25.

149K 10.5K 156
                                    

Sekarang ini Abel sedang membawa Nasya ke kantin ia sedang mencari-cari batang hidung Argan. "Mana lagi tu orang?" Mata Abel tertuju pada meja dipojok kanan dimana terdapat gerombolan anak-anak Nevelas yang sedang berbincang-bincang

"Nah tu dia." Abel menggandeng tangan Nasya membawanya kemeja Argan dan kawan-kawan.

"Abel mau ngapain sih bel?" Ucap Nasya yang berusaha melepaskan genggaman tangan Abel. Nasya masih punya cukup malu jika harus mendatangi Argan pasalnya meja Argan benar benar ramai, mana cowo-cowo semua lagi ia takut malah timbul fitnah dari murid-murid yang lain.

Saat Abel dan Nasya mendatangi meja anak Nevelas sekitar 23 anggota Nevelas dan murid-murid yang berada dikantin seketika menatap mereka berdua. Biasanya jika semua anggota Nevelas sedang berkumpul tak ada satu orang pun yang berani mengganggu mereka tapi Abel malah mendatangi meja itu.

'Astagfirullahalajim Abel bener-bener gak tau malu bangettt' batin gadis itu sambil menundukan kepalanya saat semua orang dikantin menatap mereka.

"Eh Argan ini ni lo kasih tau dong si Nasya. Suruh ikut prom night." Teriak Abel pada Argan. Wallahi Nasya malu sekali punya sahabat seperti Abel.

"Astagfirullahalazim abelllll gue malu banget." Bisik Nasya sambil mencubit pinggang Abel.

"AWWW NASYA SAKITT!!!"

***
14:30 sekolah dipulangkan lebih awal dari biasanya karna memang beberapa hari ini sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar tetapi Nasya belum juga pulang.

Ting

husband

Dmn?
14:35

Masih d kelas
14:41

Lama bngt
14:41

Buruan gue udh d parkiran
14:42

BURUAN NASYA
14:42

lo slow respon bngt sih
14:43

Karna tak juga dijawab sang istri akhirnya Argan menelpon Nasya.
"Halo dimana?"
"Waalaikumussalam..."

"Ck! Assalammualaikum."
"Waalaikumussalam, kenapa Argan?"
"Nasya lo dimana sih. Chat gue gak di jawab-jawab"
"Iya maaf yaa soalnya aku masih piket jadi gak sempet liat chat kamu."
"Ya udah iya. Buruan ini gue udah di parkiran."

"Loh aku pulangnya sama kamu?" Tanya gadis itu. Tadinya ia ingin pulang naik angkot karna ia pikir Argan akan meninggalkannya pulang duluan.

"Lo berangkat bareng gue pulang sama gue jugalah. Buruan pokoknya gue tunggu 5 menit kalo enggak gue tinggal" setelah itu sambungan terputus dan cepat-cepat Nasya menyelesaikan piketnya.

.

.

.

Di dalam mobil Nasya dan Aegan saling fokus satu sama lain, Argan yang fokus menyetir dan Nasya yang melihat ke luar jendela.

"Kata Abel lo gak mau ikut prom night, kenapa?" Tanya Argan memecah keheningan.
"Hm? Gak papa sih males aja." Jawab Nasya.

Setelah itu setuasi kembali hening sampai tiba mereka didepan rumah. "Turun." Ucap Argan. Mereka berdua pun turun dari mobil. Setelah mereka masuk rumah Argan lalu buru-buru mengambil kunci motornya dan langsung ingin pergi lagi.

Nasya menaikkan sebelah Alisnya.
"Kamu mau pergi lagi?" Tanya Nasya dan hanya di jawab anggukan dari Argan.
"Kemana?"

"Ada urusan bentar."
"Ke kantor ayah?"
"Bukan."
"Jadi kemana?"

Argan menatap mata Nasya dengan sengit. Baiklah Nasya tidak akan tanya lagi bisa-bisa jika ia tanya lagi Argan akan ngamuk.

***

Sekarang ini Nasya sedang tilawah Al Quran di ruang tengah sambil menunggu Argan yang dari tadi siang tak kunjung-kunjung pulang.

Saat ia asik bertilawah tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Argan yang berada di ambang pintu.
Nasya sempat melihat sekilas ke arah Argan dan ia langsung menyudahi mengajinya.

"صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ"

Nasya langsung menutup Al Quran -nya.
"Astagfirullahalazim kamu kenapa Argan?" Tanya Nasya saat melihat wajah Argan. Nasya membantu sang suami untuk berjalan kearah kamar.

"Habis berantem." Nasya berfikir apa Argan berantem dengan Griffin lagi? Tapi tadi saat dikantin terlihat bahwa Griffin dan Argan sudah akur-akur saja.

"Berantem sama siapa?"
"Sama oranglah. Gue habis tauran." Nasya merasa lega saat mendengar jawaban Argan ternyata bukan berantem dengan Griffin

"Kamu masih tawuran? Setau aku kamu udah enggak tawuran lagi."
"Ini yang terakhir kok." Nasya mendudukkan Argan di kasur. Lalu ia mengambil baju Argan di dalam lemari.

"Ganti dulu bajunya, tu seragam kamu kotor." Argan mengganti seragamnya menggunakan baju yang diberikan Nasya.

Jujur Nasya bingung mau berbuat apa soalnya dulu kalo Argan pulang dengan keadaan seperti ini Nasya tidak pernah di perbolehkan mengobatinya katanya Argan ia tidak sudi jika wajahnya dipegang oleh Nasya.

Akhirnya Nasya memutuskan turun kebawah mengambilkan kotak P3K dan memberikannya pada Argan. "Ini." Ucapnya sambil menaruh kotak tersebut.

Sementara itu Argan hanya menatap Nasya, kenapa Nasya hanya diam saja? apa Nasya tidak mau mengobatinya? Ia ingin menyuruh Nasya mengobatinya tapi ia gengsi.

"Lo kok diem aja sih syaa?" Akhirnya Argan menepis gengsinya.
"Hah?"
"Lo gak ada niatan ngobatin gue nih??" Bukannya menjawab Nasya malah cengok.

"Ya udah deh kalo lo gak mau. Gak papa." Argan langsung mengambil kotak P3K itu dengan wajah yang ditekuk.

"Suami sendiri gak mau diobatin. Istri pelit."Sindirnya.

"Ehh maksud aku enggak gitu." Nasya berusaha mengambil kotak P3K yang berada di pangkuan Argan dan belum sempat ia meraihnya Argan langsung menarik kotak tersebut.

"Enggak usah." Bukanya takut Nasya malah merasa lucu dengan sikap Argan, seperti bocil yang sedang ngambek.

"Astagfirullahalazim maksud aku gak gitu. Aku cuman kaget aja biasanyakan kamu kalo habis berantem gak mau aku obatin jadi aku kira yang kali ini juga enggak mau." Jelas Nasya.

"Enggak gak usah lo emang pelit sama suami sendiri."

👋🏻👋🏻👋🏻


ASSALAMMUAIKUM GUYSS

Gimana sama chapter yang ini
Kalian baper gak sih sama mereka
Kok aku yang nulis baper ya

Apa emang aku yang beperan kali ya

Apa tanggapan kalian tentang
Argan?

Nasya?

VOTE AND KOMEN YA GESSS
JANGAN LUPA 😘😘😘

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang