Mario sangat antusias mengeluarkan jokes garing yang sudah dia pikirkan 7 hari 7 malam. Dia tidak peduli jika hanya dirinya saja yang terlihat bersemangat di situ, sedangkan kedua temannya tampak tidak peduli dengan apa yang dia lakukan.
Kelakuan Mario, ucapannya, sama sekali tidak berhasil menarik perhatian Agam yang duduk di sebelahnya. Mata cowok itu hanya terfokus pada satu titik, pada seorang cewek yang akhir-akhir ini membuat hatinya berbunga-bunga. Yang membuatnya merasakan kebahagiaan lebih dari sebelumnya. Dan yang membuatnya merasakan arti kata sayang pada lawan jenis. Karena Agam belum yakin jika dia sudah mencintai cewek itu, tapi yang pasti dia sudah menyayanginya.
Di depannya sekarang, Bearly terlihat sedang berkumpul bersama teman-temannya. Entah siapa yang sedang mereka jadikan bahan ghibah, yang pasti pembicaraan mereka terlihat sangat seru.
Melihat Bearly bercerita dengan heboh dan tertawa bersama teman-temannya membuat sudut bibir Agam terangkat. Memiliki pacar memang aneh. Bagaimana bisa seseorang bisa bahagia hanya karena melihat tawa dari orang yang dia sayangi?
Sejujurnya Agam sudah pernah merasakan perasaan itu sebelumnya. Dia bahagia saat melihat Kamia tersenyum atau tertawa walau hanya dari layar ponsel. Dan tentu saja penyebab senyum itu bukan dirinya.
Namun, yang Agam rasakan pada Bearly sekarang berbeda. Perasaannya lebih besar dari sebelumnya karena Bearly juga sudah menjadi miliknya.
Rasa bahagia selalu saja membuncah di hati Agam saat mengingat fakta itu. Fakta bahwa Bearly adalah miliknya. Iya, cewek yang sedang tertawa bahagia itu miliknya. Agam sangat berterima kasih pada siapapun yang telah membuat miliknya itu bahagia.
Tanpa Agam sadari, ada sepasang mata yang juga sedang menatap Bearly selain dirinya. Jenis tatapan kagum yang seorang cowok berikan pada cewek yang berhasil membuatnya tertarik.
Wajah imut Bearly, tawa cantiknya, dan cara bicaranya yang lucu membuat cowok itu terpesona. Sebenarnya dia sudah terpesona sejak hari pertama ujian, tapi hingga sekarang dia belum berani mengambil langkah.
Sejauh ini dia hanya berani menceritakan perasaannya pada teman terdekatnya saja. Dan mengetahui bahwa Bearly belum mempunyai pacar membuatnya tidak buru-buru mengambil langkah. Dia ingin mendekati Bearly secara perlahan.
“Tahu nggak, kenapa kambing itu bau?” tanya Mario kembali mengeluarkan joke-nya.
Niat hati ingin membuat kedua temannya tertawa, tapi apa yang dia lakukan malah membuat kedua temannya ingin menggantungnya di pohon ciplukan.
Demi apapun candaan Mario sangat tidak lucu dan berhasil menghancurkan konsentrasi Agam dalam mengamati Bearly.
“Nggak,” jawab Agam malas.
Sudah hampir 20 menit Agam terjebak bersama Mario yang sedari tadi tidak berhenti berceloteh. Ini bermula ketika Agam memasuki ruang ujian setelah tadi berangkat bersama Bearly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Teen Fiction"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...