"Harusnya kamu marah dan mutusin aku! Bukan malah ngajak aku pulang bareng!"
Jeritan itu hanya bisa Bearly keluarkan dalam hati saat Agam tahu dia tidak tulus berpacaran dengannya. Semua yang Bearly lakukan selama ini hanya karena permintaan kakakny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bearly masih terdiam shock hingga Agam tidak ada lagi di depannya. Cowok itu berlari pergi setelah mendengar panggilan dari Mario yang memintanya untuk bersiap-siap.
Sama sekali tidak ada yang menyangka cowok seperti Agam akan melakukan hal seperti itu untuk seorang cewek. Apalagi cewek yang dimaksud di sini hanyalah mantannya.
Tidak hanya Bearly yang terkejut dengan sikap cowok itu, orang-orang yang berada di sekitar Bearly pun terkejut. Mereka menatap drama romantis yang dibintangi Agam dan Bearly dengan mata melotot dan mulut terbuka. Agam tampak tidak seperti Agam yang biasanya saat sedang bucin seperti itu.
Kesadaran Bearly kembali saat mendengar suara dari pembina OSIS yang meminta para siswa untuk merapikan barisan karena upacara sebentar lagi akan dimulai. Dia bergerak mengikuti barisan di depannya dan menyesuaikan posisi dengan barisan di sebelahnya agar tampak rapi.
Deheman menggoda dan bisikan teman-temannya terus terdengar di sekelilingnya. Mereka mengomentari apa yang baru saja mereka lihat dan memuji habis-habisan seorang Agam Arfansyah yang sisi romantisnya baru terlihat saat sedang bersama Bearly.
Bearly bisa memastikan penggemar Agam akan bertambah setelah ini padahal sebelumnya Agam tidak termasuk ke dalam daftar cowok idaman anak kelas 10. Karena selama ini teman-temannya itu hanya mengagumi anak-anak TC, anak band, atau anak OSIS saja yang kepopulerannya tidak perlu diragukan lagi.
“Cie, Bearly... Masih disayang mantan,” celetukan itu terdengar dari seseorang yang berada di belakang Bearly.
Bearly tidak bisa menoleh karena ada beberapa guru pengawas di belakangnya yang siap menyeretnya keluar barisan dan menghukumnya jika dia ketahuan melakukan gerakan lain, selain berdiri tegap.
Entah dari mana, yang pasti teman-teman Bearly sekarang tahu jika Bearly dan Agam sudah putus padahal di awal masuk sekolah semester 2 ini mereka masih mengira Bearly dan Agam pacaran.
Mungkin juga karena Bearly dan Agam sudah tidak pernah terlihat bersama jadi mereka akhirnya menyadari jika Bearly dan Agam sudah putus.
“Balikan aja, Bear, sebelum Kak Agam digebet cewek lain.”
“Kak Agam itu high quality. Dari yang gue dengar, banyak anak PASKIB cewek yang suka sama dia.”
“Kalau udah nggak mau, buat gue aja, Bear.”
Hasutan-hasutan setan itu masih terdengar sekalipun upacara sudah dimulai.
Bearly berusaha menulikan telinga. Dia takut keceplosan memberi respons atau bahkan menoleh pada teman-temannya yang tergabung dalam grup rumpi SEPATU, kepanjangan dari SEpuluh iPA SAtu.
Sebenarnya Bearly juga termasuk ke dalam anggota SEPATU walau dia menjadi salah satu anggota yang pasif dan jarang ikut berkumpul.
Kalau boleh jujur, dia tidak begitu peduli dengan dunia pergosipan SMA Tunas Bangsa. Tapi, karena dirinya satu-satunya anak 10 IPA 1 yang dekat dengan anggota geng TC jadi secara paksa dia dimasukkan ke dalam grup rumpi SEPATU sebagai informan yang menginfokan hal-hal tentang anggota geng TC.
