3.

182K 12.2K 172
                                    

Tanda kedewasaan adalah saat orang menyakitimu dan kamu mencoba memahami situasi mereka dari pada balik menyakitinya
-surga i'm c'ming


And jan lupa follow my instajram
@argan_alfajar
@nasyaevalina

Maaf kalau bnyk typo
Maaf kalau kalian gak suka sama typingnya
Maklum ini cerita pertamaku

***

2 hari sudah Argan tak pulang kerumah dan di pagi hari yang cerah ini Nasya berangkat menggunakan motor, sejak kejadian malam itu Argan menurunkan Nasya dipinggir jalan ia sudah tidak pulang kerumah, Nasya juga tak membujuk Argan untuk pulang karna ia sudah pernah bertengkar sebelumnya dan Argan juga tak pulang kerumah semingguan saat Nasya menyuruh Argan untuk pulang Argan bukannya pulang ia malah tambah tak pulang kerumah sampai 1 bulan lamanya. Yang awalnya Nasya yang tak pernah berani dirumah sendirian saat masih tinggal dengan mamanya sampai pada akhirnya ia sudah terbiasa dirumah sendirian.

Nasya masuk kedalam kelasnya yang sudah cukup ramai murid yang sudah datang termasuk abel. Mereka berjalan kelapangan untuk melaksanakan upacara.

"Sya kok pipi lo kaya bengkak gitu sih?" Walaupun sudah 2 hari tapi pipi Nasya masih saja bengkak. Sebenarnya bengkaknya tidak terlalu kentara tapi namanya Abel ini sahabat yang sangat over proktetif jadi ia tau.

"Iya kemaren kejedot dinding." Jawab Nasya sembarangan.
"Kejedot dinding gimana, mana ada orang kejedot dinding yang bengkak pipi kalo dahi mungkin bisa jadi. Lo jangan bohong deh Sya coba sini gue liat." Abel memegangi pipi Nasya manatapnya secara seksama.

"lo di tamparkan ini? Siapa yang berani nampar lo!" Abel menatap Nasya serius. Memang Abel itu paling gak bisa di bohongin susah kalo bohongin dia.
"G-gak ada kok bel ini emang bener kejedok kok." Nasya berusaha meyakinkan Abel

"Bangsat. Pasti si Argan kan ini gue tau banget udah pasti." Untuk saja keadaan lapangan sedang ramai jadi tak ada yang mendengar percakapan mereka. Nasya hanya terdiam dia bingung mau jawab apa. Dengan nekat Abel berjalan kebarisan laki laki, Nasya yang melihat itu langsung menahan tangan Abel.

"Udah bel gue gak papa." Nasya manarik tangan Abel untuk kembali kebarisan.
"Gak papa gimana sya itu pipi lo jelas bengkak. Gila ya gak cukup mental lo sekarang mau fisik lo juga udah gila tu cowo." Abel sudah tau semua kisah pedih Nasya selama ini dengan Argan sebenarnya Nasya selalu menutupi itu dari Abel tapi abel kan emang anaknya pekaan banget jadi dia tau.

"Udah bel ini upacaranya udah mau dimulai, udah diem aja disini." Upacara pun dimulai Abel melirik barisan anak anak neveles dengan sinis ia benci sekali dengan Argan yang selalu menyakiti sahabatnya.

Sebenarnya Abel bingung dengan Nasya dulu ia tak selemah ini bahkan dulu dia suka melawan orang yang suka membuli mereka dulu saat dikelas 10 tapi semenjak Nasya hijrah Nasya sudah benar benar berubah. Dulu Nasya juga sering adu cekcok dengan seseorang terutama zidan teman kelasnnya yang suka nyinyirin orang tapi sekarang Nasya sudah tidak lagi seperti itu semanjak 1 tahun yang lalu saat papah Nasya meninggal dunia. Ia bilang ia tidak mau melihat papahnya dihisab karna kelakuannya didunia ini.

Semenjak itu Nasya benar benar berubah yang awalnya ia masih mengenakan hijab dengan tidak benar seperti dadanya kadang belum tertutup sempura, solatnya kadang masih bolong bolong, belum bisa mengaji masih suka emosian tapi sekarang ia benar benar berubah menjadi Nasya yang lebih baik. Tapi Abel kadang kesal dengan tingkah Nasya yang suka kelewat sabar menghadapi Argan sudah puluhan nasehat yang diberikan Abel pada Nasya supaya jangan jadi orang bego tapi Nasyanya tetep aja batu. Abel sudah pernah menasehati Nasya untuk menjadi dirinya sendiri 'sya gue gak ngelarang lo buat jdi orang yang lebih baik lagi, malah itu bagus cuman lo bedain dong yang mana sabar yang mana bloom' Tapi Nasya tetap saja.


***

Disisi pojok kantin anak anak Nevelas sedang berbincang bincang disana.

"Gan liat tu si Nasya sama Abel" jupiter menunjuk kedua gadis yang baru saja memasuki kantin tersebur.

"Cantik ya Nasya." Sudah biasa mereka memuji kecantikan Nasya didepan Argan sebenarnya dulu segan sih pas tau Argan sudah menjadi suami Nasya tapi Argan tak pernah masalah saat mereka memuji kecantika Nasya.

"Iya udah solehah cantik pinter aduhhh meresahkan epribadih." Lanjut Irzan.

"Coba belum jdi bini orang udh gue sikat si Nasya." Sambung Griffin.

"Gaya lo sikat sikat, cewe modelan Nasya tu bukan tipe cewe yang mau dimainin goblok." Irzan menoyol kepala Griffin.

"Yang mau mainin siapa bambang coba si Argan gak pake orang dalem udah gue duluan yang ngelamar Nasya." Sindir Griffin karna memang benar Argan menggunakan kedekatan bundanya dan mama Nasyakan.

Memang Nasya itu inceran cowok cowok sebenernya tapi gak ada yang berani deketi segan katanya kalo cewe sebaik baik Nasya cuman jadi mainan doang.

"Ya kalo lu mau ambil, ambillah sana kalo bisa." Tantang Argan.
"SERIUS." Teriak Griffin antusias.

"Gila lo fin punya temen mau di embat juga." Jupiter yang medengar itu geleng-geleng kepala.
"Tau inget sat punya temen lo pea" Bara menoyol pala Griffin.

"Bodo amat orang gue udah dikasih lampu ijo kok sama lakinya kok kalian yang sewot. Iri bilang boss"

"Gak salah sih emang ni anak" kata Irzan. Ekspresi Argan benar benar bodoamat ia benar benar tidak peduli jika Nasya diambil oleh temannya.

Barom yang memang pendiam selama ini angkat bicara melihat ekspresi Argan yang sangat bodo amat. "Lo gila ya gan istri lo mau lo kasih ke temen lu masih waras?"

Argan tertawa renyah "terus kenapa gue harus berbuat apa hah? Gue harus marah gitu, bahkan gue gak cinta sama dia mau tu orang kek gimana kek gue gak peduli anjir." Jawab Argan sambil tertawa sedangkan temannya yang lain hanya melihat kedua sahabatnya yang bisa di bilang irit berbicara ini adu argumen.

"Penyesalan itu dateng belakangan gan." Sambung Irzan menasehati Argan.

"iya kalo awalan itu namanya pendaftaran!" Irzan langsng menoyol kepala Bara

"Si goblok masih bisa ngelawak lo sat." Bisa bisanya Bara mau ngelawak saat suasana sedang tegang tegangnya.

"Serah lu dah cowo yang di pegang itu omonganya jangan salahin si Griffin kalo dia berhasil dapetin bini lo. Gue dukung lu fin." Ujar Barom sambil menepuk bahu Griffin lalu pergi dari kantin.

"Kalo Barom udah speak up artinya dunia sedang tak baik baik saja." Gumam Jupiter

"Lord Barom turun tangan bung." Tambah Bara lalu menyusul Barom ke kelas.

👋🏻👋🏻👋🏻

Guys komen dong guyss
Biar gue semangat lanjutin ceritany

Fyi sebenernya gue tu agak males lanjutin ini cerita takutnya sepi eh tau" pas gue buka lumayan bnyk  yg baca cerita Argan

Jadi biar aku semangatnya poll poll poll jadi kalian
Harus vote ya guyss

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang