bangsat baru bilang itu dikit." Ucap Derren yang sudah mulai kesal dengan kelakuan dua orang ini.

"Lo gila ya kak. Kak Nasya aja kalo beli barang yang harganya gak ngotak mikir-mikir dulu. Lo dengan seenak jidat beliin dia sebanyak ini. Gila lo!" Ucap Kiara.

"Apasih lo ra! Sirik aja." Ucap Fanny lalu mengambil paperback tersebut.

Kiara yang sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan Fanny langsung menarik rambut gadis itu. "Bacot lo setan!" Kiara menjabak Fanny dengan beringas sampai beberapa rambut gadis itu rontok.

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang