22.

154K 10.8K 406
                                    

Setelah kedatangan mama Linda dan Faiz terlihat tidur Nasya jauh lebih pulas dari pada sebelumnya. Mama linda yang membelai rambut Nasya dan Faiz yang menggenggam tangan kakaknya. Tak lupa juga mereka menyalakan murottal Al-quran.

"Argan.." panggil mama mertuanya
"Iya mah?"
"Kalo Nasya tidurnya susah kamu kaya giniin dia aja yaa. Soalnya Nasya kalo sakit biasa agak susah tidur."
"Ohh iya ma. Tadi juga tidurnya agak gak nyenyak cuman Argan gak tau mau diapain jadi Argan biarin aja."
"Tapi Nasya udah minum obatkan?"
"Udah tadi siang ma."

"Bang ini kenapa kak Caca bisa jatoh kek gini?" Tanya Faiz saat melihat kaki kakanya yang membiru dan bengkak.
"Kalau kata Nasya sih dia mau mandi terus lantainya  licin nah habis itu dia jatoh." Faiz dan mama linda tak curiga sedikitpun dengan Argan karna yang diucapkan Argan itu make sense.

Fyi anak-anak atau orang dewasa jatuh sangat wajar jika terjadi deman. Kenapa? Karna setelah mengalami trauma berupa benturan, terpeleset terkadang merasakan keluhan demam sebagai respon tubuh terhadap keluhan nyeri yang disebabkan oleh trauma tersebut. Apa lagikan kemarin Argan sempat menghantupkan kepala ke jendela mobil.


"Oh iya mama sama Faiz udah makan belum? Argan beliin makanan yaa?" Argan bersiap mengambil kunci motornya.

"Eh gak usah bang." -Faiz
"Iya Argan gak usah mama juga udah mau pulang, Udah mau magrib." -mama Linda
"Loh kok pulang. Magriban disini aja." -Argan
"Udah gak papa dirumah aja. Kita pamis yaa." Linda pamit dari kediaman Argan dan Nasya.

Dan Argan pun mengantari mertuanya dan adik iparnya sampai teras depan.
"Makasih yaa udah mau dateng ma, is"
"Iyaa sama sama. Oh iya Argan itu kalo bisa kakinya Nasya dikompres es batu ya supaya enggak terlalu mengkak."
"Iya ma siap."

"Ya udah kita pulang ya bang, Assalammuailum."
"Waalaikumussalam hati-hati yaa."

***

Jam 20:00 Nasya baru selesai solat Isya gadis itu terpaksa solat di atas kasur, sebenarnya ia bisa saja solat sambil berdiri cuman tidak dibolehkan oleh Argan. Dan Alhamdulillah Sejauh ini Nasya sudah lumayan enakan, sudah tidak selemas tadi sore.

Sementara itu Argan yang melihat Nasya baru saja selesai solat langsung membantu gadis itu untuk melepaskan mukenanya dan menaruhnya ditempatnya.

"Makasih." Ucap gadis itu pada Argan.
"Hmm"

"Enggak solat?" Tanya Nasya pada Argan.
"Hmm? Iya ini mau solat, tunggu lo selesai dulu tadi." Sejujurnya Argan agak males solat tapi ia malu jika tidak solat, masa Nasya yang sedang sakit saja tetap solat sedangakan ia yang sehat walafiat tidak solat.



Argan mengambil air wudhu dikamar mandi, sementara itu Nasya berjalan kearah lemari ia ingin menyiapkan Argan baju solat, gadis itu berjalan dengan bertatih-tatih kearah lemari pakaian.


"Eh mau kemana?" Argan berjalan kearah Nasya.
"Lo mau kemana sih syaa. Udah tau kakinya kaya gitu malah jalan-jalan." Lanjutnya.


"Itu aku ambil baju solat kamu dilemari." Ucap gadis itu yang entah kenapa mengubah gaya bicaranya pada Argan yang awalnya 'lo' 'gue' menjadi 'aku' 'kamu' sejak tadi pagi.
"Ckk, gak usah Nasyaaaa lo tu lagi sakit. Lagian gue bisa sendiri." Omel laki-laki tersebut. Sungguh Nasya tidak paham dengan sikap Argan, kemarin saja ia bertinggah seperti orang kesetan tapi kenapa sekarang lelaki itu sangat cerewet padanya.

"Enggak papa lagian-"

Sett

Belum selesai Nasya berbicara Argan sudah menggendong gadis itu. "Kalo suami ngomong itu bisa gak didengerin." Ucapnya penuh penekanan.


Astafirullahalajim ini boleh gak sih Nasya baperr sama omongan Argan barusan 🤭😭


Wajah gadis itu tiba-tiba merah padam.
"Eh sya muka lo kenapa? Kok merah banget? Lo demam lagi." Argan menarih Nasya diatas kasur lalu ia memegang dahi Nasya untuk mencek suhu tubuh gadis tersebut.
"E-nggak kok"

***

Sebuah tangan melingkar di pinggang Argan yang tak lain dan tak bukan adalah tangan Nasya dan itu membuat Argan terbangun dari tidurnya. Dari raut wajahnya gadis itu terlihat sangat pulas tertidur.

Baru saja Argan ingin memeluk Nasya balik tetapi terhenti karna pergerakan gadis itu yang mencari posisi ternyamanya yaitu di celah leher Argan.

"Mampus😳" monolok Argan dengan dirinya sendiri.


Deruh napas Nasya terasa dicelah leher lelaki itu dan itu membuat Argan semakin ARGHH...

"Bjir." Umpatnya.

'Ini si Nasya sengaja apa gimana sih?!' Batinya.

Lelaki itu makin gelisah ia terus merubah posisinya agar Nasya bangun, bukannya membuat Nasya bangun malah ia membuat Nasya semakin menggerakkan kepalanya dan itu membuat Argan semakin tertekan.

'Bangsat si Nasya malah ngedusel-dusel anjing!' Umpatnya.

"S-syaa lo bisa bangun dulu gak?" Argan berusaha memencet-mencet pipi Nasya agar gadis itu bangun.
"Sya sumpah kalo lo dengar please bangun dulu bentar. Lo kek gini namanya nyiksa gue sumpah."

"Bangsat! Sya entar adek gue bangun." Bukannya bangun Nasya malah makin pulas tertidur.

"Astafirullahalajim entar siapa yang mau tanggung jawab ini kalo bangun." Ucapnya sambil melihat kearah bawa.

"Syaaa.... Nasyaa." Argan mencoba menggoyang-goyangkan tangan gadis itu berharap Nasya bangun.
"Hmm." Jawabnya tetapi masih dengan mata yang tertutup dan posisi yang masih sama.

"Kan bangunkan anjing!" Ucapnya sambil mengusap wajahnya frustasi.


👋🏻👋🏻👋🏻

Guys aneh gak sih menurut kalian part
Yang ini??

Kalo Menurut kalian aneh nanti aku
unpublish deh😭😭

Kabarin ya guys aneh apa enggaknya🙏🏻
Kalo aneh nanti aku revisi😩😭😭


Guys aku mau tanya nih
kalian mau aku kasih cast nya apa enggak?
Kalo iya nanti di next chapter aku kasih


VOTE AND KOMEN YA GESSS
JANGAN LUPA 😘😘😘

ARGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang