“Kak, buruan! Nanti ditinggal yang lain.”
Bearly menuruni tangga dengan cepat. Dia sengaja bersuara keras agar Julian yang masih berada di kamarnya bisa mendengarnya.
“Iya-iya. Gue bentar lagi turun!” balas Julian tidak kalah keras.
Hari ini mereka akan menjadi penonton Lomba Baris-Berbaris yang diikuti paskibra SMA Tunas Bangsa.
Rencananya, mereka akan berangkat menuju TKP dengan menggunakan mobil Julian yang akan diisi oleh Julian, Bearly, Steffi, dan Bimo. Sedangkan, di mobil Garrel nanti ada Garrel, Seline, Dicky, dan Andra.
Bukan untuk mendukung paskibra sekolah mereka yang akan tampil, anak-anak macan itu menjadi penonton hanya untuk melarikan diri dari pelajaran.
Mereka memang paling bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik.
Setelah Bearly turun, tidak lama kemudian Julian menyusul. Dia langsung menuju garasi untuk mengeluarkan mobil.
Bearly langsung naik setelah mobil berhenti di depannya.
Julian menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang saat dia melihat Om Yanto, adik dari papa kandungnya, berdiri di sana bersama mobilnya.
Entah kenapa perasaannya tiba-tiba tidak enak, pasalnya mereka sudah tidak pernah bertemu setelah perceraian papa dan mamanya, tapi tiba-tiba saja pagi ini omnya itu muncul di depan rumahnya.
Julian dan Bearly langsung keluar untuk menemui Om Yanto. Mereka bisa melihat ekspresi kesedihan di matanya.
Menunda untuk bertanya maksud dari kedatangan Om Yanto lebih dulu, mereka memilih mencium tangan Om Yanto sebagai bentuk kesopanan.
“Masuk dulu, Om,” ucap Julian mempersilahkan.
Dia akan meminta rombongan Garrel berangkat lebih dulu karena dia dan Bearly masih ada tamu.
“Nggak usah, Ian. Om ke sini cuma mau ngasih kabar.”
Wajah murung yang ditampilkan Om Yanto membuat mereka yakin jika kabar yang dibawa Om Yanto bukan kabar yang baik.
“K-kabar apa, Om?”
Julian dan Bearly sudah bersiap menerima apapun kabar yang akan Om Yanto sampaikan.
“Papa kamu nggak ada,” jawab Om Yanto setelah mengambil nafas dalam.
Rasanya berat menyampaikan kabar itu karena sebenarnya dia juga masih belum mempercayainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Date Tomorrow!
Teen Fiction"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!" Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...