Agam memandang sendu pada story WA seseorang yang muncul di layar ponselnya. Jujur, dia merasa kehilangan.
Dulu dia rajin memberikan komentar di setiap story WA orang itu, tapi sekarang untuk mengomentari satu story saja dia merasa tidak enak.
Keadaannya sudah berubah. Mereka bersahabat dekat, tapi terasa asing. Bahkan mereka sudah tidak pernah berkomunikasi lagi akhir-akhir ini.
Ini semua karena kesalahan Agam juga. Jika saja dia bisa menahan perasaannya lebih lama lagi pasti keadaannya tidak akan seperti ini.
Keadaan canggung antar sahabat ini bermula setelah Agam mengatakan perasaannya pada sahabatnya, Kamia.
Di sebuah taman yang dulu sering Agam dan Kamia kunjungi itu Agam menyatakan perasaannya. Sayangnya, nasibnya tidak cukup beruntung. Cintanya ditolak oleh Kamia dengan alasan Kamia hanya menganggap Agam sebatas sahabat saja. Dan Kamia juga tidak ingin hubungan persahabatannya dengan Agam harus hancur jika mereka pacaran.
Alasan Kamia cukup bagus, tapi tetap saja itu menyakiti hati Agam. Apalagi setelah Agam mengetahui jika Kamia tidak menerima cintanya karena cewek itu menyukai cowok lain di Bandung sana.
Terhitung sejak hari itu hubungan Agam dan Kamia berubah. Mereka yang dulunya sangat dekat sekarang sudah seperti orang asing yang enggan memulai komunikasi lebih dulu. Keduanya sama-sama merasa canggung.
Jika dulu Agam selalu memberikan komentar di story WA Kamia, sekarang dia hanya mampu menjadi penonton saja. Dia menahan jarinya yang selalu gemas ingin mengetik komentar.
Pernah Agam mencoba bersikap biasa saja dengan mengomentari postingan Kamia seperti biasanya, sayangnya respons Kamia tidak seperti dulu. Balasan cewek itu hanya "hehehe iya" untuk pujian Agam pada foto kue buatan Kamia yang cewek itu posting.
Mulai saat itu dia memutuskan untuk menjadi penonton story saja. Sepertinya itu lebih baik daripada menambah rasa canggung di antara mereka.
Untuk Agam yang pasif dalam hubungan, mendapat balasan seperti itu dari Kamia membuatnya tidak berkutik. Dia tidak tahu harus membalas apa lagi. Sepertinya setelah ini dia harus bisa lebih berinisiatif dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis.
Untuk beberapa alasan Agam sadar jika seorang cowok memang harus percaya diri dalam mendekati cewek. Soal diterima tidaknya itu urusan belakangan, yang penting berjuang dulu.
Mengabaikan rasa kehilangan yang muncul, Agam memilih melewati story Kamia yang belum terbuka. Alasan Kamia menolaknya dulu membuat Agam berniat menghilangkan perasaannya pada sahabatnya itu.
Memang tidak seharusnya dia menyukai sahabatnya. Saat ini yang Agam inginkan hanyalah bisa bersahabat seperti dulu lagi dengan Kamia. Dia sudah tidak punya keinginan untuk menjadikan Kamia lebih dari sahabat.
Banyaknya pesan yang muncul di grup kelas membuat Agam memilih membukanya. Siapa tahu ada informasi tentang ujian yang akan diujikan besok.
Dugaan Agam ternyata salah. Di grup kelas tidak sedang membahas ujian untuk besok, tapi malah membahas tentang ujian tadi. Dan pembahasan kali ini dipelopori oleh Mario.
Mario menceritakan bagaimana usahanya tadi memanggil Agam. Cowok itu juga bilang Agam lebih budeg dari biasanya.
Walaupun Agam membaca chat teman-temannya itu, tapi dia tidak berniat nimbrung. Bahkan bisa dihitung jari dia nimbrung di grup kelas selama setengah tahun ini. Dia hanya nimbrung saat ditanyai pendapat saja.
Agam memang seperti itu. Dia tidak suka berbaur. Dia hanya berbaur dengan orang yang membuatnya nyaman saja. Dan sejauh ini teman dekat Agam bisa dihitung jari. Beberapa di antaranya adalah Kamia, Mario, Kresna, dan Seline.
Namun, jika mengingat hubungannya dengan Kamia sekarang sudah tidak sedekat dulu dan Seline yang sekarang sudah punya pawang, bisa disimpulkan jika teman dekat Agam hanya Mario, Kresna dan beberapa anak paskibra lainnya.
Pembahasan Mario di grup mulai menjalar kemana-mana. Jika beberapa saat lalu dia mengghibahi Agam, sekarang pembahasannya sudah mencapai Bearly, adik kelas yang duduk dengan Agam.
Agam masih setia menjadi penonton percakapan teman-temannya di grup. Sesekali dia terkekeh saat ada balasan lucu yang muncul dari temannya yang lain.
Mario bercerita di grup jika memanggil Bearly sama sulitnya dengan memanggil Agam. Cowok itu juga menyebut jika Agam dan Bearly sama-sama budeg. Agam hanya bisa geleng-geleng kepala membacanya.
Kilasan tentang kejadian tadi siang tiba-tiba muncul di pikiran Agam. Tanpa bisa ditahan kekehan kecil lolos dari bibirnya saat teringat bagaimana tadi Bearly memanggilnya. Entah bagaimana bisa tiba-tiba cewek itu memanggilnya ayam. Kelakuan polosnya itu membuat Agam gemas.
Bisa dibilang Agam termasuk cowok yang tidak mudah kagum pada seseorang apalagi seorang cewek, tapi hari ini Bearly berhasil membuatnya kagum dengan keramahannya dan kebaikan hatinya.
Entahlah, Agam merasa ada kemiripan dalam diri Bearly dan Seline. Kedua cewek itu baik hati dan tulus. Bedanya, Bearly tampak lebih polos dari Seline. Kepolosannya itu yang membuat Agam merasa terhibur.
Ingat jika Agam termasuk cowok cuek yang tidak peduli dengan sekitar? Tapi, entah kenapa keberadaan Bearly di sampingnya berhasil menyita perhatiannya. Sama seperti Seline, keberadaan Bearly tidak bisa diabaikan begitu saja. Kedua cewek itu memiliki daya tarik kuat.
Namun, Agam yakin dia kagum pada Bearly hanya karena sikap ramah cewek itu saja. Sama seperti kekagumannya pada Seline. Tidak lebih dari itu.
🐻🐻🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Teen Fiction"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...