17.

162K 11K 387
                                    

"Argan bangun solat subuh..." Nasya membangunkan sang suami lebih dari 15 menit tapi suaminya tersebut tak juga bangun bangun.

"Argannn" ucapnya lembut. Ck susah sekali rasanya membangunkan laki-laki ini untuk solat bahkan selama 9 bulan pernikahan meraka mungkin Argan solat subuh hanya 4 kali saja.

"Astafirullahalazim gimana caranya bangunin ni anak ya Allah." Monolok Nasya.

"Tau ah cape dari tadi gak bangun-bangun." Baru saja Nasya ingin beranjak dari kasur ia langsung di tarik oleh Argan.

"Ar-"
"Sebentar aja." Ucapnya dengan mata terpejam. Rasanya jantung Nasya ingin copot sekarang juga, bagaimana tidak lelaki tersebut memeluknya sangat erat untuk pertama kalinya. Ia meneggelamkan kepalanya di celah leher sang istri yang tertutup mukena.

Demi Allah rasanya Nasya ingin teriak sekencang-kencangnya karna ulah Argan, siapa yang tak baper jika diperlakukan seperti itu dengan pasangannya bukan.

1 menit

2 menit

"Sampe kapan kek gini gue engap lama-lama."
"Bentar lag-" belum selesai Argan berbicara Nasya langsung melepaskan pelukan Argan dan seketika itu pula Argan benar benar bangun dari tidurnya.

"Solat gih 5 menit lagi waktunya habis." Nasya bersiap pergi kebawah untuk memasak sarapan namunn

"Lo kenapa sih sya. Belum juga selesai gue kita peluk-"
"Gue mau masak Argann entar kesiangan."

"Ckkk tau ah. Padahal gue gak pernah minta peluk sama lo!" Argan memasuki toilet dengan wajah yang di tekuk.

'Astafirullahalajim ini Argan kesambet apaan dah, Ngeri banget.'

.

.

.

"Masak apa sya?" Ucap lelaki tersebut sambil memeluk gadis berhijab tersebut dari belakang.

"Astafirullahalajim!" Reflek Nasya yang langsung mendorong dada Argan menjauh untung saja cream soup yang ia buat tidak tumpah.

"Ckk! Lo tu kenapa sih sya, setiap gue pegang gitu terus refleknya." Kesal Argan. Ini kenapa yang marah dia ya bukankan seharusnya Nasya karna dibuat terkejut.

'Boleh gak sih gue yang tanya lo yang kenapa! Curiga makanan yang tadi malem Argan makan ada racunnya nih!' Batin Nasya.

"Maaf tadi reflek." Ucap gadis itu lembut.
"Kok gak pake seragam ? gak sekolah?" Tanya Nasya sudah mengenakan seragam dan habis sarapan ini Nasya akan langsung kesekolah menggunakan motornya karna hari ini ia piket.

"Elo tu! Mana seragam gue, kok gak disiapain?"
"Tadi udah gue taroh di atas kasur kok."
"Buktinya enggak ada."

"Ya udah entar gue liat tapi gue siapin ini dulu." Nasya mematikan kompornya lalu ia mengambil tempat bekal untuk Abel dan satu lagi Zidan biasalah jika salah satu dari mereka tidak dapat biasanya akan ngamuk-ngamuk sama Nasya.

"Ini dua buat siapa?" Tanya Argan.
"Buat Abel sama zidan."
"Lo kenapa sih kasih bekal lo ke Abel sama si Zidan-zidan itu mulu!"
"Ya apa salahnya berbagi sih sama orang, pahalanya banyak tau..."

Setelah menyiapkan untuk kedua temanya itu Nasya mengambil 1 mangkuk didalam lemari lalu ia taruh sisa cream soup itu kemangkuknya.

"Kok satu doang?" Entah Nasya tak paham kenapa hari ini Argan sangat banyak cerewet banyak sekali hal sepele yang ditanyakan olehnya.
"Lah emang mau berapa lagi, kan cuman gue doang yang makan." Jawab gadis itu.

"Lo gak ngasih gue makan!!" Geram lelaki tersebut.
"Emang lo mau??"
"Ya mau lah masa si Zidan-zidan itu doang yang lo kasih gue enggak." Sewot Argan. Demi Allah sepertinya lelaki yang satu ini memang salah makan deh kemarin malam. Tumben tumbenan ia ingin makanan yang dimasak oleh Nasya.

"Yahh ini cukupnya untuk 3 porsi doang lagi." Gadis cantik itu menggaruk tengkuknya bingung, bagaimana ini Nasya memasaknya hanya cukup untuk 3 porsi saja ia tidak tau jika Argan kali ini ingin sarapan dengan masakan buatannya biasanya anak itu paling anti sekali dengan masakanya.

"Yaudah yang buat si zidan-zidan itu buat gue aja."
"Hmm gak usah deh lo makan yang punya gue aja nih."

"Terus lo makan apa?"
"Gue gampang lo makan aja gih. Gue cari seragam lo dulu." Setelah itu gadis itu langsung bergegas keatas mencari seragam sang suami lalu mengambil tas sekolah dan kunci motornya.

Sementara dibawah sana Argan yang baru pertama kali memakan masakan Nasya terheran heran. Benar apa yang dibilang Bara, Griffin, jupiter dan Irzan masakan Nasya ternyata memang sangat enak pantas saja teman temanya sampai berebutan waktu itu.

"Nih." Gadis itu baru saja menuruni anak tangga ia meranuh seragam Argan di sofa lalu mengambil 2 kotak bekal yang tadi disiapkanya dan ia masukan kek paperback.
"Argan gue berangkat dulu yaa. Assalammualaikum" pamit Nasya.

"EH tunggu." Argan berjalan kearah Nasya. Gadis itu menaikkan satu alisnya bingung.
"Kenapaa?"
"Lo berangkat sama gue." Ucap lelaki tersebut dengan penekanan.

"Eh enggak usah, gak papa gue berangkat sendiri aja naik motor. Lagian gue hari ini piket jadi datengnya harus pagi lo aja belum ngapa-ngapain, udah gue berangkat sendiri aja." Belum Argan mengizinkan Nasya langsung lari mencicing meninggalkan Argan dirumah.

👋🏻👋🏻👋🏻

Assalammuaikum guys 👋🏻
Maaf ya kalo lama up nya

Tapi Ini aku berusaha ngebut kok guys bikinnya
Supya kalian enak bacanya gk gantung-gantung😇🥰

Karna saya sebayai pembaca wp juga 😭😭

VOTE AND KOMEN YA GESSS
JANGAN LUPA 😘😘😘

Gue doain yang komen sama vote
Banyak rejekinya, dpt jodoh cakep, masuk surga.

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang