Saat ini Nasya telah bersama sahabatnya, Abel. Mereka berdua ingin mencari makan menggunakan mobil milik Abel.
"Mau makan apa bumil...?" Tanya Abel sambil mengemudikan mobil.
"Hmmm, makan apa ya enaknyaa..." Nasya merotasikan matanya keatas, berfikir makanan apa yang akan mereka makan."Sushi gimanaa?" Lanjutnya sambil menatap Abel yang duduk dikursi pengemudi.
"Terserah lo sih cuman lo gak bosen apa, hampir setiap minggu makan sushi mulu." Jawab Abel. Memang benar Nasya sangat menyukai makanan asal negri osika tersebut, bahkan hampir setiap minggu pasti saja ia memakannya.
"Iya juga sih,"
"Ya udah terus lu maunya apaa? Tapi kalo mau sushi gue gak masalah juga sih cuman ya itu lo gak bosen apa?"
"Bosen sih dikit. Ya udah makan steak aja gimana?"
"Boleh-boleh."Setelah 10 menit perjalanan sampailah mereka disalah disalah satu mall dan mereka pun mulai memesan makanan. "Sya lo mau yang mana nih."
"Samain aja bel."
"Ya udah samain aja mas."
"Oke ini apa pesanannya kak?" Sementara Abel berbincang kepada pelayan tersebut Nasya menengok ke kanan dan kekiri melihat salah satu pelanggan memesan sushi. Seketika rasa ia langsung ingin sushi."Iya itu aja dulu ma-" belum selesai Abel berbicara kepala pelayan tersebut Nasya langsung cepat cepat memotonh.
"Sama sushi deh bel satu." Ucapnya sambil menampalkan deratan gigi rapi. Abel menatap Nasya jengah. Bumil emang labil tadi katanya bosen
"Ya udah mas tambah satu porsi sushi satu. Udah itu aja."
"Oke siap mbak..." pelayan tersebut pergi meninggalkan mereja mereka."Dasar labil, tadi katanya bosen."
"Hehe, gak jadi..." jawab Nasya.Sambil menunggu makanan dapat Nasya dan Abel bercerita tentang banyak hal. Dari obronal yang sangat serius sampe obrolan gang receh sekali pun.
"Sya lo tau gak kemaren gua berantem sama salah satu ras terkuat dibumi." Ucap Abel random.
"Hah, ras terkuat dibumi? Siapaa?""Ibu-ibu anjir." Nasya yang mendengar Jawab dari Abel langsung mengerutkan alisnya.
"Lo berantem sama ibu-ibu?! Kenapaa?""Itu tu gara gara antri minyak. Bisa bisanya yaa tu ibu ibu nyerobot antrian gue pas didepan kasir, awalnya gue biasa aja gue males ladenin sampe pas gue tinggal bentar belanjaan gue untuk ambil minuman tiba tiba minyak gue diambil sama dia. Terus bangkenya lagi pas gue bilang bu inikan minyak saya kok ibu ambil terus dia malah nyolot anjir, dia bilang ih nimi ada orang ini punyi saya." Ucap Abel dengan bibir yang di menyun manyunkan.
"Padahal jelas jelas gue liat dia ngambil menyak gue." Lanjutnya.
"Terus terus gimana?"
"Terus gue gak terimalah gue nungguin tu minyak keluar 3 jam masa dengan seenak jidat dia ngambil minyak gue. Jadi tu ibu ibu gue omelin dan dia gak terima terus kita adu mekanik deh. Nih liat nih." Abel menyingkapkan lengan kemejanya dan menunjukan bekas cakaran ditanganya."Astaghfirullah bell. Ibu-ibu lo ladenin."
"Ya biarin aja dia duluan sih. Tapi tenang sya temen lo ini tidak mengecewakan, gue menang ngelawan tu ibu ibu sampe akhirnya gue dikasih minyak yang dia beli lima biji tanpa bayar. Gue auto kaya anjir dapat lima biji, mana minyak lagi langkan." Nasya hanya bisa geleng gelang saja melihat tingkah Abel.Tak berapa lama kemudian makanan pesanan mereka datang. Dan tanpa basa basi kedua perempuan itu langsung memakan makanan mereka sampai kandas.
"Sya kita habis ini nonton yok, gue liat ada film bagus yang baru keluar." Ajak Abel.
Nasya menatap benda kecil dipergelangan tanganya. "Yahh gak bisa bel, ini udah jam setengah enam."
"Kenapaa, lo gak di izinin nyokap lo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAN
Novela JuvenilArgan alfajar seorang pemuda tampan dijodohkan dengan seorang gadis bernama Nasya Aisyah Evalina gadis berhijab yang cantik,sopan, santun, solehah, dan penurut berbanding terbalik dengan Argan sang suami yang bersifat kasar, arogan, urak urakan, ker...