Sekarang ini Argan dan Nasya sedang berada di kediaman ayah Tama dan bunda Giselle. Gadis remaja itu sedang berbincang-bincang diruang tengah dengan mertuanya. Nasya dan mertuanya memang sangat dekat bahkan sebelum perjodohannya dan Argan berlangsung.
Sementara itu Argan dan Bundanya sedang menghabiskan waktu di halaman belakang berduaan. Ia sedang bergandengan tangan dengan bundanya.
Argan rindu dengan bundanya terakhir kali ia kesini mereka berdua bertengkar hebat masalah Nasya. Jadi kali ini ia ingin bermanja-manja dengan bundanya.
"Bundaa Argan boleh minta tolong enggak?" Tanyanya pada bundanya. Fyi Argan itu sebenernya lumayan manja sama bundanya.
"Apa sayangg? Selagi bunda bisa bantu pasti bunda bantu." Ucap bundanya sambil mengelus rambut anaknya ini.
"Bunda bujukin Nasya dong sekalian bawa dia kebutik kalo bunda mau ajak Kiara juga enggak papa." Jelasnya sambil mengeluarkan dompet miliknya."Buat apa?" Tanya bundanya heran.
"Beberapa hari lagi Argan sama Nasya ada prom night cuman Nasyanya gak mau ikut bunda coba bujuk dia ya supaya mau ikut... Kalo dia tetep gak mau langsung aja bunda bawa dia kebutik untuk cari baju." Giselle tersenyum simpul. Alhamdulilah sepertinya ada kemajuan dalam hubungan anaknya ini. Terlihat dari tatapan Argan anaknya itu sepertinya sidah jatih cinta pada menantunya."Kenapa enggak kamu yang ngebujuk Nasya? Kenapa harus bunda?" Tanya bundanya heran.
"Enggak mau ah! Gengsi." Giselle hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah anaknya yang satu ini.Argan mengeluarkan kartu kreditnya. "Ini kartu kredit Argan bunda simpen aja buat Nasya belanja. Kalo bunda sama Kiara mau belanja pake kartu kredia Argan juga enggak papa."
"Kamu pikir bunda sekere itu sampe gak bisa belanjain menantu bunda! Udah enggak usah itu simpen aja kartu kredit kamu biar bunda yang belanjain Nasya."
"Makasih bundaaa." Ucap Argan sambil mencium pipi bundanya."Iya. Inget uangnya disimpen jangan di foya-foyain kalo bisa kasih aja ke istri kamu dia yang seharunya megang uang kamu."
"Iyaa.""Oh iya Argan bunda sampe kelupaan, akhir tahun kita rencananya mau liburan sekeluarga besar kamu mau ikut?"
"Hmmm akhir tahun kayanya Argan sama Nasya belum masuk kuliah sih. Tapi coba bunda tanya Nasya aja, Argan terserah dia."***
3 hari yang lalu Nasya dan Argan resmi lulus sekolah menenggah atas dan besok adalah hari prom night mereka, tetapi Nasya masih tidak ingin datang ke prom night besok.
Sekarang ini Abel sedang menelponya, membujuk agar gadis itu mau ikut.
"Syaa ayolah... gue udah jahit baju loh masa enggak jadi."
"Yang bilang lo enggak jadi siapa? Kan lo tetep dateng. Udahlah bel gue males banget asli"
"Lo mah gitu syaa.. temenin lah gue sya ayooo."
"No. Udahlah ya bel gue bentar lagi dijemput mertua gue Assalammualaikum."
"Nasya gue belum selesai ngo-" Nasya memutuskan panggilan sepihak.Benar saja tak beberapa menit kemudian sebuah mobil mewah telah terparkir didepan rumahnya yang tak lain dan tak bukan adalah mobil bunda Giselle. Nasya berpamitan terlebih dahulu pada sang suami setelah itu ia berjalan keluar rumah dan masuk kedalamobil mewah milik mertunya itu.
"Assalammualaikum bun..." Tak lupa Nasya mencium tangan sang bunda.
"Waalaikumussalam..." jawab bunda Giselle dan Kiara.
"Loh ada Kiara juga?" Tanya Nasya ia pikir hanya mereka berdua saja."Of course Kiara ikut. Kalo masalah shopping Kiara paling depan pokoknya." Ucapnya antusias. Ya benar bunda hari ini ingin membawa Nasya shopping katanya. Sebenarnya ia sempat menolak karna Nasya bilang baju-bajunya sidah banyak tapi tidak diizinkan oleh bunda Giselle.
Didalam mobil mereka bertiga bercanda gurau bersama terlihat bahwa Nasya sangat dekat dengan mertua dan adik iparnya itu
"Nasya bunda denger kamu besok prom night ya sayang?" Tanya Giselle.
"Iya bun tapi Nasya enggak ikut kayanya, paling Argan doang."
"Loh kenapa kak? Padahalkan prom night itu biasanya paling di tunggu-tunggu banget, kok kak Nasya malah enggak ikut?" Tanya Kiara."Enggak kakak males aja ikut." Jawab gadis berhijab itu.
"kalo gitu Argan juga enggak boleh ikut prom night."
"Loh kok gitu bun? Nasya enggak papa kok kalo ditinggal." Waduh kalau sampai Argan tidak bisa ikut prom night bisa-bisa Nasya yang akan kena imbasnya."Bunda enggak percaya kalo Argan sendirian disana. Kalau mau kamu temenin dia baru Argan boleh pergi." Sebenarnya itu hanya akal-akalan Giselle saja.
Jika Argan tidak boleh ikut bisa-bisa Nasya yang akan kena amuk Argan.
"Udahlah kak Nasya ikut aja temenin kak Argan kalo enggak nanti kak Argan gak dibolehin bunda ikut. Emang kak Nasya mau diomelin kak Argan karna dia enggak ikut prom night??" Ujar Kiara. Sebelum berangkat tadi bunda Giselle telah memberitaunya bahwa mereka harus membujuk Nasya agar ikut prom night demi Argan. Dan Kiara tidak kaget lagi, pasalnya kakaknya itu memang gengsian.
Nasya menggaruk tengkunya bingung bener apa kata Kiara, jika Argan tidak diizinkan bunda ikut prom night pasti yang kena amuk Nasya. Nasya menghembuskan napas berat. "Yaudan bun Nasya ikut." Pasrahnya.
"Oke kalo gitu... Nasya udah ada bajunya buat besok?" Tanya bunda Giselle.
"Belum ada bundaa."
"Oke kita cara hari ini."👋🏻👋🏻👋🏻
Assalammualaikum guyss 😇
Maaf ya kalo rada lama upnya😁
Soalnya Nunggu moodTapi Ini aku berusaha ngebut kok guys bikinnya
Supya kalian enak bacanya gk gantung-gantung😇🥰Karna saya sebayai pembaca wp juga
Sangat tau perasan dijangungin 😭😭VOTE AND KOMEN YA GESSS
JANGAN LUPA 😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN
Teen FictionArgan alfajar seorang pemuda tampan dijodohkan dengan seorang gadis bernama Nasya Aisyah Evalina gadis berhijab yang cantik,sopan, santun, solehah, dan penurut berbanding terbalik dengan Argan sang suami yang bersifat kasar, arogan, urak urakan, ker...