LV - 18. Bearly Dan Rasa Sepi

11.9K 2.1K 94
                                    

Agam memarkirkan motornya di depan rumah Bearly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agam memarkirkan motornya di depan rumah Bearly. Setelah motor terparkir di tempat yang sejuk, Bearly segera turun dari jok belakang motor Agam.

Seperti permintaan Bearly tadi, setelah pulang sekolah Agam benar-benar ikut ke rumah cewek itu untuk mengajarinya fisika.

Mengorbankan jam istirahatnya terdengar lebih baik daripada membiarkan Bearly diajari cowok lain. Apalagi jika cowoknya tukang modus seperti Nakula.

Sepulang sekolah biasanya Agam memang istirahat agar tubuhnya lebih segar karena setelah itu dia akan belajar hingga malam. Sebelum tidur baru dia chatting dengan Bearly atau teleponan.

Itupun jika Bearly belum tidur karena sering kali cewek itu sudah tidur sebelum pukul 9 malam dengan alasan dia di rumah kesepian jadi dia memutuskan untuk tidur daripada gabut.

Julian yang sekarang bucin dari pagi hingga malam menjadi alasan atas rasa kesepian yang Bearly rasakan saat berada di rumah. Rasa kesepian yang sudah Bearly rasakan sejak dulu sekarang bertambah setelah Julian dekat dengan Steffi.

Ada rasa cemburu yang timbul dan muncul keinginan agar Steffi menolak pernyataan cinta kakaknya karena Bearly jadi merasa kehilangan sosok kakak setelah kakaknya itu punya gebetan.

Bayangkan saja, yang selalu ada bersamanya adalah Julian setelah orang tuanya cerai dan mamanya menikah lagi. Tapi sekarang Julian juga lebih memprioritaskan orang lain. Membuat Bearly benar-benar merasa tidak punya siapapun.

Untung saja masih ada Sissy yang terkadang mau menemaninya di rumah jika ditinggal Julian bucin.

“Ayo, Kak!” ajak Bearly mempersilahkan.

Agam mengangguk. Kakinya mulai melangkah mengikuti Bearly yang sudah berjalan duluan di depannya, sedangkan matanya memandang sekeliling. Memperhatikan suasana rumah Bearly yang terasa sangat sepi.

Rasanya sangat berbeda dengan rumah Agam yang dipenuhi suara celotehan adiknya yang kadang membawa pasukan ke rumah atau si Bebek yang wira-wiri di depan rumah, mencari mangsa untuk dihamili sebelum akhirnya ditinggal lari.

“Sepi banget ya di sini,” gumam Agam sambil berjalan menuju pintu masuk.

“Iya, orang yang tinggal di komplek ini emang kebanyakan orang kantoran, Kak, jadi mereka cuma kelihatan pas weekend aja. Hari-hari biasa kayak gini mereka nggak ada di rumah,” sahut Bearly, menoleh pada Agam.

Agam manggut-manggut walaupun bukan itu maksudnya. Yang dia maksud sepi itu suasana rumah Bearly, kalau masalah komplek, sih, dia tidak peduli meskipun saat menuju rumah Bearly tadi dia sangat merasakan sepi itu.

Bahkan hanya 2 orang yang dia temui di jalanan saking sepinya komplek perumahan Bearly. Namun, dia cukup wajar karena sekarang tengah hari. Pasti anak-anak atau orang dewasa yang tidak bekerja sedang bobo siang sekarang.

Let's Date Tomorrow!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang