⚠️Warning⚠️
Diminta readers untk bijak
Terutama bocil***
Argan mempersilahkan Nasya masuk kedalam rumah. Seulas senyum tak henti-henti terpancar dari sudut bibir Argan.
"Ayo masuk sayangg." Argan menggengam tangan Nasya dan begitupun sebaliknya.
"Kamu sama siapa kesini? Sendiri naik mobil?" Nasya menggeleng.
"Sama Faiz tadi dianterin." Jawabnya."Terus Faiznya mana?" Hampir saja Nasya melupakan sang adek. Nasya dan Argan berbalik berjalan kearah pintu luar untuk mendatangi Faiz dan menyuruhnya masuk tapi hasilnya nihil mobil Faiz tak ada.
Ting!
Tepat saat itu sebuh pesan masuk dan disana tertulis 'Faiz sengaja tinggalin kak caca, biar kalian bisa habisin waktu berdua. and make sure kak caca selesaiin masalahnya!'
Nasya menunjukan layar ponselnya kepala Argan. Dan memperlihatkan isi pesan tersebut. "Emang adek ipar gue paling pengertian." Girangnya.
.
.
.
Setelah kedua suami istri tersebut melaksanakan ibadah mereka berdua berdua saling berkelut dengan pikiran masing masing. Keadaan cukup canggung sampai Nasya merangkak ke arah Argan.
Lalu mencium telapak tangan milik Argan. Sudah lama rasanya mereka tidak melaksanakan solat berjamaah seperti ini. Terakhir beberapa bulan yang lalu. Nasya mencium tangan Argan dengan khidmat, meminta ampunan dan Ridho atas semua yang telah ia lakukan pada Argan."Argan aku minta maaf yaaa." Lagi lagi air mata Nasya terjatuh tanpa ia perintah.
"Iyaa sayang aku maafin kamu kok, udah jangan nangis lagi yaa." Argan membawa Nasya kedalam pelukanya."Kamu gak salah sayangg, aku yang salah. Kamu kaya gitu karna ulah aku, jadi kamu perlu merasa bersalah. Lagian kita juga udah baikankan jadi kamu gak usah nangis lagii." Argan mengusap kepala Nasya, ia tak tega melihat Nasya merasa bersalah seperti ini. "Semua udah berlalu sayang... aku udah maafin kamuu." lanjutnya.
Nasya masih terisak didada bidang milik Argan. "Jangan nangis lagi yaa, kesian nanti dede bayinya ikut sedih juga." Nasya berusaha menetralkan menghentikan tangisanya.
Dan saat Nasya mulai berhenti menangis Argan melepaskan pelukan mereka dan menatap Nasya dengan tatapan berbinar, seperti anak kecil yang ingin meminta sesuatu. "Sayangg."
Nasya mendongakkan kepalanya menatap kearah Argan. "Iyaa, kenapa?"
"Aku laper mau makan masakan kamu. Boleh?" Tanyanya dengan hati hati.
Nasya tersenyum, ia pikir Argan ingin apa. Ternyata ia hanya minta makan. "Boleh, suami aku mau makan apa ngomong aja biar aku masakin."***
Selesai solat ashar Nasya membangunkan Argan yang masih tidur sejak siang tadi. "Argan bangun kamu gak kekampus?" Nasya menepuk nepuk lengan Argan.
"Argann, kamu bilang ada kelas sore tadi." Setelah beberapa menit Nasya membangunkan Argan akhirnya lelaki itu bangun.
"Emmm nanti." Gumam Argan dengan mata yang masih tertutup.
"Nanti gimana, kuliah Argan!" Nasya menarik tubuh Argan sampai lelaki itu berdiri."Mandi Argan, solat habis itu ke kampus." Ucap Nasya. Argan mengucek matanya dan menggeleng.
"Aku gak mau kuliah." Jawab Argan yang langsung membuat Nasya kesal."Kok gak kuliah sih, kan kamu ada kelas."
"Aku mau temenin kamu, nanti kalo aku tinggalin kamu dirumah siapa yang jagain kamu kalo ada apa-apa." Argan tak ingin meninggalkan Nasya sendirian dirumah sendirian apalagi Nasya telah hamil tua jika terjadi sesuatu siapa yang akan menjaga Nasya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN
Teen FictionArgan alfajar seorang pemuda tampan dijodohkan dengan seorang gadis bernama Nasya Aisyah Evalina gadis berhijab yang cantik,sopan, santun, solehah, dan penurut berbanding terbalik dengan Argan sang suami yang bersifat kasar, arogan, urak urakan, ker...