66.

93.9K 9.4K 8.7K
                                    

Tak terasa sebulan sudah Nasya dan Argan pisah rumah. Diantara mereka berdua tidak ada yang ingin mengalah.

Dan Sore ini Nasya sedang jalan jalan di salah satu mall bersama sahabatnya, Abel. Untuk hari ini Nasya ingin melupakan seluruh masalahnya ia cape jika harus sedih sedih terus.

"Mas pesen es cream rasa vanitanya 1 samaa..." Abel menatap Nasya. "Lo mau rasa apa sya?"
"Mint aja." Setelah beli ice cream Nasya dan Abel lanjut lagi cari makan.

Saat mereka ingin mencari makan tiba tiba saja Abel menghentikan langkahnya yang langsung membuat Nasya ikut menghentikan langkahnya juga. "Sya-sya ini perasaan gue aja atau gimana ya...." Bisik Abel.

Nasya langsung medekatkan wajahnya pada Abel. Sungguh wajah Abel sangat membuatnya takut. "Maksud lo?" Ucapnya yang ikut bisik bisik.

"Lo ngerasa gak sih kita kaya di ikutin." Bisik Abel. "Hah maksudnya gimana gimana? Lo ngerasa kita lagi diikutin hantu?" Jawab Nasya yang makin bisik bisik.

Pletak

"Bukan hantu ego!" Kesal Abel karna Nasya yang malah bercanda padanya. Abel menghadap kiti dan kanan "orang sya, orang bukan hantu." Lanjutnya.

"Mana ada perasaan lo aja kali bel." Ucap Nasya saat melihat Abel yang celingak celinguk mencari seseorang.
"Lo tau gue orangnya pekaankan syaa." Jawab Abel serius.

"Apasih bel mana ada. Udah udah katanya mau makan tadi, gue laper nih." Nasya menarik lengan Abel mengajak abel ke restoran Jepang.

Mereka berdua memesan makanan dan tak lama kemudia makanan tersebut datang, saat makanan tersebut datang Abel hanya bisa terdiam membeku saat melihat pesanan Nasya yang banyak sekali.

"Sya lo serius bisa habisin makanan sebanyak ini?" Tanya Abel. Abel tau betul Nasya itu makanya gak terlalu banyak dan sabatnya itu juga bukan tipikal orang yang suka mubazir makanan.
"Eheheh in syaa Allah bisa kok." Ucap wanita itu sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

Mereka berdua pun memakan makanan tersebut. Saat Nasya sibuk menyuap sushi kedalam mulutnya tiba tiba saja terdengan notif chat dari ponselnya.

Dr. renata

Mbak Nasya jngn lupa besok
jadwal kontrol kandungan yaa
16:48

"Siapa sya?" Tanya Abel.
Nasya mengeleng "bukan siapa siapa temen kampus gue aja." Sejujurnya Nasya tidak ingin berbohong pada sahabatnya itu tapi tidak mingkin jika ia menjawab itu dari dokter kandunganya bukan.

Saat Nasya makan ia berfikir sejenak. 'Apa Argan mau temenin gue yaa kedokter kandungan?' Monolognya.

***

Pukul setengah 11 malam Argan baru pulang kerumah. Ia baru pulang dia kantor ayahnya.

Argan menjatuhkan tubuhnya diatas kasur, jujur saja hari ini sangat melelahkan baginya. Biasanya jika ia pulang dari kantor akan ada Nasya yang selalu menunggunya dirumah.

Jauh dilubik hatinya ia sangat merindukan istrinya itu apalagi akhir akhir ini Nasya sudah benar benar tidak mengabarinya lagi.

Tingg!

Sebuah notif chat yang bertulisan 'istri gue💖' masuk di ponselnya. Dalam chat tersebut Nasya memberi tau bahwa ia sedang mual mual dan susah tidur. Dan chat tersebut juga menyuruh Argan untuk pulang ke apartment untuk menemaninya.

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang