Sekarang Nasya, Abel dan Zidan telah berada disebuah rumah sakit swasta yang sangat mewah, mereka masih menunggu Irzan yang akan menjemput mereka untuk membuka akses kekamar Griffin maklum masuk ke kamar pemuda itu cukup ketat karna Griffin salah satu anak orang penting.
"Manasih lama amet. Udah 18 menit ni kita nunggu kek orang goblok kagak dateng-dateng juga si Irzannya." Dumel Abel.
"Sabar kenapa bel." Ucap Zidan.
"Kebanyakan sabar anjir, coba langsung aja kasih tau nomor kamarnya ribet amet.""Ya maklum ajalah bel namanya juga anak orang penting."Ucap Zidan mengomeli Abel. Merekapun sibuk berdebat.
Tak lama setelah itu Irzan datang menghampiri mereka. "Dari tadi??" Ucap Irzan basa-basi.
"Menurut lo! Lo liat tu sampe korengan kaki si Zidan nungguin lo." Jawab Abel sambil menunjuk kaki Zidan.
"Anak anjing!""Eh udah-udah malah berantem. Enggak kok zan baru 18 menitan." -Nasya
"Baru?? Gila 18 menit itu lama syaaa. Lagian juga Lo rempong banget sih zan ketimbang kasih tau nomor kamar aja susah amet." Dumel terus bel teruskann.Irzan membawa mereka masuk lift lalu mengakses sebuah kartu khusus yang hanya dimiliki orang-orang tertentu saja.
"Ya gimana biar gue kasih tau juga lo gak bisa akses liftnya." ucapnya sambil memencel tombol lift.
"Sombong." Gumam Abel yang masih bisa didengar oleh Irzan. Irzan menatap Abel dengan sorot mata kesal 'nyebelin banget ni cewe.' Sementara itu Zidan dan Nasya sibuk berbisik-bisik."Sya, rumah sakitnya mewah bener yaa." Bisik Zidan padanya.
"Iyaa lu udah pernah kesini dan?"
"Belum lah. Gila ya Griffin aja sekaya ini apa lagi laki lo." Ucap Zidan.Memang benar apa yang di katakan Zidan ayahnya Argan itu memiliki perusahaan yang sudah sangat besar belum lagi cabangnya dimana-mana. Bahkan setelah menikah dengan Argan, Nasya memiliki saham sebanyak 25% diperusahaan ayah mertuanya. Sejujurnya Nasya tidak mau menerima saham tersebut karna ia tidak mau dikira karna saham itu ia ingin menikah dengan Argan, ia ingin menikah dengan Argan karna ingin membahagiakan orang tuanya bukan semata-mata karna uang.
Ting
Pintu lift terbuka lalu mereka berjalan kearah sebuah kamar merah yang tak lain dan tak bukan kamar inap Griffin.
"Assalammualaikum..." salam mereka berempat.
"Waalaikummussalam" jawab anak-anak Nevelas yang juga menjenguk Griffin.
"Waduhh ini rumah sakit apa hotel, gedong amet." Ucap Abel takjub saat mereka baru saja memasuki kamar hotel tersebut.
"Norak lo bel. Jangan malu maluin dong lagi rame orang ni." Ucap Zidan. Maklum ajalah ya Abel sama Zidan emang berantem terus.Mereka bertiga menyapa Barom, Juliter, Kenzo, Hendry dan anak-anak Nevelas yang lain. Lalu Nasya menghampiri Griffin yang sedang terbaring di recovery bed "halo Nasya..." ucap lelaki tersebut.
"Hey... maaf ya fin baru bisa nengokin." Ucap gadis cantik tersebut.
"Iyaa gak papa sya, lo dateng aja gue udah seneng." Ucap lelaki tersebut sambil memberlihatkan senyum manisnya."Ehemm inget bini orang." Gumam Hendry.
"Tau entar ngamuk lagi lakinya." Nasya yang mendengar sindiran anak-anak Neveles hanya tersenyum saja."ADUH SENYUMANNYA." Ucap mereka histeris.
"malah salpokkk. Udah-udah ni fin gue bawa buah, taroh mana ni." Ucap Abel sambil menyodorkan keranjang buah bawaannya."Eh iya ini gue juga sama Nasya bawa makanan." -zidan
"Tauu aja kita laper." Celetuk Jupiter.Jupiter mengambil keranjang buah, cake dan juga mantai Nasya "wiii ini lo yang buat sya?" Gadis itu mengangguk.
"Iyaa"
"Ck kalo Nasya yang masak jangan diragukan. Sikattt!" Mereka menyerbu makanan yang mereka bertiga bawakan dan yang paling laris punyanya Nasya.
"Eh bagi-bagi woy. Nasya bawain gue itu kenapa jadi lo pada yang makan siniin!" Protes Griffin pasalnya malah ia yang tidak kebagian.Irzan memberika mentai itu pada Griffin
"Bangkuy sisa sedikit lagi." Umpat Griffin pada teman-temannya.
"Hehehe😁"
"Anak dajal yang dibawain gue yang banyak makannya lo pada."
"Ini ni fin tadi gue juga buatin dim sum buat lo. Lo gak alergi udangkan?" Nasya mengeluarkan dim sum buatannya dari dalam tasnya. Dim sum ini memang khusus untuk Griffin."Ihoo beneran? Enggak kok sya gue gak alergi dim sum" Nasya memberikan dim sum tersebut pada Griffin dan lelaki itu langsung memakannya.
"Enakkk. makasih ya sya..."ucap Griffin dengan mulut yang penuh makanan."Bagi kek fin kita juga mau cobain." Ucap Hendry
"Enak aja! Mentai gue aja sisa sedikit lo pada habisin!"
"Pelit."Griffin memakan dim sum dan mentai itu sampe habis. "Fin maaf ya gara-gara gue lo sampe dirawat." Ucap Nasya dengan sorot mata sendunya.
"Gakpapa sya sans aja. Lagian gue udah enakan kok ini, udah lo jengukin soalnya.""Ehemm bini orang inget." Ucap Randi mewanti-wanti Griffin
"Iya-iyaa."
"Oh iya Argan udah ada kesini?" Tanya gadis cantik itu.
"Belumm. tau sendirilah ya laki lo batu, Udah dibujukin tapi tetep aja tu anak""Fin gue minta maaf ya atas nama Argan. Gue harap kalian masih bisa temenan lagi kaya biasanya." Ucap Gadis itu, ia merasa bersalah sungguh.
"Iyaa sya enggak papa sans aja." Jawab Griffin."Oh ya btw mana ni si Bara api kaga keliatan batang idungnya."
"Dia lagi bujukin si Ar-"
"I'm here!" Tiba-tiba Bara masuk kekamar Griffin."Hello guyss... Bara yang ganteng ini udah selesai bujukin si waketu!"
"Serius lo?? Mana orangnya?"-TioNasya, Abel dan Zidan menatap satu apa maksud Bara waketu itu argan?
"A-rgan disini?" Tanya Nasya dengan wajah yang ketakutan.
"Loh orangnya diluar tadi ditelpon sama bokapnya noh."
"Mati!"👋🏻👋🏻👋🏻
Assalammualaikum guyss 😇
Maaf ya kalo rada lama upnya😁
Soalnya Nunggu moodTapi Ini aku berusaha ngebut kok guys bikinnya
Supya kalian enak bacanya gk gantung-gantung😇🥰Karna saya sebayai pembaca wp juga
Sangat tau perasan dijangungin 😭😭VOTE AND KOMEN YA GESSS
JANGAN LUPA 😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN
Teen FictionArgan alfajar seorang pemuda tampan dijodohkan dengan seorang gadis bernama Nasya Aisyah Evalina gadis berhijab yang cantik,sopan, santun, solehah, dan penurut berbanding terbalik dengan Argan sang suami yang bersifat kasar, arogan, urak urakan, ker...