48.

123K 9.2K 520
                                    

Abel

Sya lu udh selesai kls?
13:02

Udh bel ini gue lgi di mushola
13:05

Kantin kuy
13:05

Gue tungguin nih
13:05

Ok tar lgi gue nyusul
13:06

Setelah solat dzuhur Nasya memutuskan pergi kekantin untuk menemui Abel. Diujung sana Nasya melihat Abel yang duduk sambil memainkan ponselnya sebelum ia mendatangi Abel ia memutuskan untuk pesan minuman dan makanan terlebih dahulu.

"Assalammualaikum bel." Ucapnya sambil duduk didepan sahabatnya itu.

"Waalaikumussalam ya ukti..."
"Tumben bisa kekantin biasanya sibuk banget anak FK." Ucap Nasya sambil berkekeh.
"Belum kali sya. Baru juga berapa hari masuk kuliah masa udah sibuk minimal 2 minggu lagilah lo udah susah tuh ketemu sama gue." Jawabnya sombong.
"Iya iya anak FK..." ucapnya setelah mereka berdua memakan makanan yang sudah mereka pesan masing masing.


"Sya si Argan udah balik yaa?" Tanya Abel.
"Kalau kata bunda udah. Kenapa emang??"
"Itu gue kemaren ditanyain sama dia katanya dia udah nyariin lo dirumah enggak ada, di rumah nyokap lo enggak ada."
"Terus lo kasih tau gue pindah?" Tanya gadis itu was was.



"Enggaklah kan lo bilang jangan kasih tau. Tapi sya kesian tau si Argan, dia nyariin lo keliling keliling terus nanya sama nyokap sama kakak lo juga. Lo gak mau buka blokannya Argan? Kesian tau..."

"udahlah sya masalah 400 juta itu jangan lo pikirin lagi, si Argan dapetin uang segitu juga paling sekejab mata doang." Ucap Abel menasehati sahabatnya.


"Enggak ah bel gue enggak ma-" belum selesai Nasya ngomong tiba tiba saja ada seseorang yang duduk di sebelahnya.


"Heyy..." sapa seseorang dengan senyuman yang dapat memikat kaum hawa. Seketika Nasya langsung berdiri dari kursinya ia tidak ingin bertemu dengan orang ini.


"Nasya please jangan pergi, gue kangen..." Argan mencekal gadis itu yang ingin berdiri dari tempat duduknya.



Nasya pikir orang ini tidak akan datang kesini pasalnya gedung mereka berbeda, gedung anak bisnis itu jauh dari FK, FKG dan ilmu gizi. Dan jarang anak fakultas lain menyebrang ke kantin mereka dikarnakan setiap gedung sudah memiliki kantin masing masing kecuali orang yang mau ketemu pacarnya biasanya.


"Ck. Ngapain sih kesini?" Nasya menghentakkan tangan lelaki tersebut hingga genggamannya terlepas.

"Waduh kayanya gue pergi aja deh bau baunya mau ada perang nih.." setelah itu Abel pergi meninggalkan mereka bedua.

"Mau ketemu sama kamu... Kamu kemana sih sya aku cariin tau... kamu pergi kemana?"
"Ketempat yang jauh dari lo!" Jawabnya jutek. Entah kenapa sakit sekali rasanya saat mendengar gadis itu memanggilnya dengan sebutan 'lo'
'Gue' bukan 'aku' kamu' lagi.


"Kok gitu sih ngomongnya syaaa aku kangen tau sama kamu."
"Bodo." Argan hanya tersenyum saja mendengar ucapan Nasya barusan.



"Nanti kalau kamu udah pulang kabarin aku yaa kita balik sama sama kerumah kita." ucapnya sambil membelai kepala gadis tersebut penuh sayang.


Nasya menepis tangan tersebut "lo jangan berlagak seolah oleh lo gak punya salah sama gue." Ucapnya penuh penekanan.

Entah mengapa sakit sekali rasanya saat Nasya memperlakukannya seperti itu. "Syaa aku tau kok aku salah karna aku yang terlalu bodoh tapi disini aku gak 100% salah. Kamu udah dengerkan semuanya dari bunda...?" Ucapnya dengan suara sendu.



"Seharusnya dari awal aku gak deket deket sama Fanny. Dan liat sendiri akibatnya karna aku deket deket sama dia jadinya gini... seharusnya aku lebih ngargain kamu sebagai istri aku. Aku minta maaf ya syaaa...?" Lanjutnya. Terpancar dari mata indah lelaki tersebut ia meminta maaf tulus dari hati.

"Aku nyesel banget sya gara gara si Fanny anjing itu kita jadi berantem kaya gini. Dan kamu jadi pergi ninggalin aku, aku nyesel syaa" entah Nasya yang salah lihat atau bagaimana tapi ia melihat mata Argan yang berkaca kaca saat ini.


"Gue gak tau bisa maafin lo apa enggak." Jawabnya.
"Ya udah gapapa mungkin kamu butuh waktu untuk maafin aku tapi boleh gak kamu balik lagi kerumah..? Aku kesepian kalo gak ada kamu syaa." Bujuknya.

"Untuk saat ini mendingan kita pisah aja dulu. Kita saling mendewasakan diri kita masing masing dulu." Jawabnya yang langsung membuat wajah Argan berubah. Tapi ia berusaha untuk mengerti posisi Nasya saat ini mungkin gadis itu butuh waktu.


"Ya udah kalau itu mau kamu, tapi jangan lama lama yaa...?" Nasya tak menjawab pertanyaannya dari Argan sepatah kata pun.


"Ya udah terserah kamu deh mau sampe kapan tapi buka blokiran aku yaa." Argan mengambil handphone Nasya yang berada dimeja lalu ia berikan pada Nasya.


"Please... unblok" ucapnya sambil menyatukan tangannya didepan dada dan memperlihatkan deretan gigi putihnya.


Akhirnya Nasya meng-unblok kontak Argan dihadapannya agar orang itu puas "Tuh udah." Ucapnya dengan Nada yang agak kesal.

"Oke maksih sayangg..." karna merasa gemas dengan tingkah Nasya tiba tiba saja orang itu ingin menyosornya.

"EH! Mau ngapain?? Lo jangan aneh aneh ya Argan ini di kampus." Untung saja dengan cepat ia menahan wajah orang itu.


"Eh iya iya maaf khilaf" Jawabnya enteng. untung gak ada orang yang liat Argan yang mau nyosir Nasya





👋🏻👋🏻👋🏻


Bagaimana dengan chapter yang ini☺️😊
Sudah lebih lega?😊



Kalau kalian jadi Nasya bakalan langsung
Maafin Argan gk sih😔😔
Atau bakalan kaya Nasya?☺️


Spam mana spam?
Jngn sepi" nnt ak mager up nih😞

Guys aku mau kalian kasih alesan dong
Kenapa harus ada next chapter?😭
Emg ap yg mau kalian liat di next chapter😭

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang